Hati hati, typo bertebaran!
****
"Bukan dia yang bawa, tapi saya" ucap Dave sembari membalikan badan. Dan saat Dave membalikan badannya, ia sangat terkejut ketika melihat dokter Rian
"Loh, kamu kan.."
"Kamu kan pengusaha muda yang terkenal ya?" tanya Dokter Rian yang Raina tidak tahu ditujukan pada siapa
"Namanya siapa si.. Aduh lupa saya.." ucap dokter Rian sembari mengingat nama Dave
"D-davin ya?" ucapnya asal namun dapat membuat sebagian orang yang berada disana menahan tawanya
"Loh? Salah ya? Hm, berarti Davina nih namanya" tebak dokter Rian lagi membuat Raina dan semua orang disana tertawa.
Sungguh, Raina sangat penasaran dengan dokter Rian. Karena disaat 99% orang mengenal sosok Dave, namun dokter Rian tidak mengenalnya. Ah ralat, mengenal tapi lupa nama.
"Memangnya dia tidak punya televisi? Atau ia tidak pernah mendengar informasi terbaru?" batin Raina ketika melihat dokter Rian masih berusaha mengingat nama Dave
"Ck, namanya Dave Janson" ucap Raina pasrah karena ia sudah kesal menunggu jawaban dari dokter Rian
"Nah iya! Dave Janson! Duh kenapa bisa lupa ya?" ucap dokter Rian pada dirinya sendiri, namun ketika semua orang melihatnya justru tertawa karena tingkahnya.
"Ck, masih muda aja udah pikun!" cetuk Raina membuat dokter Rian melototinya dengan tatapan tidak suka
"Heh, kamu bocil! Ngapain kamu ngatain saya pikun?!" ucap dokter Rian sembari menunjuk Raina
"Turunkan tangan kotormu dari dia" ucap Dave dingin pada dokter Rian. Membuat dokter Rian langsung menurunkan tangannya
"P-permisi pak Dave.." panggil seorang lelaki membuat Dave dan yang lainnya langsung menatap sumber suara
"Maaf sebelumnya, pak Dave ada keperluan apa ya ke sini? Bukannya saya sudah menyerahkan seluruh berkas kepada sekretaris bapak?" tanya orang tersebut yang diketahui bahwa ia sebagai kepala rumah sakit
"Tidak, saya tidak ada urusan dengan rumah sakit ini, saya hanya mencari seseorang" ucap Dave sembari menatap Raina, namun tatapan Raina tetap acuh dan tidak peduli
"Oh baik jika seperti itu.. Tetapi akan lebih baik jika bapak membutuhkan saya, bapak bisa memanggil saya" titah kepala rumah sakit tersebut
"Hm" dehem Dave sebagai jawabannya
"Oh iya pak Dave, perkenalkan saya dokter Rian. Bapak bisa manggil saya Rian aja, soalnya umur bapak kan 2 tahun lebih tua dari saya, hehe" ucap dokter Rian sembari mengulurkan tangan nya, namun ulurannya tidak dibalas dengan Dave.
"Cie cie ciee.. Dikacangin, hahaha" ledek Raina pada dokter Rian.
"Kamu ya-" ucap dokter Rian tertahan karena pertanyaannya Siska
"Dok, gimana keadaan ibu saya?" tanya Siska serius pada dokter Rian
"Ah iya, maaf siska saya sampai lupa menyampaikan informasi tentang ibu kamu.. Jadi gini sis, kondisi ibu kamu sekarang sudah lebih membaik, tapi-" ucap dokter Rian namun berhenti sejenak, lalu ia menatap Siska dengan tatapan sendu
"TAPI KENAPA DOK?! DOKTER BILANG IBU GAAPA APA, KO MALAH PAKAI TAPI SI?!" ucap Siska tidak rela akan pernyataan dokter Rian yang menggantung baginya
"Sabar dulu sis, kita belum dengar semua penjelasan dokter Rian kan" ucap Raina sembari menenangkan Siska yang sudah mulai panik
"Nah bener tuh sis, apa yang diucapin Raina, lu sabar dulu. Lagi pula, dokter Rian kan belum kasih penjelasan secara detail" jelas Intan
KAMU SEDANG MEMBACA
My Brother Psychopath
Genel KurguDia seperti seorang psikopat bagi ku. Terkadang aku berpikir ' apakah aku benar benar adik nya? '