Laki-laki itu benar-benar menepati perkataannya yang lalu. Sekarang ia duduk tenang di hadapan Jeya. Jeya saja bingung, bukannya ia sangat sibuk menjelang comebacknya dalam bulan ini. Jeya pikir ia tak akan masuk sekolah hingga bulan depan.
"Punya penggaris?" Laki-laki di depannya itu menoleh kebelakang, pada Jeya.
Jeya mengangguk dan memberikan penggaris dua pulus centi miliknya. Ia masih terkejut bahkan hingga pelajaran selesai. Laki-laki berdarah campuran itu kini duduk menyamping hingga mudah untuk melihat Jeya.
"Apa kau marah jika penggarismu patah?" Tanyanya.
Jeya hanya diam menatap sosok di depannya itu, bingung harus menjawab seperti apa. Laki-laki itu tertawa meletakkan penggaris miliknya yang masih utuh tanpa retak di atas mejanya.
"Aku hanya bercanda, Jey" ucapnya "apa boleh ku panggil begitu?"
"Itu tidak lucu. Dan ya, keluargaku biasa memanggil seperti itu"
"Ah! Kita impas sekarang. Senang berteman denganmu Jey" katanya sambil tersenyum.
"Senang berteman denganmu juga, Hyuka"
Di jam istirahat ini mereka memilih menghabiskan waktu untuk sedikit mengobrol bersama. Sosok Huening Kai ternyata cukup menyenangkan untuk di ajak mengobrol.
"Ku dengar kau akan comeback?"
Hening Kai menatap Jeya lalu mengangguk "ya... beberapa teaser sudah di rilis"
"Tapi kenapa kau di sini?" Tanya Jeya dan Huening Kai malah menatapnya aneh.
"Tentu saja aku sekolah"
"Bukan begitu, kau... tak sibuk?"
Huening Kai tampak berfikir, netranya terlihat menerawang.
"Tentu, sangat sibuk malah. Tapi aku tetap harus sekolah, kan?" Jawabnya.
Jeya mengagguk "tapi kau bisa tak masuk"
"Jadwalku di mulai siang nanti, aku akan kembali. Lagi pula Yeonjun hyung ada kuis pagi ini" jawabnya "sebenarnya aku bisa berlatih, tapi malas jika tak lengkap jadi aku sekolah saja"
Jeya mengangguk paham "maaf aku menanyakan banyak tentang kegiatanmu"
"Tak apa, santai saja"
Tepat setelah Huening Kai mengatakan itu, bel tanda masuk berbunyi, berakhirlah masa istirahat para siswa SOPA. Huening Kai kembali menghadap depan.
"Hyuka" panggil Jeya pelan.
Huening Kai menoleh ke belakang "terima kasih" katanya lalu tersenyum.
Huening Kai balas tersenyum. Tapi dalam matanya terpendam sinar keterkejutan. Terima kasih dalam hal apa gadis itu mengatakannya.
***
"Jeya"
Jeya menoleh pada gadis yang berjalan di sampingnya itu.
"Kau ada hubungan dengan Huening Kai, kan?" Tanyanya.
"Aku?" Sun Hee mengangguk "tentu"
Mulut Sun Hee terbuka karena terkejut, netranya pun melebar "jadi..."
"Teman"
Seketika raut wajah Sun Hee berubah kesal dan cemberut.
"Tidak mungkin!" Sahutnya.
"Apanya yang tak mungkin?" Tanya Jeya tanpa menoleh pada gadis bersurai kecoklatan itu.
"Ku lihat kalian sangat dekat dan begitu akrab, tak mungkin kalian hanya berteman!" Kesal Sun Hee.
KAMU SEDANG MEMBACA
still with you
Fanfiction*disarankan untuk baca Trainee terlebih dahulu Sekarang namanya Jeya, Jeon Jeya, dan bukan yang lain. Sekarang hidupnya yang baru dan kisahnya yang baru, tapi tak memungkinkan kisah lama tak akan datang. Haruskah ia kembali? Atau tetap pergi?