Bismillah
Update!! Sebelum membaca jangan lupa klik tombol bintang di sudut kiri bawah lalu bubuhkan komentar kalian tentang cerita ini.
Oke uda?? Kalau sudah selamat membaca gaysss.
Playlish: jasmine thompson-You are my sunsine
👑👑👑👑👑👑👑👑👑👑
Gerbang besar yang selalu menutupi kemegahan istana laut terbuka dengan lebarnya saat suara terompet pertanda berbunyi, ribuan mermaid yang sedang mencari pekerjaan di giring masuk ke dalam halaman istana megah berlapis emas dan mutiara ini.
Istana Dansea tempat tinggal zila adalah kerajaan penghasil mutiara terbaik di seluru penjuru samudra, bukan hanya mutiara saja ada beberapa barang yang juga mereka perjual belikan salah satunya makanan dan sesuatu yang sampai sekarang tak diketahui oleh siapapun.
Kemegahan istana membuat ribuan mermaid tercengang, memang ini pertama kalinya mereka masuk ke istana yang sudah ribuan tahun ini tertutup rapat setelah meninggalnya raja terdahulu, King Altaft ayah kandung dari pangeran atres.
Nana menyenggol lengan zila saat matanya menangkap sosok pria tampan yang baru saja keluar dari salah satu pintu besar istana, zila yang tak mengerti pun hanya diam saja sambil memperhatikan setiap ucapan pada orang di depan sana.
"Baik la disini kalian akan diperiksa terlebih dahulu sebelum Berhasil masuk ke istana, pemeriksaan antara lain kesehatan baik fisik maupun psikis, lalu cacat dan lainnya"
Zila melipat dahinya saat mendengar ucapan pria tersebut, bukan-bukan karna ucapannya tapi senyuman miring yang tercetak samar dari bibir pria itu.
"Zila kau kenapa?" tanya nana saat melihat sahabatnya itu hanya diam mematung ditempat padahal semua orang sudah mulai pergi memasuki tempat pemeriksaan.
"Nana apa kau yakin jika istana sedang membuka tempat pekerjaan??"
"Iya, aku mendengar pemberitaannya dari para warga mermaid"
Zila mengangguk dengan tarikan nafas pasrah ia pun berenang mendekat ke tempat pemeriksaan.
Butuh waktu lama sampai pemeriksaan selesai, setelah melakukan prosedur yang diwajibkan oleh istana para pencari pekerja pun diperbolehkan untuk mengelilingi istana sebelum mereka dikirim ke tempat pekerjaan mereka masing-masing.
"Zila apa kau pernah bermimpi bisa menginjakan kaki di istana semegah ini?? Kau tau aku sangat bahagia untung-untung kita bisa bertemu pangeran mahkota atres"