Bismillah. Sebelumnya aku mau berterima kasih banyak sama kalian yang sudah menyempatkan waktu untuk baca cerita gaje aku ini.
Aku sadar belakangan ini tulisan aku ada yang susah dimengerti atau terlalu terbelit belit, aku minta maaf untuk itu, aku akan berusaha buat cerita semenarik mungkin.
Tetap dukung dan doaiin aku ya. Happy reading❤❤
Playlish: Exo chen - Beautiful goodbay
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tinggal dan menetap di bawah laut merupakan hal paling tak masuk akal untuk manusia jaman sekarang, namun siapa sangka hal ini malah ada dan bahkan di dalam nya laut ada sekumpulan orang tinggal dan menetap disana.
Hidup yang tak kalah berbeda dari manusia biasa, menjalankan semua pekerjaan seperti yang manusia juga lakukan setiap harinya.
Jika manusia memiliki presiden, perdana menteri atau raja yang memerintah maka mereka hanya memiliki satu orang saja, seorang raja yang paling berwibawa di seluruh penjuru lautan, dijamin tidak ada yang namanya korupsi besar besaran.
Istana berlapis emas dengan beberapa pilar yang dibuat spesial itu mengkilap setiap cahaya menampar dinding dinding, pintu istana yang tak pernah tertutup untuk setiap penduduk dengan taman indah yang selalu digunakan untuk bermain para anak anak dari penduduk mermaid.
Di dalam sendiri sedang dilakukan upacara 4 bulanan sang ratu, ratu Diandra sedang mengandung anak keduanya, wajah mermaid wanita itu sangat cantik bahkan dimasa kehamilannya ini tubuh mermaid nua seakan bercahaya sama seperti saat kehamilan pertamanya.
Satu persatu upacara terlaksana dengan hikmat, senyuman manis tak pernah lepas dari calon kedua orang tua itu.
Anak pertama mereka?? Jangan tanya karna gadis kecil itu pasti sedang membaca buku di perpustakaan istana atau membuat keributan di sekitar sini.
"Astaga princess jangan itu, nanti gigi princess sakit" raja yidha yang mendengar suara grusak grusuk dari belakangnya pun hanya tersenyum canggung ke arah para tetua istana.
Ingatkan dia untuk mencupit pipi gembul anaknya itu.
"Ayah, kenapa rumah kita ramai sekali?? Banyak makanan manis lagi" ungkap suara mungil yang tah sejak kapan sudah menongolkan kepalanya lewat celah antara dirinya dengan sang istri.
Diandra tertawa melihat tingkah putri pertamanya ini, digendongnya dan diletakan di atas timbangan yang tadi ia gunakan untuk menimbang dirinya dan emas yang akan dibagikan nantinya.
