Mermaid 10

39 6 0
                                    

Bismillah.
Seperti biasa sebelum membaca jangan lupa klik tombol bintang dan tinggalkan komen kalian ya.

Happy reading semuanya.

Playlish: Blackpink - Pretty savage.

Playlish: Blackpink - Pretty savage

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

👑👑👑👑👑👑👑👑👑👑

  Air dingin yang keluar dari keran tak membuat tubuhnya merasa baikan, hawa panas lagi-lagi menerpa tubuh mungilnya, kedua kaki yang ia miliki sudah berubah menjadi ekor mermaid miliknya.

Air di dalam bak sudah mulai habis namun tubuhnya juga belum merasa ada ciri-ciri untuk kembali ke semula, ketukan di pintu kamar mandi membuyarkan kegiatannya yang sedang menyiram ekor nya.

"Siapa??" tanya zila setelah meletakan gayung kembali ke dalam bak.

"Ini aku nana, apakah kau sudah selesai?? Aku juga membutuhkan air cuacanya sangat panas hari ini" ungkap nana.

Zila dengan perlahan-lahan mengesot ke arah pintu lalu membukanya dan membiarkan nana masuk kedalam.

"Sebenarnya apa yang terjadi?? Kenapa kita selalu kepanasan bahkan dalam musim dingin ini" ungkap nana lalu langsung masuk kedalam bak, ia sudah tidak kuat.

Zila tidak menjawab karna ia sibuk mengeringkan ekor nya, setelah ekor kering kedua kaki miliknya muncul, zila bangkit dari tempatnya duduk dan langsung keluar dari dalam kamar mandi, ia harus memastikan sesuatu Sekarang.

Tiupan angin laut menyambut gadis cantik ini, rambutnya yang ia biarkan tergerai terbang mengikuti arah angin, kakinya melangkah mendekati bibir pantai dan dalam hitungan detik tubuhnya sudah jebur ke dalam laut.

Ia sangat merindukan suasana laut yang masih asri bahkan ia bisa leluasa bernafas berbeda saat di darat karna banyak nya polusi dari kendaraan bermotor.

Zila terus menggerakkan ekornya menuju tempat di mana sang ibu tinggal, gerakannya yang lincah membuatnya seakan menari di dalam air, batu-batu karang dan tumbuhan laut ia lewati dan sesekali menegur sapa para ikan-ikan penunggu karang.

Sekitar 10 meter lagi ia sampai di tempat yang ia tuju, matanya membola saat melihat keadaan pedesaan yang mereka tempati sudah hancur bahkan yang dapat dilihat hanya dinding-dinding rumah yang retak.

"Apa yang terjadi??" gumamnya sambil terus menggerakkan ekornya.

Sesampainya di depan rumah sang ibu ia langsung masuk dan langsung disambut oleh kedua wanita parubaya itu.

DESTINY (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang