Mermaid 05

59 8 0
                                    

Bismillah.
Update!! Sebelum membaca jangan lupa ketik tombol bintang di sudut kiri bawah lalu komentar kalian tentang cerita ini.
Sudah?? Kalau belum juga gak papa aku gak maksain kalian untuk suka sama cerita aku, orang lain kan beda-beda kriterianya.

Happy reading.

Playlish: jorja smith - Don't watch me cry

Playlish: jorja smith - Don't watch me cry

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

👑👑👑👑👑👑👑👑👑👑

  Nana menatap nanar ke arah dinding yang masih menampakan wujud dari nomer antriannya, hari ini tepat ia akan menyerahkan apa yang ia punya dan hari ini pula akan nana ingat sebagai hari kehancuran terhebatnya.

Pintu penjara terbuka dengan luas menampakan beberapa pelayan wanita yang ditugaskan untuk merubah penampilan nana, ini bertujuan agar nana lebih menggiurkan saat di depan pangeran mahkota.

"Bisakah kalian membantuku?" gumam nana yang hanya bisa di dengar oleh para pelayan saja.

Di sisa-sisa waktu yang singkat ini ia harus terus menggunakan kesempatan yang ada, meskipun ia tau jawabannya hanyalah penolakan.

"Maaf nona kami tidak bisa, kalau kami membebaskanmu maka kami akan dibunuh, bersyukurlah karna pangeran memilihmu"

Tangan nana diam-diam mengepal kuat, rasa marahnya saat mendengar kata pangeran melambung tinggi, ia tak menyangka jika orang yang ia kagumi memiliki kelainan tentang hidupnya, cihh nana pastikan jika dia bebas dari tempat ini maka suatu hari nanti pembalasan akan ia lakukan.

"Kalian terlalu bodoh untuk bekerja disini, tidak pernah bertemu keluarga kalian bahkan kalian selalu dipukuli" provokasi terus nana lancarkan namun usaha nya mendadak sia-sia saat para prajurit istana datang dan langsung menyeretnya keluar.

"Aku bisa pergi sendiri kenapa harus di seret-seret" ucap nana lantang dan tak mendapatkan jawaban.

Pintu besar itu kembali terbuka lagi, ruangan yang gelap tanpa pencahayaan menyambut kedatangan gadis itu, nana di dorong kedalam dan saat ia berbalik pintu sudah tertutup bahkan dikunci.

Rasa penasaran dan takut nya meningkat, ia mendekat ke arah jendela yang tertutup dan membukanya lebar, sedikit cahaya yang masuk berhasil membangunkan seseorang dari tidurnya.

Geraman dari arah belakangnya menyadarkan nana dari kebisuan, ia berbalik dan langsung terkejut saat melihat apa yang berada di hadapannya, sosok mengerikan dengan mata besar dan wajah yang tidak bisa di deskripsikan.

Nana mundur saat makhluk itu maju, tubuhnya yang terbentur oleh dinding membuat nana ketakutan, dia tidak menyangka jika makhluk yang sering dibilang hanya legenda berada tepat di hadapannya dan mahkluk itu hidup.

DESTINY (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang