2

10.6K 607 9
                                    

sudah tiga hari aku menetap di tempat dimana aku dilahirkan. wangi khas rumah sakit serta bau antiseptik kerapkali menghiasi indra penciumanku yang masih mungil ini.

hari ini aku cukup gembira karena papa bilang bahwa aku akan dibawa pulang dan menetap bersamanya, eyang, dan juga mama.

namun seperti hari-hari sebelumnya, mama masih tidak ingin menggendongku. beribu tanda tanya selalu muncul di benakku kala memikirkan apa alasan dibalik itu.

mungkin untuk saat ini, aku harus beradaptasi dengan gendongan eyang dan papa.

:

sesampainya di rumah, papa langsung menidurkan tubuh kecilku di kasur empuk yang telah didesain sedemikian rupa. ini cukup nyaman sehingga aura kantukku langsung menyerbu.

dan tepat pada saat aku ingin memejamkan mata, aku melihat seorang wanita masuk ke dalam kamar.

itu mama.

ia terlihat seperti mencari sesuatu, namun seolah tidak melihat keberadaanku disana. aku pun mengurungkan niatku untuk tidur dan berharap mama akan menggendongku dengan penuh binar.

namun nyatanya, harapanku ditepis begitu saja ketika ia sudah mendapat benda yang dicarinya dan kini ia fokus memainkan benda itu dalam genggamannya.

melihat itu, aku menangis.

mama, bolehkah aku bertukar posisi dengan benda itu?

aku menangis agar mama menengok dan mengakui keberadaanku. lebih-lebih lagi bila mama menimangku.

namun, sekejar apapun aku menangis, mama tetap saja bergeming di posisinya. ia justru mengumpat karena tangisanku mengganggu pendengarannya.

saat itu papa pun datang dan langsung menggendongku. tangisanku memudar dan aku bisa mendenar sedikit lontaran papa pada mama.

"dia lapar! mengapa kau tidak menggendongnya?"

terimakasih papa, namun bukan karena lapar aku menangis. aku menangis untuk mencuri perhatian mama.

"kau beri susu formula saja sendiri."

begitu perkataan mama meluncur kesat dari mulutnya, tangisku kembali kejar. mama pun pergi meninggalkan aku dan papa.

"gaby," panggil papa menyebut namaku. "kamu sabar, ya. papa ada disini sama kamu."

lagi aku ucapkan rasa terima kasih pada papa. tangisku mereda dan aku mulai lelah. papa pun menidurkanku diselingi dengan belaiannya yang lembut di rambutku yang cukup lebat.

meskipun demikian, aku masih tidak mengerti atas perlakuan yang mama berikan untukku.

×

Mama, Can You Love Me?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang