semenjak kejadian mengerikan itu, aku pindah ke rumah oma dan opa. pindah ke rumah orangtua papa. rumah tempat papa dibesarkan kala kecil dulu.
sudah kurang lebih dua bulan aku menetap disini. aku masih trauma akan kejadian itu. aku takut melihat wajah mama. membayangkannya pun aku tidak sanggup.
"gaby," tiba-tiba oma memanggilku. aku sontak menoleh ke sisi pintu kamar.
"kenapa oma?" aku balik tanya.
oma pun melangkah masuk mendekatiku. kemudian manik matanya menangkap figura yang berisi foto papa dan aku di dalamnya. figura ini aku ikut sertakan ke rumah oma beserta biola kesayanganku.
"gaby kangen sama papa," aduku sambil mengamati tiap lekuk foto itu.
"oma juga kangen sama apa kamu," timpalnya sambil mengusap rambutku yang sekarang sudah mencapai punggung.
aku tersenyum tipis kemudian mendesah pelan. papa, andaikan saat itu papa hadir ...
ah.
aku tidak mau mengingat kejadian itu lagi. biolaku yang sedikit patah di ujungnya menjadi saksi betapa terkejutnya aku saat itu.
omong-omong tentang biola, aku baru ingat akan sesuatu. "oma, ini ada undangan."
aku memberikan oma secarik kertas yang di dalamnya terdapat kata sambutan dan undangan dari pihak sekolah untuk datang ke acara pentas seni sekaligus pelepasan anak kelas enam yang lulus.
disana aku diminta untuk memainkan biola dan aku disuruh memilih akan membawakan lagu apa lusa nanti.
"oma sama opa datang, ya. aku akan tampil. nanti eyang juga datang," kataku memperjelas. sementara oma hanya mengangguk bangga dan tersenyum padaku.
untuk saat ini, aku tidak berharap banyak. yang aku pikirkan adalah aku harus fokus agar penampilanku berjalan mulus. aku juga tidak mengharapkan mama hadir di sana.
karena menurutku, mama tidak akan pernah menemuiku lagi sampai aku dewasa nanti semenjak insiden itu terjadi.
×
![](https://img.wattpad.com/cover/30876987-288-k144595.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Mama, Can You Love Me?
Conto"maafkan aku, ma, bila ternyata kehadiranku justru menambah beban mama. aku janji aku tidak akan mengganggu ketenangan hidup mama lagi setelah ini. tapi jangan khawatir, aku akan selalu sayang sama mama. sering-sering lihat aku di langit, ya, ma." *...