sudah satu tahun berlalu semenjak kepergian papa. rumah yang aku huni bersama mama dan eyang terasa lebih sepi. sejak itu pula, aku hanya dirawat oleh eyang. sementara mama ...
masih sama seperti ketika aku memasuki dunia ini. masih tidak mau menggendongku. seakan tangan mama akan ternodai bila ia menggendongku.
menyentuhku pun sekenanya. namun begitu, aku bersyukur karena setidaknya aku masih bisa melihat wajah mama.
saat ini aku sedang mengamati foto papa yang terbingkai rapi dalam pigura di kamarku. di foto itu papa dengan bangga menggendongku di bahunya seakan aku adalah piala kejuaraan yang amat berharga.
"papa, gaby kangen. pa, kenapa mama masih gak mau urusin gaby?" kataku sendu, berbicara pada papa lewat figura yang sedang aku pegang seolah papa mendengar semua keluh kesahku.
"pa, setiap gaby panggil mama, mama nggak pernah bales sapaan gaby," aduku sambil mengusap wajahnya menggunakan ibu jariku.
saat sedang mengadu pada papa, tiba-tiba seorang wanita dengan pakaian cantiknya masuk ke kamarku untuk mengambil kacamatanya yang tertinggal di meja belajarku.
"kenapa bisa nyasar kesini?" umpatnya kesal.
"mama?" sapaku.
seperti biasa, mama hanya diam dan tidak menggubris perkataanku. ia buru-buru memasukkan kacamatanya ke dalam tas jinjingmya. setelah itu ia melangkah kembali.
sebelum terlambat, aku mengejarnya. menghambat langkahnya. menarik-narik baju yang dikenakan olehnya karena aku ingin mendapat perhatian darinya.
"aduh! nggak usah pegang-pegang!" bentak mama sambil menepis kasar tanganku dari blus yang dikenakannya.
lihat.
apa yang aku dapatkan?
mama justru membentakku. kemudian pergi secepat cahaya. akhirnya aku kembali duduk dan mendekap foto papa dalam pelukanku.
tiba-tiba sepotong alunan lagu terngiang dalam kepalaku. lagu yang eyang pernah ajarkan padaku kala itu.
ayah, dengarkanlah
aku ingin bernyanyi
walau air mata di pipikuayah, dengarkanlah
aku ingin berjumpa
walau hanya dalam mimpibulir airmataku pun membentuk aliran sungai kecil di kedua pipiku. bersamaan dengan itu aku semakin mengeratkan dekapanku pada foto papa.
papa, andai papa masih ada disini.
×
KAMU SEDANG MEMBACA
Mama, Can You Love Me?
Nouvelles"maafkan aku, ma, bila ternyata kehadiranku justru menambah beban mama. aku janji aku tidak akan mengganggu ketenangan hidup mama lagi setelah ini. tapi jangan khawatir, aku akan selalu sayang sama mama. sering-sering lihat aku di langit, ya, ma." *...