3

9.1K 556 5
                                    

lihatlah, sekarang tubuhku sudah mulai berisi. seminggu yang lalu usiaku genap enam bulan. semenjak itu eyang mulai memberiku berbagai macam makanan untuk memenuhi kebutuhan harianku meskipun sebelum itu aku sudah rajin menyusu.

sayangnya, susu formula.

dan sayangnya lagi, bukan mama yang justru semangat menyiapkan bahan-bahan makanan yang akan aku makan. tapi bukan berarti aku tidak senang karena eyang yang mengatur.

sore hari seperti ini, eyang membawaku keliling kompleks seperti biasa agar suapanku lancar dan tidak rewel.

aku sangat senang karena hampir semua orang yang aku dan eyang lewati menyapaku. cukup menghibur dari kesuntukkanku di rumah.

bahkan ada yang ingin mencoba memberiku makan dan menggendongku keluar dari kereta bayi yang aku tumpangi.

aku tersenyum ceria dan mereka pun tertawa. mereka bilang, aku mewarisi senyum cemerlang mama sebelum mama menjadi lebih tertutup selama ini.

kuulas sebuah senyuman lagi sebagai tanggapan untuk pernyataan itu. hingga akhirnya, makananku hampir habis dan aku mulai kenyang.

pertanda bahwa aku harus kembali ke rumah. sebelum itu aku berpamitan pada para tetangga yang antusias bertemu denganku sore ini.

setelah sampai, mataku langsung menjurus pada satu titik dimana mama sedang santai membaca majalah di teras rumah.

"nak, tolong kamu kasih minum gaby, tadi ia belum minum. ibu mau ke toilet," pesan eyang sebelum ia melesat ke dalam rumah dan meninggalkanku serta mama.

aku terkejut sekaligus senang. aku harap kali ini mama mau menyuapiku untuk pertama kalinya. sedangkan mama hanya mengangguk saat mendengar perintah dari ibunya.

aku pun hanya bisa menunggu perlakuan dari mama. cukup lama aku berdiam diri, namun mama masih mematung di posisinya. sampai akhirnya, aku cegukan.

aku merasa kalau sebenarnya mama melihat kondisiku, namun ia tetap saja tidak bergerak. aku mencoba untuk menggapai botol minum yang ada di meja. sayangnya, mama sama sekali tak memberikan uluran tangannya.

sampai akhirnya, eyang kembali.

kulihat eyang buru-buru mengambil botol minum yang sedaritadi aku coba ambil. kemudian ia sedikit mengomel pada mama.

"iya, lupa."

selepas itu, mama melenggang pergi ke dalam rumah. melangkah menjauh dariku dan eyang.

aku menatapnya sambil menggigit kecil ujung botol minum yang sedang aku genggam.

×

Mama, Can You Love Me?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang