TACENDA : kata yang satu ini merujuk pada hal-hal yang tidak disebutkan atau dipublikasikan. Bisa juga berarti hal-hal yang lebih baik dibiarkan tidak terungkap.
DIACLAIMER
Ini adalah salah satu dari karya fiktif yang aku buat, yang berarti mengenai sifat, karakter, adegan yang ada didalam cerita ini murni karangan yang dibuat oleh penulis. Cerita ini sama sekali tidak menyudutkan tokoh yang ada didalam sini. Termasuk segala hal termasuk kepribadian dan keseharian tokoh aslinya.
Karna sudah jelas tertera di dalam deskripsi cerita tertulis MATURE, terdapat beberapa bab didalam cerita yang terdapat mature content, terdapat juga beberapa kata-kata kasar seperti umpatan atau hal-hal yang berbau dewasa secara implisit maupun eksplisit. Dan dimohon untuk pembaca yang usianya kurang dari 17 tahun, bijak dalam membaca dan menyikapi berbagai hal yang terdapat di dalam cerita.
Aku yakin kalian pasti bisa memilah cerita ini, mana yang baik dan mana yang buruk. Mana yang perlu di contoh atau tidak perlu sama sekali untuk di terapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Disamping semua ini, aku berharap kalian bisa menikmati cerita yang aku buat ini dengan perasaan senang dan bisa mengambil sebuah pelajaran.
Seandainya pun kalian tidak senang dengan tokoh yang aku beri di dalam cerita ini, kalian bebas membayangkan tokoh siapapun untuk bisa kalian nikmati untuk mewakili si tokoh dalam cerita ini.
Apa kalian percaya akan adanya sebuah kebetulan?
Atau Takdir menyakitkan yang berujung bahagia?
Tapi sialnya aku tidak mempercayai itu semua.
Diumurku yang sekarang sudah menginjak dua puluh empat tahun, takdir dan kebetulan tidak pernah datang menghampiri aku. Sekedar memberikan aku kekuatan pun tidak pernah. Setidaknya aku membutuhkan mereka dalam hidup ini.
Aku justru mengalami duka yang tiada habisnya. Bermula dari hidupku yang bahagia sampai aku kehilangan ayahku di umur yang baru menginjak lima tahun. Kecelakaan mobil merenggut nyawanya, terlebih saat dirinya menyempatkan diri mengunjungi toko kueh saat kepulangan dia kerja.
Lucunya, ibuku menyalahkan garis hidup ayahku yang berakhir saat itu padaku. Seorang anak kecil yang hanya meminta kueh ulang tahun layaknya anak kecil diluaran sana. Kecelakaan beruntun dengan mobil ayahku yang berada diantaranya lah yang merenggut nyawanya. Bahkan kueh ulang tahun yang masih bertuliskan namaku utuh di bangku belakang.
Dilanjutkan dengan ibuku yang menikah lagi dengan lelaki yang lebih muda darinya. Berakhir dengan kekerasan rumah tangga serta habisnya harta sepeninggalan ayahku.
Ibuku juga dinyatakan meninggal saat penyakit jantung ibuku kambuh. Pertengkaran jugalah penyebabnya. Satu dua kali ibuku selamat. Tapi sayangnya hari itu dia tidak bisa selamat. Itu dikarenakan aku yang sedang sekolah dan ayah sambungku yang pergi begitu saja saat kambuhnya penyakit ibuku.
Tidak lama ayahku ditangkap karna aku yang melaporkannya. Ini termasuk pembunuhan bukan?
Bukan hanya itu saja yang membuat ayahku ditangkap. Dia juga sudah melukaiku, menusuk perutku dengan pisau.
Disinilah kebetulan datang untuk pertama dan terakhir di dalam hidupku. Teman sekolahku datang untuk berangkat bersama denganku. Melihat kejadian itu dengan tubuhku yang tergeletak di lantai putih dengan darah yang menggenang membuatnya cekatan mengangkat tubuhku dan dibawa ke rumah sakit.
Darahku banyak yang tebuang mengakibatkan aku yang harus mendapatkan donor darah. Sialnya darahku itu golongan yang susah dicari.
Dan sekali lagi, takdir menyambut baik. Seseorang yang tidak mau menyebutkan identitasnya mendonorkan darahnya dengan sukarela padaku.
Saat itulah semua kebetulan dan takdir habis aku pakai. Atau mungkin Tuhan hanya menyediakan itu sekali saja ya dalam hidup?
Pasalnya aku sekarang adalah wanita menyedihkan yang hanya menaruh keberuntungan di dunia yang kejam.
Aku bekerja paruh waktu. Rumah beserta isinya sudah diambil bank dan kini hanya menyisakan aku di dalam sebuah kos-kosan kecil. Bahkan untuk menyokong hidupku aku masih bekerja di dua tempat berbeda.
Kejamnya hidup mengharuskan aku kuat. Apalagi hutang ayah angkatku yang menumpuk dengan bermodalkan tanda tangan ibuku membuatku harus menyelesaikan itu semua.
Hariku hanya tentang. Kapan aku tenang dan besok apa yang harus aku makan.
Menyedihkan memang, tapi aku tetap terus menjalani hidup ini tanpa embel-embel bunuh diri karna tekanan seperti di film-film.
Aku masih menyayangi diriku.
Terlebih beban ini masih bisa aku pikul dengan baik.
Aku kuat dan aku mencoba.
Semoga saja Tuhan bisa memberikanku kembali sebuah kebetulan dan takdir baik.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEV[k]ILL [M] ✔️
Mystery / Thriller🔞 M A T U R E🔸C O N T E N T 🔞 [Completed] "Berikan hidupmu dan jadilah Milikku" Pernahkah kita sekali berfikir bahwa hidup kita semata-mata hanya sebuah skenario, ditulis dengan apik dan rapih. Meminta untuk dijalani dengan baik. Tapi ternyata is...