✘ Seven

1.6K 207 44
                                        

Seketika telingaku berdenging hebat ketika Niall mengatakan nama tersebut, runtuhlah pertahananku dari semuanya. Aku menangis, air mataku meluncur begitu saja membasahi kelopak mata serta pipiku. Aku menangis di hadapan Niall dan betapa bodohnya aku saat ini.

Aku menutup mulutku dengan satu tanganku, aku berusaha menyembunyikan sesak di dadaku. Sebuah kenyataan paling pahit yang pernah aku dengar kedua setelah kenyataan tentang meninggalnya Papaku beberapa tahun lalu. Ya Tuhan mengapa sesakit ini? Mengapa ini begitu menyakitkan? Seharusnya dari awal aku tidak perlu menyimpan perasaan bodoh ini padanya, seharusnya aku tidak perlu berharap banyak darinya. Karena kenyataannya, Niall tidak akan pernah membalas perasaanku. Kita hanya bersahabat dan sampai kapanpun status kita hanya akan sebatas persahabatan.

"Mengapa kau menangis?" tanya Niall menampakkan ekspresi khawatir.

Aku menggeleng pelan dan berusaha tersenyum walaupun pahit, aku tersenyum di balik telapak tanganku yang masih menutupi mulutku "Aku bahagia— ya aku senang— karena— karena ternyata kau masih normal Ni" aku berusaha menaruh nada kegembiraan dalam pengucapanku, namun aku gagal.

"Tidak Julie, kau tidak bahagia. Ada apa denganmu?" Niall menangkupkan kedua tangannya pada pipiku dan itu membuatku bertambah sakit atas perlakuannya.

Aku menyingkirkan tangan Niall dari pipiku dan tersenyum sangat terpaksa di hadapannya "Aku terharu— aku— aku sangat terharu, aku terharu mendengarmu akhirnya menyukai seorang Gadis" aku mengucapkannya tidak begitu jelas, karena suaraku tertahan oleh seonggok gumpalan di kerongkonganku.

"Apa kau menangis karenaku?"

Lagi, pertanyaan Niall membuatku meloncat kaget. Dengan cepat aku menggeleng "Aku terharu karenamu, aku tidak menangis" ucapku bodoh masih berusaha menyangkal, padahal sudah jelas air mata mengalir sangat deras di pipiku.

"Julie sshhhhhh"

Niall menaruh telunjuknya di depan bibirku, menatap mataku sebentar kemudian menarikku kedalam pelukannya. Ingin rasanya aku menolak, namun aku tidak bisa. Akhirnya pecahlah tangisan sesak di dadaku, aku menangis dalam dekapan Niall. Aku tidak peduli siapapun Gadis yang dicintai Niall, karena yang aku inginkan saat ini hanyalah menangis untuk mengeluarkan semua emosiku.

"Akhirnya aku mendapatkan jawabannya" gumam Niall.

Aku berhenti menangis, namun masih terisak. Apa maksud dari ucapan Niall barusan?

"Julie maafkan aku" ucap Niall lagi.

Lagi-lagi Niall minta maaf padaku untuk sebuah alasan yang jelas-jelas.

"Maaf membuatmu menangis seperti ini, aku hanya tidak ingin salah memilih"

Demi Tuhan apa maksud dari semua ini? Niall telah membuatku bingung.

"Aku minta maaf Julie, aku hanya ingin memastikan apakah kau benar-benar menyukaiku atau tidak. Aku hanya ingin memastikan agar aku tidak salah, aku berbohong soal aku menyukai Victoria. Dan melihatmu menangis seperti tadi, aku mendapatkan jawabannya"

Wth?

"Sebut aku terlalu percaya diri karena aku benar-benar menyangka jika kau menyukaiku sejak lama, dan asal kau tahu jika akupun begitu. Aku menyukaimu sejak lama, sejak pertama kita bertemu, hanya saja aku takut jika kau tidak memiliki perasaan yang sama seperti perasaanku padamu"

"Sebut aku pecundang karena aku takut patah hati, aku sangat takut merasakan hal tersebut lagi"

Aku berhenti menangis, berusaha menelaah semua perkataan yang Niall ucapkan. Apa maksud dari semua ini? Apakah semua ini bermaksud jika Niall ... menyukaiku?

"Maaf kemarin aku lancang menciummu, karena aku hanya ingin mengetahui reaksimu jika aku perlakukan seperti itu. Dan dengan responmu yang seperti itu membuatku semakin yakin jika kau adalah Gadis yang aku cari selama ini"

"Umm maksudku, aku menyukaimu, aku mencintaimu dan aku menyayangimu. Aku tahu aku terlalu lamban untuk mengatakan semua ini, namun lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali, bukankah begitu?"

Ya Tuhan aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan dan aku katakan padanya. Aku benar-benar berada pada awkward moment dan ini benar-benar membuatku canggung serta salah tingkah. Belum lagi perkataan Niall mampu membuat jantungku meloncat gembira dan menari-nari kesana kemari. Aku benar-benar tidak percaya dengan apa yang Niall katakan barusa, ini seperti mimpi.

Namun aku salah, ini bukanlah mimpi. Ini semua adalah mimpiku yang menjadi kenyataan, Tuhan terima kasih kau telah mengabulkan semua doa-doa dan mewujudkan mimpi-mimpiku, terima kasih kau telah membuatku sangat-sangat bahagia. Akhirnya Niall mengatakannya, walaupun aku masih tidak percaya dengan semua ini.

Niall menarikku dari pelukannya dan menatap mataku dalam-dalam "Julie aku tidak ingin kau menjadi kekasihku, namun aku ingin kau selalu menjadi orang yang pertama aku lihat disaat aku bangun tidur ..."

Apa? Apa? APA? Apa maksud dari perkataan Niall? Ya Tuhan otakku sulit sekali mencerna semua ini.

"Julia Healey Nasch will you marry me?"

Mataku membulat lebar dan mulutku menganga besar, Niall mengajakku untuk menikah? INI SULIT DI PERCAYA!

Gemuruh di dadaku semakin riuh dan detak jantungku semakin liar, apa aku tidak salah mendengar barusan? Demi Tuhan Niall mengajakku untuk menikah dengannya? YA TUHAN!

Bibirku terasa kelu, aku begitu terperanjat kaget sehingga tidak mampu berkata-kata. Genangan air mataku kembali meluncur membasahi pipiku. Jika beberapa menit yang lalu aku menangis karena kepedihan, kali ini aku menangis karena terharu, sangat terharu dan sangat sulit untuk mempercayai semua ini.

"Aku tahu ini terlalu cepat, namun aku benar-benar ingin melakukannya. Aku berjanji setelah lulus kuliah aku akan langsung mencari pekerjaan untukmu"

Aku masih tidak bergeming karena semua ini benar-benar sulit untuk di percaya.

"Julia dengarlah, aku benar-benar mencintaimu dan aku benar-benar menyayangimu. Aku tidak ingin ada orang lain yang bisa memilikimu selain aku, dua tahun menjalani hari-hari bersamamu membuatku nyaman, membuatku ingin melanjutkan hari lainnya selalu bersamamu, aku serius dan aku tidak main-main soal ini"

"Baiklah aku ulangi Julia Healey Nasch will you marry me?"

"Yes I do"





DilemmaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang