Part 2

101 15 4
                                    

Enjoy
.

.

.

.

.

°°°°°°°°

Sekarang di sinilah Qennia berada di tempat penyimpanan barang-barang olahraga, ia harus membersikan semua hingga rapi tapi bukan Qennia namanya jika melakukan tugas dengan baik jadi ia memilih bermain game dari pada harus membersihkan ruangan tersebut.

beres-beres di kamarnya saja jarang apa lagi membersihkan ruang tersebut 100 tahun terlalu cepat untuk ia mau membersihkan ruangan tersebut.

Ting

suara notifikasi yang masuk ke ponselnya membuat fokusnya beralih

"yes, dapat misi" ucapnya semangat

cewek cantik

Qennia montoks
guys ada misi!

kenzy cans
misi apaan?

Qennia montoks
udah jangan banyak tanya gue tunggu di gerbang

(read)


Setelah itu Qennia berlari keluar ruangan tersebut sebelum Vito datang untuk menahannya, karna berlari sambil melihat ke belakang ia tak melihat 4 siswa cowok sedang berjalan berlawanan arah dengannya.

bruk

Qennia menabrak salah satu dari mereka, rasanya ia seperti menabrak tembok.

"Aww" ringgis Qennia sambil memegang jidatnya yang menabrak dada bidang salah satu dari mereka

"lo punya mata nggak sih? lari ko sambil ngelihat ke belakang? bego amat lo" bentak pria yang ia tabrak

"astagfirullah kamu ini berdosa banget, bukannya di tanya 'lo nggak papakan?' malahan di bentak, mana mukanya kek kanebo kering lagi" cibir Qennia mengerucutkan bibirnya kesal

"heh ngomong apaan lo tadi?" bentak pria tersebut geram

"nggak ada kok" elak Qennia menyengir

"maafyah dia emang anaknya kasar" ucap salah satu temannya

"sih anjirt, yang ini dia baik banget nggak kayak temannya yang galak, mana cakep lagi" puji Qennia tak tahu malu

"alay lo" cibir pria yang ia tabrak

"maafyah tuan emm, siapasih nama lo? gue nggak tau!" tanya Qennia menggaruk kepalanya yang tak gatal

"serius lo nggak kenal sama kita bertiga?" tanya salah satu temannya alay

"nggaklah ketemu aja barusan! murid pindahan yah lo pada?" tanya Qennia

"astaga! baru kali ini gue nemu cewek nggak kenal sama kita" sahut temannya lagi

"kenalin nama gue Fathan Arsenal bisa di panggil fathan, kalau cowok yang lo tabrak tadi namanya Geovano Putra Malvian bisa di panggil Geovano, kalau yang ini namanya Arga Husein Adhitama bisa di panggil Arga, dan yang terakhir namanya Galang Evanuel bisa di panggi Galang" ucap Fathan memperkenalkan diri, sedangkan Qennia hanya mengangguk-nganggukkan kepalanya paham

"kenalin nama gue---" Ucapan Qennia terpotong oleh Arga

"Qennia AlVasa Pradipta, salah satu langganan murid bolak balik bk" potong Arga menatap Qennia yang hanya tersenyum manis

"kok lo nggak masuk sih?" tanya Galang

"tadinya gue di huk----" lagi lagi ucapnya terpotong

"Qennia jangan kabur lo" teriak seorang cowok yang suaranya sangat ia hapal

lalu dengan cepat Qennia berbalik melihat Vito berlari ke arahnya, dengan cepat Qennia mengambil kamusnya yang tebal lalu melemparkannya tepat di jidat Vito.

"aww, bangsat" ringgis Vito menghentikan larinya ia memegang jidatnya yang terkena kamus

"mamam tuh kamus, hahaha" tawa Qennia sebelum berlari ia menyempatkan diri menatap wajah Geovano

"oh jadi ini cowok idola sekolah kita! gue pikir ganteng ternyata mukanya sebelas dua belas sama tembok, kalau bisa senyum dikit yah Beb, biar orang bisa bedain mana muka lo mana tembok! Babay Kulkas berjalan" ledek Qennia menjulurkan lidahnya, lalu berlari tak lupa ia menyempatkan diri untuk menginjak kaki Geovano dengan keras

"Njirt, untuk pertama kalinya ada cewek yang ngehina muka sih Geovano" ucap Arga geleng-geleng

"berarti matanya masih bagus dong" celutuk Galang tak berakhlak

"diam lo pada" ucap Geovano dingin

"Sialan, Tuh cewek benar-benar buat gue pengen berhenti jadi ketos" umpat Vito stres

"yang sabar bro" ucap Fathan karna mereka lumayan dekat

"untung cuma dia aja yang bikin ulah nih hari, kalau bareng temannya beih bisa gila gue" keluh Vito

°°°°°°°°
ANJAYYANI💆

I Hate You But I Love You (REPUBLISH) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang