TARIK SIS
TOMATTO:(
BOSAN KALAU PAKE SEMANGKO TERUS
.
.
.
.
.
.
°°°°°°°
Qennia membuka matanya secarah perlahan, ia terbangun karna merasakan sesak sepertinya seseorang memeluknya ia melirik ke samping yang pertama ia lihat adalah rahang tegas milik Geovano, tunggu dulu sepertinya semalam ia berada di dalam air! sekarang kenapa ia berada di kamar yang entah milik siapa mungkin milik Geovano.
Qennia memperhatikan wajah tampan milik Geovano yang terlihat damai di saat tidur, untung saja hari ini hari minggu jadi ia tak perlu repot-repot membangunkan Geovano untuk ke sekolah
"ganteng banget jodoh orang" gumam Qennia terkekeh
"ganteng sih tapi mukanya datar" ucapnya lagi
"udah puas ngelihatin dan muji muka gue hm?" tanya Geovano dengan mata tertutup membuat Qennia yang berada di pelukannya teriak
"ANJING GUE KAGET" teriak Qennia kesal membuat Geovano tersenyum geli
"serius tadi lo senyum? tanya Qennia menatap tak percaya ke arah Geovano
"alay lo kaya baru pertama kali liat orang senyum aja" cibir Geovano
"lepasin pelukannya ih, bukan mukhrim" ucap Qennia berusaha melepas pelukan Geovano yang semakin kencang
"ya udah nanti lo gue halalin biar gue punya guling" jawab Geovano santai
"enak aja tuh mulut, masa iya gue di kawinin cuma buat di jadiin guling doang, mana bukan dasar cinta lagi" seru Qennia tak terima
"cie yang minta di cintai ciee" goda Geovano sambil mencubit pipi Qennia gemas
"ya allah, ini orang minta gue tampol apa?" kesal Qennia mengerucutkan bibirnya membuatnya terlihat menggemaskan
"itu mulut mau gue cium?" tanya Geovano sambil menaik turunkan alisnya
Bugh
Qennia memberi tinjuan di bahu Geovano membuat sang empu meringis
"aww, sakit anjing" ringis Geovano sambil memegang bahunya
"lepasin pelukan lo gue laper mau masak" ketus Qennia
"iya-iya, galak amat lo" kesal Geovano lalu mendorong tubuh Qennia
"setan" umpat Qennia
setelah selesai mencuci mukanya Qennia langsung keluar kamar Geovano, saat ia membuka pintu kamar Geovano pemandangan di depannya membuat matanya sakit.
apakah Geovano tidak pernah membersihkan apartemennya? kulit camilan berserahkan, baju di mana-mana dan sayur berserakann di dapur
"ya allah ganteng-ganteng kok jorok" gumam Qennia lalu membersihkan apartemen Geovano hingga bersih, setelah semuanya beres Qennia langsung memasak untuk dirinya dan Geovano
"woy! muka tembok makan yuk" teriak Qennia dari dapur
Geovano dan Qennia makan dengan tenang tidak ada perbincangan hingga makan selesai
"Ge, pinjam Handphone lo dong gue main game" ucap Qennia kepada Geovano yang asik nonton
"nih" ucap Geovano lalu memberikan ponselnya ke Qennia yang di terima dengan senang hati
Qennia mulai memainkan game online di hp Geovano, ia bahkan dengan santainya membaringkan kepalanya di paha Geovano sedangkan Geovano tak ambil pusing ia malah mengelus rambut Qennia seperti orang pacaran.
"ya allah Ge, ini WhatsApp lo kek asrama cewek" ucap Qennia sambil membaca ratusan pesan cewek yang Geovano belum baca
"itu sih Galang anjing sembarangan kasih nomor gue ke cewek padahal cuma di sogok uang 20 rebu" ucap Geovano cuek
"gue blokyah" Qennia yang baik hati menawari diri
"serah lo" ucap Geovano masih mengelus puncak kepala Qennia
tiba-tiba satu ide hinggap di otak cantik Qennia, dengan cepat ia membuka IG milik Geovano lalu mencari akunnya, Qennia mengambil beberapa fotonya dan mengunggah di IG Qennia dengan caption yang akan membuat semua orang kaget
Geovano_Malvian
Calon bini gue @Qennia_Pradipta❤️
💬setelah mengunggah fotonya Qennia lansung mematikan ponsel Geovano
"Ge, gue mau balik" ucap Qennia
"ya udah kuylah" ucap Geovano lalu berdiri
"eh btw, semalem siapa yang gantiin baju gue?" tanya Qennia menatap Geovano dengan mata memicing
"sans aja, sih Kenzy yang ganti" jawab Geovano lalu Qennia hanya mangut-mangut
°°°°°°°°
JANGAN LUPA VOTEMEN❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
I Hate You But I Love You (REPUBLISH)
Teen FictionWARNING INI PEMIKIRAN SAYA SENDIRI! (Mengandung Kata-Kata Kasar) Ini tentang Qennia Al Vasa Pradipta dengan kisah cinta dan masalah keluarganya, selalu di beda-bedakan dengan sang adik hingga Qennia selalu menutupi lukanya dengan senyuman. Suatu har...