Part 18

56 11 0
                                    

Hai!

selamat membaca

Jangan lupa Vote Dan Komen!
.

.

.

.

.

.

°°°°°°°

Geovano merebahkan dirinya setelah makan malam sendirian karna kedua orang tuanya sedang berada di luar negri, ia menatap langit-langit kamarnya sambil menghela nafas pelan

"gue kenapa mikirin sih cewek aneh itu terus" gumamnya

"apa gue suka sama dia?" tanyanya pada dirinya sendiri

"cih, sepertinya meminta pendapat dari ketiga Fuckboy muka kentang adalah hal yang tidak buruk" ucapnya lalu mengambil ponselnya yang berada di nakas dan mencari grup mereka yang di buat oleh arga

Grup Khusus Orang Ganteng

Geovano Putra Malvian
Woy! kemana lo pada?

Arga Husein Adhitama
Ada apa bos?

Fathan Arsenal
2in

Galang Evanuel
3in

Geovano Putra Malvian
Kerumah gue sekarang!
telat 10 menit gue nggak bukain pintunya!

Fathan Arsenal
Asiap bos

Galang Evanuel
5menit lagi gue sampai

Arga Husein Adhitama
Gue berangkat!

(Read)

setelah membaca pesan dari teman-temannya Geovano langsung melempar Handphone nya sembarang arah, tak lama kemudian teman-teman laknatnya masuk

"ada apa bro suruh kita kerumah lo?" tanya Arga ketika ia sudah duduk di sofa yang berada di kamar Geovano

"gue mau nanya dong" ucap Geovano

"ciri-ciri kalau lo suka sama seseorang itu kek gimana?" tanya Geovano membuat teman-temannya menatapnya tak percaya

"lo suka sama siapa?" tanya Fathan tak mengindahkan pertanyaan Geovano barusan

"gue lagi nanya anjing!" kesal Geovano lalu melemparkan guling ke wajah Fathan

"ciri-cirinya tuh lo nyaman dekat sama dia, dan apa lagi yah" ucap Galang sambil mengusap
kepalanya bingung

"lo cukup yakini  aja perasaan lo ke dia" jawab Arga sambil memakan keripik kentang yang tadi ia ambil di kulkas milik Geovano, laknat bukan

"oh" jawab Geovano singkat lalu memakai Headset-nya

°°°°°°°

Qennia mendengus kesal ketika mendapati Bagas sedang duduk di meja makan, ia sebenarnya malas untuk turun makan karna ia tahu hari ini Bagas pulang lebih awal, tapi mau bagaimana lagi ia sangat lapar.

"bikin masalah apa lagi kamu sampai guru menelpon saya?" tanya Bagas tanpa mengahlikan fokusnya yang sedang menatap ke arah Keyla yang sibuk di makannya

"bukan urusan lo" ketus Qennia lalu duduk agak jauh dari Bagas

"mana sopan santun yang saya ajarkan ke kamu hah?" bentak Bagas menatap penuh emosi kepada Qennia yang masih sibuk mengunyah

"lo nggak pernah ada waktu seditik pun buat gue, jadi mana bisa lo ajarin sopan santun, lo bahkan sibuk membuat gue jadi sosok yang keras dan nakal" balas Qennia menohok

"jadi ini sikap seorang penerus utama Pradipta? cih, menjijikan" ucap Bagas berusaha terlihat tenang

"jadi ini sosok dari anak Abraham pradipta? berbedayah  bapaknya setia sedangkan anaknya tukang selingkuh, eh satu lagi bapaknya bersikap ramah sedangkan anaknya sok keras" sarkas Qennia sambil tersenyum mengejek kearah Bagas yang mukanya merah padam menahan emosi

"ups, maaf mulut saya emang sering ungkapin fakta, saya hampir lupa jika di sini ada anak ke sayangannya takutnya bokapnya di bencia wkwkw" ucapnya lagi lalu melanjutkan makannya

prang

keyla melempar gelas, lalu menatap tajam Qennia yang di balas kekehan oleh Qennia

"kak, jaga sopan santun sama dady" ucap keyla dingin

"lihat adek kamu! sangat berbeda dengan kamu" ucap Bagas mengomentari

"keyla sayangku, jangan pernah sesekali lo berani lempar gelas dan natap gue kek gitu karna bisa-bisa rasa sayang gue berhenti jadi benci ke lo! dan lo taukan apa kelanjutannya?" tanya Qennia tenang namun terdapat ancaman di dalam ucapannya

"jangan sesekali kamu berani mengancam putri saya" bentak Bagas

"kenapa marah eh? jika menjatuhkan perusahaan anda saja saya bisa apa lagi membuat putri anda yang lemah itu tersiksa" sinis Qennia, bukan karna ia iri kepada Keyla, tapi karna ia tau keylalah yang selalu melapor yang tidak-tidak ke Dadynya dan hebatnya ia selalu bersikap peduli kepada adiknya namun saat ini moodnya sedang buruk jadilah ia yang mengancam adiknya setidaknya ia sediki terhibur melihat wajah emosi sang ayah

"lo nggak punya hak kak buat atur-atur gue" bentak Keyla walaupun sebenarnya ia takut dengan ancaman kakanya yang tak pernah main-main

"lo juga nggak punya hak buat atur-atur gue buat sopan sama dady, jangan buat gue bikin lo di jauhi satu sekolah dan tidak mendapatkan sepersen harta dari keluarga Pradipta Keyla" cukup sudah kesabarnya habis, ia tau betul Keyla memiliki sifat yang sama dengan Dadnya gila uang, sedangkan Keyla dan Bagas terdiam mendengar ancaman Qennia yang tidak main-main bagaimana pun Qennia adalah penerus utama dari Pradipta dan Alvasa bahkan ia memilik perusahaan sendiri membuatnya dengan gampang membuat seseorang terjatuh

"gue bukannya seraka, tapi terkadang seseorang harus di beri pelajaran agar ia sadar" ketus Qennia lalu berlalu  ke kamarnya, namun di tangga ia mengucapkan sesuatu

"gue senang liat muka takut kalian, sangat menghibur hahaha" Ucap Qennia dan tertawa terbahak-bahak

'kita liat aja kak, gue bakal buat lo kembali terauma soal percintaan' batin Keyla menatap punggung Qennia

°°°°

hehehe


Vote Komen

I Hate You But I Love You (REPUBLISH) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang