Hari ini gue ada ekskul, ekskul beladiri. Menurut gue emang itu yang paling berguna, buat jaga diri aja sih. Gue nggak tertarik ikutan lomba, gue tau diri sama kemampuan gue. Silahkan bilang kalau gue cemen atau apalah, gue nggak peduli.
Dengan baju seragam beladiri, gue melangkah mantap mengikuti latihan hari ini. Dimulai dengan pemanasan, lanjut ke janji-janji dan akhirnya latihan teknik dimulai.
Masing-masing orang mendapatkan pasangannya. Cewek dengan cewek, begitupun dengan cowok. Palingan satu yang dapat pasangan berlainan jenis karena jumlah cewek dan cowok masing-masingnya ganjil. Untungnya bukan gue orang itu.
Latihan hari ini seperti biasa. Nggak ada yang spesial terjadi sama gue, kecuali pulang lebih lambat dari biasanya. Memangnya itu spesial? Anggap aja iya.
"Akh, pelan-pelan dong, Rif."
Itu suara Mila. Dia dapat pasangan cowok dan itu Arif. Tenaga cowok sama cewek memang beda, jadinya berasa banget sakitnya. Itulah alesannya gue nggak mau dapat pasangan cowok. Cukup sekali aja, waktu itu.
"Yang mana yang sakit? Sorry ya."
Adegan yang paling malesin. Sok baik padahal mau tepe-tepe. Katanya Orka sih tu cowok nggak pernah pacaran. Nggak heran sih, hobinya tepe-tepe gitu, beri harapan palsu, baik-baikin cewek doang tanpa mau ngasih kepastian ditambah lagi sok akrab. Makanya gue juga nggak mau kejebak rasa sama dia.
"Ki lo dengerin gue nggak sih?"
Suara kesal Nara buat gue mengalihkan pandang dari pasangan sebelah—sebenarnya gue cuman lihat dari sudut mata doang, nggak sampai mutar kepala dengan pandangan penuh ke sana. Entar gue dikira apaan—. Oiya, memangnya tadi Nara ngomong apa, ya? Sumpah, gue nggak denger apa-apa selain obrolan orang di sebelah.
"Emang lo ngomong apa?"
"Tuh kan. Lo nggak fokus." Nara memutar matanya. Segitu kesalnya apa? "Gue bilang kita gantian sekarang. Lo yang nyerang, gue yang nahan."
Gue mengangguk, mengiyakan. Berusaha untuk fokus ke dunia gue lagi. Ngapain juga coba, gue mikirin orang nggak jelas kek dia yang hobi tepe-tepe itu? Nggak faedah banget deh. Buang-buang waktu juga.
❤
Oke sip, tukang tepe-tepe. Lo nggak bakal menetap lama di hati gue, lihat aja. Keburukan lo terlalu banyak! Gue mau tertawa jahat sekarang. Ha ha ha.
—
Mission success
—
KAMU SEDANG MEMBACA
Aturan Ketika Jatuh Cinta ala Mikita (Tamat)
Teen FictionApa jadinya ketika kamu ingin hijrah, melupakan cinta monyetmu, tapi tiba-tiba crush ngasih kode ngukapin rasa. Ditolak apa diterima? Ini hanyalah kumpulan strategi seorang gadis yang berupaya agar tidak jatuh cinta terlalu dalam hingga membuatnya t...