"Loh Ki? Kok lo ke sini sih? Terus siapa yang izinin kita?" Je menghadang gue tepat di depan pintu masuk UKS yang baru aja dia tutup. Kening cewek itu mengerut. Mungkin heran dengan kehadiran gue, gue juga sih sebenernya.
"Nggak tau. Gue mau liat si Arif, mana dia? Dia nggak papa kan? Udah sadar?" Eh, tunggu dulu, gue nanya tadi ada berapa ya? Nggak kebanyakan kan? Dan nggak keliatan khawatirkan? Gue harap begitu.
"Kenapa lo? Tumben nanya-nanya tentang si Arif? Naksir lo?"
Ap-pa?! Bisa-bisanya Je ngira gue begitu. Otaknya tadi kejedot kali ya? Kok bisa mikir gitu? Padahalkan selama ini gue nggak pernah nunjukin gelagat suka. Apa jangan-jangan gue kecolongan ya? Alamaaak, jangan sampailah.
"Ngaco lo. Gue itu cuman ngerasa bersalah aja, soalnya gue nggak kasih dia minum tadi." Hmm oke, ini alasan yang masuk akal banget. Gue sebagai orang yang merasa bersalah, bukan khawatir, ingat itu!
"Oo, kirain. Lo liat aja sendiri keadaannya. Gue ke kelas dulu ya. Entar gue izinin lo kalau telat."
"Thanks!"
Je udah pergi dan sekarang tinggal gue. Masuk, nggak? Masuk, nggak? Nggak usah aja kali ya? Entar dia kegeeran lagi. Gue nggak usah terlalu pedulikan? Toh, bisa aja ini bukan karena gue. Hmm iya, gue mesti balik deh.
"Je, tungguin!"
Je mengerutkan kening, keliatan banget kalau dia lagi keheranan. "Nggak jadi?"
"Males ah."
Gue menyusul langkah Je. Kami beriringan kembali ke kelas.
Semoga gue bisa fokus nanti di kelas. Nggak mikirin keadaannya tuh orang. Oh, Tuhaan, ku mohon. Kabulkan, kali ini saja.
Dan ternyata? Gue nggak bisa fokus. Otak gue selalu memutar kejadian di lapangan tadi. Nggak fokus. Pengen nanya sama Je takut dia mikir gue naksir lagi, kan gue nggak mau!
"Ki, lo kenapa sih? Dari tadi gelisah mulu perasaan."
"Apaan sih, perasaan lo aja kali. Udah ah. Gue mau tidur."
Mungkin ini ide yang bagus. Dengan tidur semoga otak gue bisa lebih tenang. Nggak grasak-grusuk lagi mikirin keadaannya dia. Iya-iya, bener juga.
Tok-tok-tok.
Siapa sih. Ganggu aja. Padahal gue dikit lagi sampai kealam mimpi. Eh, malah digangguin. Pasti nih, kerjaannya Je. Bener-bener temen laknat dia mah. "Apa sih Je? Gue ngantuk."
"Oh, jadi kamu ngantuk? Kamu pikir ini rumah kamu?"
Mati gue!
❤
Gue udah berusaha ternyata hati dan otak nggak bisa dipaksa. Dan akhirnya dengan terpaksa gue yang tersiksa.
—
Mission failed
—
KAMU SEDANG MEMBACA
Aturan Ketika Jatuh Cinta ala Mikita (Tamat)
Teen FictionApa jadinya ketika kamu ingin hijrah, melupakan cinta monyetmu, tapi tiba-tiba crush ngasih kode ngukapin rasa. Ditolak apa diterima? Ini hanyalah kumpulan strategi seorang gadis yang berupaya agar tidak jatuh cinta terlalu dalam hingga membuatnya t...