[ BL ] MA LOVELY PRINCE

Bagian 8

Kini semua peserta berkumpul didepan sebuah hutan yang akan menjadi tempat pertandingan mereka kali ini

Ethan pun mengumumkan bahwa mereka harus mencari dua lentera bewarna hijau dengan sinarnya juga bercahaya yang sama dan lentera bewarna biru yang diletakkan dimasing-masing tempat dan agar tidak tersesat para peserta pun diberikan sebuah peta untuk jalan keluar masuk dan perbatasan hutan tersebut

Ethan juga mengatakan bahwa didalam hutan itu mereka akan menemui beberapa hewan spiritual tapi tidak terlalu berbahaya dan sebagai tantangan mereka untuk melewati pertandingan ini, Ethan juga memberikan ijin pada semua peserta menggunakan kekuatan mereka masing-masing, mereka boleh merebut lentera yang berada ditangan lawan tapi jangan sampai membunuhnya

Apabila mereka sudah menemukan kedua lentera itu maka mereka yang akan keluar sebagai pemenang, Ethan juga mengatakan bahwa hutan ini tidak berbahaya karena dia sudah merancangnya sendiri untuk berlangsungnya pertandingan ini dan para peserta itu pun mengangguk mengerti, setelah pintu gerbang hutan itu dibuka semua peserta langsung melesat untuk masuk dan mencari kedua lentera yang disebutkan

Para raja, ratu, putri dan pangeran yang tidak bisa ikut masuk ke hutan mereka menunggu disebuah podium yang disediakan dengan monitor yang akan memperlihatkan pertandingan tersebut

Saat sudah sepi Ethan menarik Olvyn menuju sebuah ruangan dan memberikannya sebuah pakaian yang tidak terlalu rumit agar Olvyn bisa mengikuti pertandingan itu

"Lepaskan bajumu...." ujar Ethan menatap Olvyn dengan tenang

Olvyn langsung menyilangkan kedua lengannya menutupi dadanya
"Ka-kau bilang apa?"

Ethan menghela nafas kemudian berujar lagi
"Aku bilang lepaskan bajumu..."

Olvyn menggeleng, "Tidak mau... Kau mau apa? Kenapa aku harus membuka bajuku?"

"Kau ingin mengikuti pertandingan ini dengan bajumu yang seperti itu?" ujar Ethan pada Olvyn

Olvyn melirik bajunya dan benar saja dia masih memakai jubah kerajaan yang membuatnya sedikit susah berjalan tadi
"Kenapa kau tidak bilang dari tadi? Lain kali berbicaralah dengan jelas jangan berbicara setengah-setengah."