Bagian 16

1.2K 124 4
                                    

Malam ini langit sangat cerah dan terlihat sangat indah dengan dipenuhi oleh bintang-bintang dan bulan yang kini menampilkan keindahannya tapi itu tidak berlaku untuk seorang lelaki manis bersurai hijau yang kini duduk diberanda jendela dengan menumpukan kepalanya pada kedua lututnya yang dia tekuk

Mungkin kita bisa melihat bahwa dia sedang memandang sesuatu yang mungkin menarik dimatanya tapi sebenarnya pikirannya kini sedang kalut, mungkin tubuhnya berada disini tapi tidak dengan jiwanya karena dia merasakan kekosongan di hatinya membuatnya merasakan sesuatu yang kurang darinya

Terdengar suara pintu kamarnya terbuka tapi tidak membuat lelaki manis itu terusik karena dia masih asik dengan dunianya sendiri, seorang wanita paruh baya dan walaupun masih terlihat muda memandang sendu pada putranya karena sejak dua hari yang lalu putranya itu seperti bukan dirinya karena dia sering melamun dengan pandangan kosongnya

"Kamu bisa melihat sendiri keadaannya, dia seperti itu sejak dua hari yang lalu bahkan dia tidak ingin makan ataupun keluar dari kamarnya dan dia menolak siapapun yang ingin menemuinya." Cerona menutup mulutnya karena mungkin tangisnya akan pecah sekarang juga

"Yang Mulia...... Apakah anda mengijinkanku untuk berbicara dengannya?" tanya seorang lelaki tampan bersurai keemasan dengan iris ruby miliknya

Cerona menggenggam kedua tangan lelaki itu
"Tentu saja karena aku yakin, dia hanya akan mendengarkanmu jadi bantulah dan buatlah dia kembali seperti dulu lagi."

Lelaki itu tersenyum lembut yang jarang dia perlihatkan pada orang lain
"Yang Mulia tenang saja... Tapi satu hal yang aku khawatirkan karena itu yaaa...."

Cerona menggelengkan kepalanya
"Tidak perlu ada sesuatu yang harus kamu khawatirkan... Masalah Christof biar akan aku urus jadi masuklah... Aku akan meninggalkan kalian berdua."

Cerona meninggalkan lelaki itu yang telah memasuki kamar putranya dan dia berharap bahwa semuanya akan baik-baik saja dan kembali seperti semula

Lelaki itu melangkahkan kakinya mendekati pemuda manis yang masih melamun dengan posisi kepalanya yang menumpu dikedua lututnya

Setelah jarak mereka tidak terlalu jauh lelaki memandang pemuda manis itu dengan miris karena dia merasakan sakit dihatinya saat melihat orang yang dicintainya seperti itu padahal pemuda manis itu adalah orang yang banyak berbicara, menyebalkan, bar-bar tapi semua itu seperti lenyap dari dirinya

"Olvyn...." lelaki tampan itu mencoba memanggil

"........"

"Olvyn...... Ini aku, apakah kau tidak ingin melihatku?"

"........." tetap tidak ada respon dari yang lebih kecil karena dia tidak menyadarinya

"Keluarlah.... Sudah kukatakan bukan! Aku tidak ingin ada yang mengangguku!" Olvyn tiba-tiba saja bersuara dengan nadanya yang kini sangat dingin

"Kau benar-benar tidak ingin diganggu? Tapi maaf saja kali ini aku tidak ingin menuruti apa perkataanmu." lelaki itu menghela nafasnya dan mencoba mendekat pada Olvyn

"Olvyn.... Apa kau benar-benar ingin mengusirku? Hei lihatlah aku." ujar lelaki itu setelah beberapa senti di sampingnya

"Kenapa kau sangat keras kepala se....... Kali" Olvyn membelalakkan matanya saat dia memutuskan menoleh dan malah melihat seseorang yang dia pikirkan sedari tadi berada didepannya

"E-Ethan?" panggil Olvyn dengan terkejut

"Apa karena kau yang terlalu asiknya dengan lamunanmu hingga kau tidak menyadari suara maupun keberadaanku disekitarmu?" Ethan tersenyum kecil

[ BL ] MA LOVELY PRINCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang