Bagian 22

1.1K 104 7
                                    

Sudah seminggu ini Olvyn bertugas merawat Ethan hingga pulih, dia juga membantu semua keperluan Ethan, mulai dari pekerjaanya memeriksa dokumen kerajaan, karena Ethan sangat mempercayainya hingga dia membiarkan Olvyn untuk melihatnya, membuatkan Ethan makanan yang dia suka hingga membantu merawat lukanya yang kini mulai pulih seutuhnya

Sedangkan Zello dan Ernest sudah pulih sejak lima hari yang lalu, jadi mereka berdua mulai kembali bertugas, dan sekarang mereka memeriksa penjara bawah tanah yang terdapat dua orang tahan ksatria dari kerajaan Carolesia, siapa lagi kalau bukan Alfie dan Axel

Awalnya mereka berdua akan dijatuhi hukuman mati seperti yang lainnya karena kini mereka tidak mempunyai seorang tuan lagi, bahkan kerajaan mereka juga runtuh karena dihancurkan oleh kerajaan lain yang tidak menyukai Carolesia

Dan itu semua berkat Olvyn yang membujuk Ethan untuk tidak menjatuhi hukuman mati pada mereka, dan meminta pada Ethan untuk memberikan kesempatan bagi keduanya untuk menebus semuanya, karena Olvyn ingin mereka berdua menjadi bagian dari ksatria Melodious

Tapi itu tidak mudah karena keduanya berasal dari kerajaan musuhnya, tapi Ethan juga akan mempertimbangkannya dan semua keputusan ada pada keduanya

Olvyn kini melihat Ethan dengan pakaian santai kerajaan miliknya sambil memeriksa beberapa dokumen kepentingan yang dikirim dari kerajaan lain, bahkan dia terlihat sangat serius dan tidak menyadari kehadiran Olvyn

"Ck.... Kau baru saja pulih, seharusnya kau tidak perlu melakukan pekerjaanmu itu." Olvyn mendudukkan dirinya dipinggir meja kerja Ethan dengan melipat tangannya

Ethan menatap Olvyn, "Aku sudah baik dan ini bukanlah pekerjaan yang berat bagiku, aku masih mempunyai tangan yang bisa aku gunakan."

Olvyn merotasikan matanya, "Tidak aku sangka kau sangat workaholic, umurmu bahkan masih sama denganku dan kau kini sudah berkutat dengan berkas-berkas itu? Haa.... Apa yang menarik dari mereka? Bahkan saat aku membantumu memeriksa berkas itu, yang ada hanya tulisan pengluasan kerajaan dan sebuah kerjasama."

Ethan tersenyum kecil mendengar penuturan dari kekasihnya, itu terdengar dia sedang cemburu
"Apa kau cemburu dengan kertas-kertas ini?"

Olvyn melongo dan mendengus kesal
"Bodoh... Aku tidak cemburu, mau kau bercinta dengan berkas-berkas kesayanganmu selama seharian penuh pun aku tidak perduli."

Olvyn kini melangkahkan kakinya ke sofa didalam ruangan kerja itu, Ethan yang melihatnya langsung menghampiri Olvyn dan duduk disebelahnya

"Apa kau marah? Maafkan aku." Ethan mengecup bibir Olvyn dengan sayang

"Ck... Ap-apa-apaan kau ini! Jangan menciumku sembarangan." ujar Olvyn bersungut-sungut

"Kenapa? Apa kau tidak menyukainya heum?" Ethan kini melingkarkan lengannya dipinggang Olvyn dan dalam hitungan detik tubuh Olvyn berpindah kepangkuan Ethan

Olvyn membelalakkan matanya melihat posisinya dengan Ethan saat ini, yang terlihat sangat ambigu?

"Kau!!! Apa yang kau lakukan? Turunkan aku!!  Kalau ada yang tiba-tiba masuk kesini bagaimana?" seru Olvyn menatap tajam pada Ethan

"Tidak ada yang akan masuk ke ruanganku, karena mereka mengetahui bahwa tidak ada satupun yang boleh ke ruanganku ini." Ethan menduselkan kepalanya didada Olvyn

Olvyn menghela nafasnya dan mencoba mengalah untuk kali ini... Lain kali dia akan menendang lelaki dipelukannya ini jika dia berbuat seperti ini lagi

"Apa kau lelah?" tanya Olvyn melihat tidak ada pergerakan dari Ethan walaupun lingkaran tangan milik Ethan yang masih mengerat dipinggangnya

"Aku tidak lelah... Lelahku hilang saat kau berada disisiku dan setiap melihatmu." suara Ethan teredam

"Jangan memulainya... Kalau begitu lepaskan pelukanmu ini." Olvyn mengelus kepala Ethan dengan lembut membuat empunya sangat nyaman

"Tidak.... Sebentar saja... Hanya sebentar, jadi biarkan seperti ini dulu... Karena aku menyukai pelukanmu." Ethan menggelengkan kepalanya

Olvyn menunduk melihat Ethan dengan tatapan bingung, biasanya Ethan tidak akan menolak perintahnya, tapi saat ini berbeda karena dia melihat ada yang aneh

"Kau itu kenapa? tidak biasanya kau seperti ini, ada apa? Apa ada yang mengganggumu?" tanya Olvyn dengan penasaran

"Tidak ada."

"Kau pembohong."

"Aku tidak."

"Katakanlah.... Kau bilang, kau akan berjanji kan tidak akan menyembunyikan apapun dariku,?" Olvyn mencoba bertanya dengan lembut

Ethan menghela nafasnya dengan kasar dan mengangkat kepalanya walaupun masih dalam posisi merengkuh sang kekasih

"Kau akan pergi." ujar Ethan membuat Olvyn mengerutkan dahinya tidak mengerti

"Apa katamu?"

Ethan yang melihat itu mencoba mengulangi perkataannya, "Maksudku... Kau sebentar lagi akan kembali ke kerajaanmu karena kupikir kau sudah terlalu lama disini."

"Siapa yang mengatakannya?" tanya Olvyn mengerjabkan matanya

Ethan menggelengkan kepalanya, "Tidak ada."

"Kalau tidak ada... Dari mana kau mendapatkan informasi seperti itu?"

"Aku hanya menebaknya saja."

Olvyn terkekeh kecil membuat Ethan melihatnya dengan bingung

"Apa yang kau tertawakan? Apa ada yang lucu?" tanya Ethan

"Ya ada.. Dan itu adalah kau." ujar Olvyn menahan tawanya

"Apa ada kataku yang salah?" tanya Ethan lagi

Olvyn menggelengkan kepalanya, "Tidak.. Tidak ada yang salah, hanya saja pemikiranmu itu terlalu pendek."

"Hei.... Aku tanya padamu, apa kamu ingin aku kembali?" tambah Olvyn lagi

"Aku tidak ingin, tapi aku tidak boleh egois dengan menahanmu disini." ujar Ethan dengan pelan

"Kau sudah menemukan jawabannya.... Dan bagaimana kalau aku memilih kembali?" ujar Olvyn dengan pose berpikirnya

"Aku ingin menahanmu, aku ingin membawamu lari, aku ingin mengurungmu diistana ini dan tidak akan ku biarkan kau pergi lagi dariku dan aku ingin menjadikanmu milikku, karena aku tidak ingin kau menjauh dariku," kata-kata itu hanyalah sebuah pemikiran Ethan yang tidsk bisa dia ungkapkan

"Kalau kau memilih kembali, maka aku tidak bisa menahanmu." ujar Ethan dengan nada lirih

"Ahaha kau sangat menggemaskan Ethan." teriak Olvyn seraya mencubit pipi Ethan karena dia melihat lelaki tampan didepannya ini seperti berubah menjadi seperti balita yang ditinggal oleh ibunya

"Aku tidak menggemaskan.... Justru kau lah yang terlihat imut." ujar Ethan menatap datar pada Olvyn dan mengecup bibirnya

"Hei... Jangan mencuri kesempatan.... Aku rasa kau sudah memiliki jawabannya.." Olvyn merangkulkan kedua lengannya dileher Ethan dan berbisik pelan

"Aku.tidak.akan.meninggalkanmu." Setelah itu Olvyn melepas rangkulannya dan mengecup bibir Ethan dengan singkat, kemudian dia melangkahkan kakinya keluar dengan senyuman lembut miliknya

Dan meninggalkan Ethan yang masih tertegun ditempat, setelahnya dia tersenyum lembut saat memikirkan keputusan Olvyn dan dia mulai mengejar Olvyn yang sudah keluar dari ruangannya dengan senyuman yang tidak pernah lepas darinya
.
.
.
.
Bersambung.......

Terimakasih telah mampir dan membacanya ≧∇≦
See you next chapter ≧∇≦

[ BL ] MA LOVELY PRINCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang