Kamu kok jahat ga pernah vote coment~
________"Bye" kata terakhirku untuk meninggalkan tempat yang aku kunjungi.
Apakah kamu tahu dosa? Aku tak tahu pasti apa itu dosa. Yang aku tahu adalah ganjaran dari perbuatan salah, yang nantinya akan dibayar di kehidupan selanjutnya.
Bisa dibilang dosa itu permanen ya? Bersifat permanen seperti tato. Seperti setitik tinta pada kertas putih. Hanya sesaat untuk membuatnya. Tapi itu sama sekali tidak bisa dihapus.
Sekarang aku sedang dikonter ponsel. Kebetulan ponselku yang sebelumnya, aku buang.
Setelah memegang ponsel baruku aku langsung terpikir nomer hyunjin. Aku sudah menghafalnya diluar kepala.
'Nomer yang anda tuju-'
Hah ya lebih baik aku pulang. Mungkin dia sekarang sedang bersenang senang bersama Ryujin.
Ketika aku memikirkannya kembali. Dapatkah aku membuat satu bab kehidupan dengan sesuatu yang aku benci?
Seperti orang orang yang buruk.
Cuaca yang buruk.
Kebiasaan yang buruk.
Hubungan yang tidak pernah ada.
Kenangan yang kuharap bisa aku lupakan.
Aku yang berusah sangat keras untuk memisahkan diri.
Masa lalu tidak mengalir seperti sungai dengan berlalunya waktu. Itu menumpuk seperti cincin pertumbuhan pada pohon ek.
'Aku sangat lelah...?!' apa itu hyunjin? Kenapa dia duduk di depan lobby apartemen?
"Hyunjin?" Panggilku dengan aku yang mendekat kearahnya, yang sedang duduk menunduk.
"Apa yang kamu lakukan disini? Sudah berapa lama kamu disini" aku bertumpu pada lututku untuk menyamai posisinya sekarang.
Tidak ada jawaban dari hyunjin dari pernyataanku. Yang membuatku terkejut adalah saat dia mengangkat wajahnya dengan muka merahnya.
"Kenapa kau..."
Grep
Dengan secepat kilat hyunjin memeluk tubuhku. Aku tidak tau apa yang terjadi dengannya sehingga membuatnya seperti ini. Dan juga badanya sangat panas untuk saat ini .
"Apa kamu sakit?"
"Aku takut kamu tidak kembali. Kamu mungkin menghilang lagi. Aku sangat khawatir" kata hyunjin dengan masih memelukku.
"Kamu tahu aku. Sejak aku kecil aku tidak memiliki banyak akal. Aku membuatmu marah tanpa tahu kenapa...maafkan aku. Aku akan mengatakan 'aku minta maaf' seratu kali asalkan kamu jangan lari dariku" racau hyunjin dengan dia yang sekarang memegang kaos dadaku.
"Tolong jangan pergi" mukannya benar benar merah, aku rasa dia kena flu.
"Kamu bodoh...siapa yang lari karena sesuatu seperti itu? Kamu tidak perlu khawatir ok" aku genggam tangannya mengajaknya untuk segera berdiri.
"Ayo naik ke apartemenku. Kamu tidak boleh kedinginan disini"
"Cium."
"Apa?" Apa karena dia sakit dia jadinya berbicara ngawur?
KAMU SEDANG MEMBACA
[7]Black Swan || Hyunlix
RastgeleHanya kisah antara sepasang anak adam bernama Hwang Hyunjin dan Lee Felix