Dan Terjadi Lagi

166 37 9
                                    

Semuanya berjalan normal pagi itu Lyra dengan cekatan menutupi seluruh rasa sakit yang menghujam batinnya . istri mana yang merelakan suaminya mencintai perempuan lain ?
Meski pernikahan ini awalnya tak diinginkan namun Lyra tak bisa membohongi perasaannya ia mencintai Raja .

"jalan -jalan yuk Ly !"

"mager capek "

"kemaren aja pengen ke pantai naik jet sky lah banana boot lah sekarang malah mager kenapa sih ?"

"pake nanya paijo lu pikir semalem itu nggak berefek ? masih sakit tau "

Raja hanya bisa diam baru kali ini ia melihat Lyra bersikap seperti wanita betulan . Pasalnya semenjak mengenal Lyra ia tak pernah mendengar Lyra mengeluhkan masalah kewanitaan apapun padanya.
Ya mungkin karena Raja punya sumbangsih atas rasa sakit itu . Raja mencoba memahaminya .

"ya udah jalan -jalanya kapan lu mau aja hari ini biar nggak gabut -gabut amat kita nonton filem ya ? mau nggak? "

"nonton aja sendiri gue nggak mood ngantuk mau tidur "

"terus ngapain liburan kalo cuma buat tidur ? "

"ya udah iya kita nonton "

Akhirnya mereka pun menonton filem berdua . Berdua saja saling diam tak ada suara hanya saja ada yang sedikit mengganggu ketika Raja malah tertidur dipangkuan Lyra .

"Allahuakbar....dia yg ngajakin nonton malah  tidur dasar kebo "

Raja masih tertidur pulas padahal ini masih jam sepuluh pagi dan Lyra hanya termangu menatap lelaki  ini . Lelaki yang ia pun tak ingat entah kapan pertama kali berkenalan . Mungkin sejak bayi .
Lelaki yang tadi malam mengakhiri semua beban yang bercokol dalam hatinya.

Entahlah meski merasa sulit dan amat berat melepas Raja namun ia memaksa untuk ikhlas meski itu mencabik kulitnya sendiri .
Dan mungkin setelah ini ia tak bisa mencintai lelaki lain .

beberapa menit berlalu Raja terbangun .

"kenapa nangis ? "

"nggak apa -apa gue cuma sedih bentar lagi lu bakal pergi jauh "

"Kan masih bisa telpon , chat , videocall "

Tangisan Lyra pecah ia sesenggukan air matanya bercucuran . Perasaanya campur aduk menjadi satu kalau bisa ia ingin menangis merengek bila perlu untuk mencegah Raja pergi Namun ia tak berdaya jangankan merengek mengungkapkan perasaan cintanya saja ia tak berani

"eh... udah udah jangan nangis ke Jermannya masih bulan depan nangisnya pending aja sampe bulan depan "

Lyra makin sesenggukan tangisnya makin menjadi -jadi dipelukan Raja

"gue setiap liburan bakal pulang kok nggak usah khawatir "

"hm.... hh.. iya maaf gue jadi meluk -meluk lu "sambil mengurai pelukannya . Lyra takut . Takut jika perasaannya menjadi semakin mendalam .

"udah kali peluk aja semalem juga meluk-meluk kan lu "

"kebalik kali orang lu yang meluk gue duluan "

"iya sama aja .. kayak gini kan "Raja mengeratkan pelukannya "

Lama sekali terbenam dalam pelukan yang sama. Dengan perasaàn yang tak bisa diterjemahkan . Rasa nyaman yang membuat rindu dan meninggalkan candu .

Liburan seru yang tersusun pada catatan mereka di awal sangat berbeda dengan yang terjadi di lapangan .

Tubuh mereka kembali menginginkan hal yang sama seperti semalam lagi . Menyelam lagi dalam dunia dewasa. Ikatan yang sepertinya terpaksa berubah menjadi amat serius.
******

Dua jam setelahnya dua manusia itu terbangun mendapati lagi diri mereka saling berpelukan. Rambut panjang sedikit lepek namun masih menyisakan wangi mawar dari sisa keramas tadi pagi. Mata yang terlalu nyaman terpejam. Lelah namun cukup menyenangkan Raja menatap mata indah itu cantik sekali Raja menyukainya.

Tubuh mulus dengan warna yang kuning langsat itu sungguh Raja akan selalu rindu.

” bangun Ly udah siang sayang ”


BERSAMBUNG

BERSAMBUNG

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
VERMISSE( Ongoing )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang