ke Jerman

144 33 15
                                    

Hari ke hari berlalu .
Mesin waktu agaknya mempercepat putarannya. Setelah pulang dari Bali mereka berdua telah merangkai selembar kesepakatan tak tertulis bahwa hubungan yang sudah retak ini akan ditutupi selama empat tahun dan siap roboh ketika nanti mereka sudah mengenakan toga . Tanpa berpikir atas semua risiko penyatuan mereka di Bali waktu itu, dengan mudahnya mereka menyepakati sebuah perjanjian
"oke kita ngomong ke semua keluarga setelah lulus kuliah sementara ini biar dulu kita pura -pura kayak biasa lu setuju "

"iya gue setuju kok ya anggep aja empat tahun ini buat persiapan dulu sampe kita berdua sama -sama mapan sebelum akhirnya jalan masing -masing "

      ✒

"ja kopernya udah siap belum "

"udah bun udah siap "

"Lily mana ?"

"Lagi mandi bun "

"ja apa kamu yakin ninggalin Lily di Indonesia ? nggak ada niatan bawa dia ke Jerman ? "Tanya ayahnya.

"Nggak lah yah kan lagi kuliah Lily juga kuliah dan udah ke terima di jakarta masa mau di bawa -bawa kasian "

"iya  yah nggak usahlah lagian kalo ada aku si Paijo mah manja "sahut Lily yang sekonyong -konyong sudah duduk disamping Raja"

Semua orang di meja makan hanya tersenyum dengan tingkah dua manusia itu .

Perjalanan menuju Bandara Soekarno -Hatta di saat langit Jakarta baru saja bangun dari tidur yang melelahkan . Pagi ini pula bunda dan ayah harus melepas putra bungsunya pergi jauh ke salah satu belahan benua biru . Seorang istri harus melepas suaminya pergi mencari ilmu dan kemungkinan juga mencari ganti dirinya . Pasalnya beberapa hari sebelum hari ini Raja baru saja putus dengan Alma yang ternyata sudah dijodohkan dengan anak dari salah satu kolega ayah Alma.

"udah nggak usah sedih gitu muka lu Ja nanti juga dapet yang baru " Lyra membisikkan kalimat itu pada Raja.

Tiba-tiba Raja menyandarkan kepalanya dibahu Lyra . Mama dan papa Lyra yang juga ikut mengantar kepergian menantunya itu hanya tersenyum . Lain dengan Lyra yang kaget bukan main . Diperjalanan menuju Bandara bahkan sejak dari rumah Raja lebih banyak diam dan memilih bersandar di bahu Lyra sambil memainkan jemari Lembut milik Lyra sesekali mencium tangan Lyra .

                  ✒

"Belajar yang giat jaga diri baik -baik"
pesan Ayah dan bunda pada raja

"Hati -hati jangan lupa ibadah "sambung papa mertuanya .

Baru hendak membuka mulut untuk bicara tiba -tiba saja Raja sudah membawa wanita itu kedalam pelukannya.

satu menit belum cukup

dua menit belum juga cukup

Mereka berpelukan hingga sekitar Lima menit hingga akhirnya Raja mendaratkan satu kecupan dan mencium bibir Lyra  sekilas
kemudian berlalu tanpa sepatah kata.

Lyra juga tak sempat berkata apapun hingga menuju mobil barulah tangisnya pecah . Ia belum pernah berpisah sehari saja dengan Raja .

"mama ngerti kok ini berat dan kamu butuh adaptasi tapi mama yakin bisa lah nggak lama cuma empat tahun kamu mesti banyak sabar kalo kangen tinggal videocall kok ya tapi kalo kangennya lain puasa ya " ucap mama tersenyum .

Lyra hanya mengangguk belum mampu mengeluarkan kata -kata rasanya masih terlalu berat menerima bahwa Raja harus pergi .

                ✒

Lyra kini kembali ke rumahnya berkumpul dengan Mama dan Papa juga kak Elin dan Levina .

"Kak dari siang lu belum makan loh nanti sakit  ck.. bandel banget sih gue laporin kak Raja loh nanti "

Lyra tak menyahut ia masih saja melamun ada kesedihan memdalam dibalik mata indah itu . Levi yang awalnya berdiri kemudian merubah posisinya menjadi duduk di tepi ranjang Lyra.

"kak makan ya gue nggak mau lu sakit kak gue mungkin nggak tau sedihnya kayak gimana tapi, gue cuma mau lu makan nanti abis makan lu mungkin bakal di telpon sama kak Raja atau yah paling besok lu di telpon kok kak Raja masi idup kak ,lu belum di tinggal mati dunia belum kiamat "

Lyra masih melamun teringat tadi malam ia masih terlelap disamping Raja .Bahkan tadi malam mereka untuk pertama kalinya mandi berdua . Pertama kalinya Raja seperti amat mencintainya. Pertama kalinya pula Raja memeluknya dengan ketulusan tanpa ada embel-embel gairah seperti saat mereka berada di Bali .
Namun Lyra buru -buru menepis harap. Jika memang Raja mencintainya jelas tak mungkin Raja menggangas janji untuk mengakhirinya empat tahun kedepan .
Yah anggap saja mungkin semalam Raja hanya terhanyut pada suasana perpisahan mereka dan tadi pagi hanya akting di depan orang tua mereka .

                  ✒

Sementara Raja masih berada di atas awan dan entah kenapa sejak kemarin ia selalu memikirkan Lyra dan kemarin  malam hingga peristiwa di bandara tak pernah ia rencanakan . Sungguh terasa masih sangat jelas bagaimana ia terasa begitu takut berpisah dengan Lyra.

Jelas sangat jelas terbayang bagaimana ia tanpa malu mengecup bibir Lyra ditempat umum walau hanya sekilas dan sebelumnya tak pernah ia tak pernah mau bermesraan dengan Lyra didepan orang lain ah perasaan yang sangat aneh ia pun heran mengapa ia jadi begini dan sekarang di otaknya penuh dengan wajah Lyra yang  menjadi sangat cantik memang cantik namun menjadi berkali lipat cantiknya. Membuatnya tak  sabar untuk tiba di Jerman dan menelpon Lyra .

BERSAMBUNG

BERSAMBUNG

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
VERMISSE( Ongoing )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang