Alunan lagu dan hentakan kaki terdengar samar-samar dari ruang latihan. Padahal ini sudah hampir larut malam. Lagu dengan irama cepat itu menarik perhatian seseorang yang juga masih berada di gedung Big Hit.
"Eh, siapa yang..." gumamnya. Matanya membola. "Sedang apa dia di sini? Dasar bodoh. Bukannya istirahat malah latihan. Apa dia tidak lelah?"
Nampak Jimin yang sedang menari dari kaca transparan yang ada di pintu. Dia terlalu susah diberi tahu untuk tidak memaksakan tubuhnya. Alasannya bersikeras adalah karena masa trainee nya yang tidak selama member lain membuatnya merasa kurang latihan. Hanya untuk mencapai kata 'SEMPURNA'.
Wajahnya sedikit pucat. Pasti dia kelelahan. Tanpa niat untuk mengajaknya pulang, orang itu malah tetap diam mengamati Jimin dari luar ruangan.
Melihat Jimin berhenti sejenak, orang itu menyipitkan matanya. "Kumohon berhenti..."
Benar saja, kepala Jimin terasa pusing dan perutnya sangat sakit. Orang di luar tampak panik dan ingin masuk, namun untuk kesekian kalinya dia mengurungkan niatnya dan tetap mengawasi dari luar.
Jimin sempat tidak sengaja melirik ke arah pintu. "T-Tae...?" lirihnya lalu ambruk tidak sadarkan diri.
~~~
Kedua mata sipit Jimin perlahan terbuka. Ia melihat sekelilingnya. Ini bukan di dorm. Yang Jimin tahu pasti adalah ini di rumah sakit. Selimut khas, langit-langit putih, dan... Jungkook?
"Apa yang dia lakukan di sini?"
Pantas saja Jimin merasa tubuhnya tidak bisa digerakkan serta tangan kirinya kaku. Ternyata karena ada Jungkook yang menindih perutnya dan menggenggam erat tangan kirinya.
Tangan Jimin yang satunya terangkat akan mengusap kepala Jungkook dan membangunkannya, tapi dia tidak tega. Jadi Jimin membiarkannya saja dan menunggu sampai adik bungsunya bangun.
"Eunghhh..." lenguh Jungkook yang terbangun akibat Jimin melakukan banyak pergerakan.
"Hyung, kau bangun lebih dulu?" tanya Jungkook sembari mengucek matanya lalu menguap sangat lebar. Jimin terkekeh melihat tingkah Jungkook baru bangun yang menggemaskan.
"Iyaa begitulah. Kook, kenapa kita ada di sini?" Jimin akhirnya menanyakan hal yang membuatnya penasaran sejak tadi.
Cukup lama Jungkook terdiam.
"Ya, Jungkook-ah?" panggil Jimin lagi.
"Ish, sebentar dulu kenapa Hyung! Aku sedang menyusun kalimat!" protes Jungkook. "Jadi... kemarin itu Kookie pergi ke Big Hit karena ada yang tertinggal, terus pas Kookie mau kembali, Kookie dengan lagu masih terputar, jadi Kookie penasaran. Lalu... lalu... lalu apa, ya?"
Jimin mengernyit.
"OH!" seru Jungkook keras menyebabkan Jimin terkejut. "Kau mau Hyung mati jantungan, hah?!" ketusnya. Jungkook menyengir.
KAMU SEDANG MEMBACA
FRIENDS -VMin- [END]
FanfictionAda alasannya ketika seorang sahabat memusuhimu Dia tidak akan marah begitu saja, pasti ada alasannya Meski begitu, semarah apapun dia... Dialah yang selalu siap menerima kita apapun kondisinya Dan dia yang mendengarkan bahkan rela mengorbankan sega...