"Dul set! Annyeonghaseyo! Bangtan Sonyeondan imnida!" sapa BTS untuk memulai siaran live mereka. Kali ini, mereka secara terang-terangan melakukannya di rumah sakit. BTS sudah meminta persetujuan semua atasan mereka dan jangan lupakan keluarga Jimin. Mereka sudah tidak tahan membuat ARMY menunggu.
"Kalian penasaran kenapa kami melakukannya di sini, kan?" Jungkook memulai pembicaraan. "Kami akan memberi tahu kalian hal pertama. Yoongi Hyung melakukan operasi bahu kemarin lusa, untuk informasi lengkapnya, kalian bisa tahu nanti."
Saat menyampaikan keadaan Yoongi saja, Jungkook sudah tidak bisa menahan tangis. "Ahahahah, mianhae."
Kamera beralih diarahkan pada Yoongi. "Kenapa aku? Ah, ya sudahlah. ARMY... apa kalian terkejut? Aish, jinjja. Lihat sling milikku, besar sekali. Kalau kubuka, Holly akan muncul dari sini, hahaha," candanya.
"Kalian tahu? Aku tidak bisa tidur selama tiga hari setelah operasi karena ini terlalu menyakitkan. Bukannya aku mau mengeluh, ya. Apalagi kami belum bisa bertemu kalian. Kami merindukan kalian. Sangat. Ada banyak hal yang ada di pikiranku belakangan ini," kata Yoongi.
"Aku harap hari-hari kalian selalu baik, ARMY, borahae."
Sekarang, yang muncul di layar adalah wajah Namjoon. "ARMY, jangan percaya Yoongi Hyung," ujarnya dibalas tatapan tajam Yoongi di sampingnya. "Dia tidak melaluinya sendirian. Kami juga tidak sendirian. Karena kalian pasti selalu ada untuk kami, kan? Maaf, kalau kalian menjadi sedih karena kami. Aku tahu ini berat, tapi, kalian tidak boleh menjadikan ini sebagai beban untuk kalian, mengerti, ARMY?"
"ARMY... kalian harus bersabar, ya. Kami janji akan segera kembali untuk bertemu kalian semua, borahae."
"ARMY, annyeong!" sapa Seokjin ceria, sambil melambaikan tangannya. "Apa kalian baik-baik saja, ARMY? Kuharap begitu. Jangan lupa makan, karena makanan adalah... food, hahaha. Aku sedang tidak bisa memikirkan tebak-tebakan untuk kalian. Akan kuberi tahu nanti jika ada, ya."
"Jujur saja... aku ingin mengatakan sesuatu, tapi aku tidak bisa. Aku ingin segera bertemu kalian, borahae."
Seokjin mengakhiri kalimatnya dengan terburu-buru karena kamera yang ia pegang sudah direbut oleh kelinci nakal. "Yak, Hyung! Gantian kenapa?!"
"Sabar, kenapa?!" sahut Seokjin.
Jungkook menjulurkan lidahnya untuk meledek yang tertua. Memang hanya maknae Bangtan yang ajaib kelakuannya yang bisa berlaku seperti itu pada kakaknya.
"ARMY, aku sayang kalian! Fighting! Borahae! Dadahh, ARMY!" Jungkook memberikan flying kiss nya. Seokjin yang masih tertangkap kamera hanya bisa melongo melihat tindakan kelinci satu ini. Kalau cuma bilang begitu saja lalu memberikannya pada Taehyung, untuk apa merebutnya tadi? Oh, Tuhan.. berikanlah Seokjin kesabaran yang melimpah. Jika saja tidak ada kamera, habis sudah ia babat rambut gondrong si bungsu.
Taehyung mengukir senyum tipis di wajahnya. "Hai, ARMY.. aku sedang tidak tahu ingin bicara apa. Terus terang, aku juga sedang sedih. Ya, kalian akan tahu setelah ini. Intinya, aku akan melakukan yang lebih baik dan yang terbaik ke depannya untuk kalian, borahae."
Ini akhirnya. Jimin. Dia sengaja tidak memakai baju rumah sakit untuk memberi ARMY kejutan. Ditambah, mereka sedang di kamar Yoongi, jadi, tidak akan ada yang menyangka Jimin sedang sakit. Jimin hanya membawa infusnya dan menyembunyikan tangannya yang ditempeli infus. Ia tersenyum sendu. "ARMY, aku ingin kalian berjanji beberapa hal padaku."
"Pertama, apapun yang terjadi, aku minta tolong untuk ARMY agar tetap bersama BTS. Hanya ARMY saja. Kedua, tolong jangan marah jika aku memberi tahu sesuatu."
KAMU SEDANG MEMBACA
FRIENDS -VMin- [END]
FanficAda alasannya ketika seorang sahabat memusuhimu Dia tidak akan marah begitu saja, pasti ada alasannya Meski begitu, semarah apapun dia... Dialah yang selalu siap menerima kita apapun kondisinya Dan dia yang mendengarkan bahkan rela mengorbankan sega...