"Jimin-ah, apa kau baik-baik saja? Kenapa tidak makan makananmu? Apa kau sudah tidak suka kimchi jjigae lagi?" tanya Hoseok bertubi-tubi.
Sedangkan yang ditanya hanya cengengesan. "Tidak, kok, Hyung. Aku suka. Apalagi ini buatan Jin Hyung yang mirip dengan buatan ibuku," sahutnya. Seokjin tertawa lalu mengusak rambut Jimin.
Tanpa ada seorang pun yang tahu, Jimin memegangi perutnya yang mulai tidak enak. Ah, bukan tanpa seorang pun. Buktinya, ada satu member yang terus mengamati Jimin dari tadi. Hatinya ikut meringis melihat Jimin menahan sakitnya.
Berhentilah berbohong dan ceritakan semuanya... aku tidak kuat melihatmu seperti itu. Apa kau mau aku yang ceritakan semua?
"Aku ke toilet dulu," pamit Jimin.
Para hyung sama sekali biasa saja. "Iya, cepat kembali atau makanannya akan dihabiskan Jin Hyung, hahaha!" goda Yoongi dijawab lirikan tajam dari Seokjin.
"Baik, Hyung..." ucap Jimin sedikit lirih. Jungkook memandang Jimin dengan cemas, sementara Taehyung tidak menoleh ke arah sahabatnya barang sedikit saja. Ia sudah muak dengan akting Jimin.
Tiga puluh menit, bahkan sudah empat puluh lima menit lebih Jimin tidak kembali. Makanan Jimin sampai telah dingin karena ditinggal begitu lama. Taehyung diam-diam membuang makanan Jimin.
Setetes air mata jatuh begitu saja, tapi dengan cepat Taehyung menyekanya. "Taehyung Hyung," panggil seseorang, siapa lagi kalau bukan Jungkook, satu-satunya manusia di dorm yang bisa memanggil Taehyung dengan sebutan 'Hyung'.
"Ne? Kau memanggilku, Jungkook-ah?"
"Ehm, aku memanggil Hyung. Hyung lagi apa?"
Maknae itu memajukan badannya untuk melihat apa yang sedang Taehyung lakukan. "Wah, Hyung memasak? Untuk siapa?" tanya Jungkook antusias saat ternyata ada panci berukuran sedang berisi bubur dengan kimchi.
"Kookie-ya, Hyung minta tolong boleh?"
Anggukan cepat diberikan Jeon Jungkook pada Taehyung. "Hyung mau minta tolong apa? Aku siap!"
"Hyung sedang buru-buru, jadi tolong saat Jimin kembali nanti, katakan padanya untuk makan ini. Tapi jangan bilang ini dariku, ya. Bilang saja kau yang buat. Gomawo, Kookie!"
Jungkook sempat bengong ketika Taehyung berlari kecil ke kamarnya. Sepertinya dia memang buru-buru. Tapi kenapa tidak mau katakan kalau Taehyung yang memasak? Ditambah, sifatnya menjadi aneh belakangan ini, walaupun memang sehari-harinya dia aneh. Tapi yang ini berbeda.
"Dia tidak memasukkan racun ke dalamnya, kan, ya?" gumam Jungkook polos.
Jungkook tidak ingkar janji pada kakaknya, begitu Jimin kembali, Jungkook menyuruhnya untuk makan bubur yang sudah mulai hangat itu.
"Wow! Bubur kimchi! Kau yang membuatnya?" tanya Jimin kemudian menyendok sedikit dan mencicipinya. "Enak! Adik Hyung pintar memasak, ya!"
Jungkook tersenyum ragu. "Terima kasih, Hyung..." ucapnya.
"Tunggu, Kook. Mana nasiku tadi? Kau buang, ya?" Jimin menatap Jungkook intens. Jungkook yang tidak tahu apa-apa langsung panik. "Ne?! O-oh itu..."
KAMU SEDANG MEMBACA
FRIENDS -VMin- [END]
FanfictionAda alasannya ketika seorang sahabat memusuhimu Dia tidak akan marah begitu saja, pasti ada alasannya Meski begitu, semarah apapun dia... Dialah yang selalu siap menerima kita apapun kondisinya Dan dia yang mendengarkan bahkan rela mengorbankan sega...