Hari ini benar-benar melelahkan bagi Xiaojun! Begitu banyak pelanggan yang harus ia layani. Namun kini, Xiaojun hanya tinggal meng-clear up meja nomor O7, lalu setelahnya ia diperbolehkan pulang oleh sang bos.
Klining
Bel yang tergantung pada pintu masuk berbunyi; tanda ada pelanggan lagi yang akan memesan sesuatu. Xiaojun mendesah pelan, tubuhnya sudah sangat lelah! Tetapi mau tak mau ia harus melayani pelanggan ini.
Xiaojun berbalik, hampir saja nampan yang dibawanya terjatuh, Xiaojun terkejut dengan orang yang ada didepannya. Ia adalah Hendery, temannya. Xiaojun mengenal pria tampan itu saat kegiatan berkemah yang dilakukannya 3 tahun lalu.
"Apa jam kerjamu masih lama?"
"Tidak, kau tunggu diluar, lima menit lagi aku akan menemuimu." Setelah itu, Xiaojun membawa piring serta gelas kotor tersebut menuju dishwhaser.
Lima menit berlalu, Cafe Flamingo tempat Xiaojun bekerja telah tutup. Seraya memakai jaket, Xiaojun dibuat heran oleh Hendery yang tiba-tiba sekali menemuinya disaat jam kerja. Entah apa tujuannya, yang jelas Xiaojun sangat senang, karena sudah beberapa hari ini ia tidak melihat wajah Hendery.
Di luar, Hendery tersenyum tipis saat Xiaojun mendekatinya, membuat wajahnya yang selalu terlihat putih pucat menjadi lebih hidup. Apa Xiaojun mempermasalahkan wajah pucat itu? Tentu saja tidak. Xiaojun menganggapnya normal, karena Hendery mengaku jika dirinya adalah anak gunung.
"Jadi.." Xiaojun membuka suara, kedua tangannya ia masukkan ke dalam jaket akibat udara yang sedikit dingin. "Bisa kau katakan apa tujuanmu kemari?"
"Aku hanya ingin mengajakmu dinner. Aku yakin kau pasti lapar bukan?" Tanya Hendery, yang kemudian dibalas anggukan kecil dari Xiaojun. Dan sekaligus, ada sesuatu yang akan ia katakan nanti pada pria manis ini.
Wajah Xiaojun memerah, dan ia berusaha menyembunyikannya agar Hendery tidak melihat. Ajakan itu membuat Xiaojun berekspetasi tinggi, jika Hendery mulai membalas perasaannya. Namun segera Xiaojun menepisnya, berekspetasi tinggi tentu tidak baik bukan? Karena jika tak sesuai harapan, maka akan terasa sangat sakit.
Perjalanan mereka menuju restoran hanya membutuhkan waktu 10 menit. Sesampainya disana, Xiaojun mulai memesan Steak dengan sedikit kudapan kentang goreng.
"Kau tidak memesan?" Tanya Xiaojun, karena saat waitress yang melayaninya pergi, Hendery masih asik dengan ponselnya.
"Ahh, itu.." Hendery meletakkan ponselnya diatas meja, lalu tersenyum tipis. "Maafkan aku, tiba-tiba aku tidak berselera lagi untuk makan. Tapi tenang—aku tetap membayar makananmu."
Xiaojun mendengus seraya melipat kedua tangannya ke dada. Jelas memang Hendery yang membayar! Pria itu yang mengajak bukan? Tidak mungkin dirinya yang membayar, dan jika itu terjadi, Xiaojun tak akan mau bertemu Hendery lagi.
Seraya menunggu makanan tiba, Hendery mulai menceritakan alasan ia menghilang beberapa hari. Pria itu mengatakan jika dirinya sedang mengalami konflik dengan keluarganya, membuatnya tak bisa melakukan aktifitas seperti biasa.
"Apa konflikmu dengan mereka sudah selesai?" Tanya Xiaojun seraya mengambil garpu dan juga pisau untuk memotong Steak.
"Tentu saja, buktinya aku sudah kembali kan?"
Setelah itu Xiaojun mengangguk, fokusnya kini tertuju pada Steak yang akan ia makan. Sementara Hendery hanya menatap Xiaojun, sama sekali tidak ada rasa ingin mencicipi makanan yang pria manis itu makan.
"Xiaojun.."
"Ya Hendery?"
Hendery menghela nafas sejenak. Oh tuhan, sepertinya memang ini waktu yang tepat untuk mengatakan hal ini. "Apa kau tau? Jika aku sudah menyukaimu sejak di perkemahan itu?"
Jantung Xiaojun mendadak berdegup kencang, kedua tangannya tiba-tiba bergetar. Apakah ini mimpi? Jika iya tolong jangan bangunkan dirinya. Tentu Xiaojun senang, sangat senang tepatnya! Namun ia tidak bisa mengeluarkannya langsung, Hendery terlalu to the point.
"Aku sungguh-sungguh. Tentang pria yang tak sengaja aku lukai minggu lalu, itu karena aku cemburu, aku tidak suka kau direbut oleh orang lain, maaf jika sempat membuatmu takut karena ulahku. Tapi aku berjanji, jika kau mau menerimaku, aku akan berusaha mengontrol rasa cemburuku, aku janji tidak akan sampai melukai pria lain yang mencoba menyentuhmu." Setelah mengungkapkan perasaannya, Hendery tinggal menunggu jawaban dari Xiaojun.
Xiaojun tertunduk, senyum tertahan terlihat jelas di wajahnya. Ia belum bisa mengeluarkan sepatah katapun saat ini, bahkan kedua tangannya masih bergetar akibat terlalu senang. Dan di sisi lain Xiaojun lega, karena kini ia tau penyebab Hendery memukul pria yang ingin menjadikan dirinya sebagai kekasih.
"Aku.." Perlahan Xiaojun mendongakkan kepalanya; menatap wajah pucat Hendery. "Aku menerimamu Hendery, karena—aku juga menyukaimu." Ucapnya dengan suara pelan, lalu kembali tertunduk dengan senyum tertahan.
Hendery hanya bisa menyalurkan rasa senangnya dengan menggenggam sebelah tangan Xiaojun, sementara Xiaojun hanya bisa memalingkan wajah, ia tak berani menatap wajah Hendery, untuk saat ini.
.
.
.
TBC
Jadi Mansion On The Hill yg pertama gua delete, kenapa?
Pairingnya terlalu bnyk, ada 4. Okelah kalo cuma 2 kyk di Starve, itu msih bisa gua kasi part buat masing2 kapal, tapi ini 4 bruh! Dan gua baru mikir skrng, itu susah banget, bisa jadi ada salah satu kapal yg dikit partnya :(
Akhirnya gua mutusin buat bkin ulang dan milih HenXiao sebagai castnya :D kenapa? Karena gua lagi kobam ama mereka :(
KAMU SEDANG MEMBACA
Mansion On The Hill •henxiao•
FanfictionNyawa Xiaojun terancam! Membuat Hendery memutuskan untuk membawa sang kekasih menuju mansionnya yang terletak diatas bukit; guna menyembunyikannya dari serangan clan Dalgador. BXB CONTENT! Don't like it? Then don't read it! Start : 12/10/2020 Fin...