CHAPTER XI

768 103 78
                                    

Tidak ada yang mengira jika di dalam perut Xiaojun terdapat janin yang berkembang. Bahkan Xiaojun sendiri tidak tau penyebab tubuhnya mengalami hal aneh karena kehadiran janin tersebut.

Awalnya mereka mengira jika Xiaojun hanya kelelahan, sebab tidak ada satupun—termasuk Hendery, yang berani membawa Xiaojun pergi ke rumah sakit. Tepat di hari ke 20 lah mereka mengetahuinya, perut Xiaojun mulai membuncit. Tidak hanya itu, Xiaojun juga merasa ada sesuatu yang menendang di dalam perutnya. 

Hal ini bukanlah kabar bahagia, melainkan kabar buruk! Masalah menjadi semakin rumit karena kehamilan Xiaojun. Tentu Yuta marah besar, dan Hendery lah yang dimintanya untuk bertanggung jawab atas hal ini.  

"Sekarang tanggunglah akibatnya! Kau membuat masalah semakin rumit!" Sampai saat ini Yuta masih memarahi Hendery. Ia dibuat pusing, hingga tak jarang kalimat pedas keluar dari mulutnya saat memaki Hendery.

Sedangkan Xiaojun tidak bisa melakukan apapun selain duduk dan memijat pelipis. Tubuhnya terlalu lemah, hingga membuatnya tidak bisa membela Hendery. Janin di dalam perutnya tumbuh dengan cepat, ia telah berubah menjadi bayi. Dan bayi itu sudah dipastikan tumbuh dengan menghisap darah Xiaojun.

"Oh ayolah! Tidak bisakah kau tenang oppa? Marah-marah tidak akan menyelesaikan masalah!" Siyeon yang mulai lelah akhirnya membuka mulut. Ia tidak mengerti cara berpikir sang kakak tertua, selalu marah disetiap masalah yang dihadapi.

"Lalu aku harus bagaimana?! Bayi itu—hahh.." Yuta tidak melanjutkan ucapannya. Ia tau hal itu akan membuat Xiaojun sakit hati.

Tapi sudah terlambat, cairan bening perlahan membasahi pipi Xiaojun. Xiaojun mencoba menenangkan sang bayi dengan mengusap perutnya. Ia seakan tau jika Yuta ingin melenyapkannya dari perut sang ibu.

Jika menggugurkan memang satu-satunya cara untuk menyelesaikan masalah, Xiaojun tetap tidak mau. Xiaojun sudah sangat menyayangi bayi di dalam perutnya. Ini adalah anaknya, ia yang mengandung, jadi Xiaojun berhak mempertahankan bayi ini.

"Kita juga tidak mungkin menggugurkannya hyung. Itu sama saja membuat masalah semakin bertambah." Ucap Yangyang menambahkan.

Yangyang benar. Diluar sana bahaya masih mengintai, keberadaan Clan Dalgador  tidak bisa ditebak. Bisa saja salah satu dari mereka mengikuti saat mengantar Xiaojun ke rumah sakit, perdebatan—atau lebih parahnya peperangan mungkin akan terjadi di antara kedua Clan tersebut. Dan yang jelas, Xiaojun tidak akan selamat jika hal itu terjadi.

"Sebaiknya kita pikirkan itu nanti. Oh ayolah! Bukankah ini kabar bahagia? Sebentar lagi kita menjadi uncle dan aunty! Haha.. Ha." Ucap Lucas diakhiri tawa. Dan terasa garing karena semua kawanannya merespon dengan wajah datar.

Hanya Xiaojun yang menanggapinya dengan senyuman, setidaknya ada satu yang bahagia atas kabar kehamilannya, walaupun itu bukan Hendery. Entahlah, tapi sejak Xiaojun diketahui hamil, Hendery sama sekali tidak menunjukkan ekspresi bahagia.

"Ya.. Kau benar. Kita fokus dulu untuk merawat anak dan juga ibu dari anakku." Hendery melirik Xiaojun dengan senyuman tipis. Sangat kontras dengan tatapan matanya yang menunjukkan rasa bersalah, ia sudah berulang kali membuat Xiaojun menderita.

Akhirnya perdebatan itu selesai, disusul Hendery yang menuju dapur untuk mengambil makanan. Sudah lama kekasih manisnya itu tidak bisa menerima makanan dengan baik, selalu saja dimuntahkan setiap makanan dikunyah. Maka hari ini Hendery mencoba memberi makanan pada Xiaojun, kandungannya sudah dibilang menginjak usia ke 5, itu artinya Xiaojun tidak lagi mengalami morning sick.

"Uuhhh!"

"Kenapa?" Tanya Hendery khawatir saat Xiaojun merasakan sakit pada perutnya.

Xiaojun menggeleng tidak jelas. "Aku.. Aku juga tidak mengerti. Setiap aku mencium aroma makanannya, dia selalu memberontak di dalam perutku.." Ucapnya dengan nada lirih.

Mansion On The Hill •henxiao•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang