Hendery hanya bisa menggeleng kepala saat melihat dua kawanannya—Lucas dan Yangyang tengah berebut rusa. Vampire berbeda status itu bertingkah seperti anak kecil, memperlakukan rusa yang telah mati itu seperti tali tarik tambang.
Jika ada yang bertanya dimana Hendery saat ini berada, vampire tampan itu berada di sebuah villa. Tentu saja ia tidak sendirian, ada Lucas dan Yangyang menemaninya. Sedangkan yang satunya lagi—Mark, tengah berkunjung ke rumah kekasih manusianya.
"KAU HARUS MENGALAH PADA PIHAK BAWAH LUKE!"
"TIDAK MAU! AKU YANG TERLEBIH DAHULU MENDAPATKANNYA!"
Yeah, Hendery memilih pura-pura tidak mendengar. Untung saja ia sudah berburu saat malam tadi, sehingga dirinya tidak perlu berebut rusa dengan kedua kawanannya. Hendery memutuskan untuk menghubungi Xiaojun melalui chat, di jam seperti ini kekasih manisnya itu pasti sedang sibuk melayani pelanggan.
[My Dear Dinosaur]
Ⅰ Hon.. Ⅰ
Ⅰ Kalau sudah tidak sibuk tolong dibalas ya ⅠⅠ Aku merindukanmu Ⅰ
Ⅰ Hari ini aku free Ⅰ
Ⅰ Aku juga merindukanmu Hendery, sangat! Bagaimana jika nanti sore kita jalan-jalan? Ⅰ
Senyum bahagia menghiasi wajah Hendery. Setelah mengiyakan ajakan Xiaojun, ia memikirkan tempat mana yang cocok untuk dikunjungi. Hendery tidak akan memilih tempat ramai, karena akan menghambatnya mencium Xiaojun.
"Lihatlah Luke! Sepertinya Hendery menghubungi kekasihnya lagi tanpa sepengetahuan kita!" Seru Yangyang dengan nada mengejek. Semenjak Hendery mempunyai kekasih, ia dan Lucas sangat senang menggoda vampire tampan itu.
Mendengar itu membuat Hendery memutar bola mata. Ia memilih meninggalkan kedua kawanannya yang masih menanyakan pertanyaan yang sama bagaimana wajah kekasihnya. Dasar! Tunggu saja jika keduanya sudah memiliki kekasih, Hendery akan melakukan lebih parah dari ini.
○—○—○
Berhubung Xiaojun mendapat libur, ia tidak mau melakukan pekerjaan rumah sendirian. Maka dari itu di hari sebelumnya Xiaojun menghubungi kakak sepupunya, Dong Sicheng, tetapi Xiaojun lebih suka memanggilnya dengan sebutan Winwin.
Sejak pagi hingga siang ini, yang lebih banyak melakukan pekerjaan rumah adalah Winwin. Sedangkan Xiaojun? Ia asik dengan ponselnya, berbalas chat dengan Hendery. Hal ini membuat Winwin jengkel, lucu sekali, yang mempunyai rumah siapa yang membersihkan isinya siapa. Benar-benar menyebalkan! Winwin merasa seperti pembantu disini.
"Wah.. Wah.. Sepertinya seru sekali. Chat dengan siapa huh?" Tanya Winwin dengan nada agak tinggi. Ia sudah seperti seorang ibu yang tengah mengomel tentang sikap anaknya yang pemalas.
"Tentu saja kekasihku."
Jawaban itu membuat Winwin melebarkan mata. Kekasih? Sejak kapan? Pria manis itu bahkan tidak pernah tau jika Xiaojun menyukai seseorang sebelumnya. Ah, mungkin adik sepupunya itu enggan memberitau.
"Apa kekasihmu itu baik?"
"Tentu saja."
"Apa dia tampan?"
"Sangat tampan!"
Membayangkan wajah Hendery lagi membuat Xiaojun tersipu, ia masih tidak menyangka jika pria tampan bak pangeran negeri dongeng itu menjadi kekasihnya. Bahkan Xiaojun sempat mengira dirinya akan mengalami patah hati yang berkepanjangan, karena cintanya bertepuk sebelah tangan.
"Apa dia—"
Belum sempat Winwin menyelesaikan perkataannya, Xiaojun sudah berlari meninggalkan kakak sepupunya itu. Suara mobil lah yang membuat Xiaojun begitu semangat keluar rumah, setibanya di teras ia tak bisa menahan senyum, tak disangka Hendery begitu cepat menemuinya.
Xiaojun langsung mendekati kekasih tampannya dengan wajah tersipu. "Bukankah sudah ku bilang jika jalan-jalannya nanti sore?" Tanyanya dengan suara pelan, ini terlalu mendadak baginya.
"Well.. Lebih cepat lebih baik rinduku terobati." Jawab Hendery dengan senyum tipis di wajahnya, yang mampu membuat Xiaojun semakin tersipu.
"Aku.. Akan mengganti baju.. Tunggu sebentar ya!"
Setelah mengatakan itu Xiaojun kembali masuk ke dalam rumahnya. Alis tebalnya mengerut saat hendak memasuki kamar, Xiaojun melihat Winwin tengah bersusah payah menenangkan anjing kesayangannya—Jager. Anjing berjenis Dalmantion itu tak hentinya menggonggong.
Tidak mungkin penyebabnya adalah kedatangan Hendery, Jager selalu ramah dengan orang asing. Bahkan tak jarang anjing itu bersikap manja tiap kali ada orang yang bertamu. Namun kenapa sekarang ia berubah?
"Tolong beri dia snack hyung, aku rasa Jager lapar." Ucap Xiaojun seraya berjongkok dan mengusap sebentar kepala anjing itu, lalu setelah itu ia masuk ke dalam kamar.
Xiaojun tidak mempermasalahkan apa yang terjadi pada anjingnya. Ia berpikir positif, mungkin saja Jager memang lapar, maka dari itu ia menggonggong. Tetapi setelah keluar kamar, anjing itu tetap menggonggong, bahkan mencoba melepaskan diri dari Winwin yang tengah memeganginya.
"Sepertinya ada yang tidak beres dengan kekasihmu. Lihatlah wajahnya—begitu pucat! Kau yakin dia manusia?" Tanya Winwin dengan nada tinggi, baru saja ia melihat Hendery, dan itu membuatnya bergidik.
"Hyung! Dia anak gunung! Dan tentu saja dia manusia."
Jujur saja Xiaojun kesal dengan kakak sepupunya. Bisa-bisanya ia meragukan status kekasihnya, tentu saja Hendery adalah manusia! Kekasihnya itu bukan hantu yang harus ditakuti, lagipula mana ada hantu di siang hari. Dan lagi, jika Hendery adalah hantu, kedua kaki pria tampan itu tidak akan menyentuh tanah.
"Lama sekali." Celetuk Hendery saat Xiaojun menghampirinya. Ia dibuat heran dengan perubahan wajah kekasihnya, wajah kekasihnya itu terlihat kesal.
"Aahh.. Itu.. Lupakan saja!"
Merasa ada yang aneh, Hendery melirik ke belakang. Ia tersentak saat melihat Winwin yang tengah menatapnya penuh curiga, demi menghilangkan kecurigaan, Hendery memasang senyum kearah pria yang tak kalah manis dari Xiaojun itu.
Winwin membalasnya dengan senyuman paksa, setelah itu ia menutup pintu dengan sejuta hal negatif di kepalanya.
.
.
.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Mansion On The Hill •henxiao•
FanfictionNyawa Xiaojun terancam! Membuat Hendery memutuskan untuk membawa sang kekasih menuju mansionnya yang terletak diatas bukit; guna menyembunyikannya dari serangan clan Dalgador. BXB CONTENT! Don't like it? Then don't read it! Start : 12/10/2020 Fin...