CHAPTER XIV

1.1K 106 56
                                    

5 month later

Hendery sedang memperhatikan Viveca—putrinya yang masih berusaha memanjat pohon untuk menangkap tupai. Ya, putrinya tumbuh dengan cepat, mungkin di dalam usia manusia Viveca dikatakan berusia 5 tahun.

Walaupun sudah terbilang besar, namun Hendery tetap waspada. Tidak henti-hentinya Hendery berseru saat Viveca sudah berada di cabang salah satu pohon, ia takut putrinya terjatuh, mengingat pohon tersebut sangat tinggi. Putrinya memanglah mempunyai darah vampire, tapi tubuhnya belum sekuat vampire dewasa. Jadi jika terjatuh sedikit saja, wajah Viveca berubah merah menahan tangis.

"Kau selalu membiarkan Viveca melakukan hal berbahaya di usianya." Sebuah suara muncul di belakang Hendery, sepertinya si pemilik suara kesal dengan apa yang telah Hendery lakukan.

"Tidak berbahaya sayang.. Tenanglah." Hendery meyakinkan si pemilik suara tersebut jika yang dilakukan Viveca bukanlah hal yang berbahaya, siapalagi kalau bukan Xiaojun.

Xiaojun menghela nafas dan membiarkan Hendery memeluknya. Xiaojun tidak membalas pelukan tersebut, matanya tetap fokus pada Viveca yang kini telah berpindah pohon. Hal ini terkadang membuat Xiaojun menyalahkan Hendery, sifat putri mereka sama seperti pasangannya itu; suka melanggar aturan.

Hal ini membuat Xiaojun tidak puas. Oh ayolah, selain menjiplak wajahnya, Xiaojun juga ingin sang putri meniru hampir semua sifatnya. Selama mengandung Viveca, ia selalu berharap sifat sang putri akan menurun darinya. Tapi kenyataannya? Sifat Viveca justru sangat mirip dengan Hendery.

"Dosa apa yang telah aku perbuat hingga Viveca meniru sifat jeleknya.." Ucap Xiaojun dengan suara pelan, namun Hendery masih bisa mendengarnya dan tertawa.

"Itu namanya adil. Viveca menjiplak wajahmu, sementara sifatnya menurun dari diriku." Hendery menghadiahi Xiaojun ciuman singkat di pipi. Hal ini selalu berhasil membuat pasangannya luluh, Hendery selalu menyukai bagaimana Xiaojun yang pada akhirnya membalas pelukannya.

"Kau—"

Ucapan Xiaojun terhenti saat ponsel miliknya berbunyi. Mau tak mau Xiaojun melepas pelukan dan segera menuju kamarnya. Kedua mata Xiaojun melebar saat melihat nama yang tertera di layar ponsel, Winwin Hyung. Sudah 5 bulan ini Xiaojun tidak mengabari kakak sepupunya, terakhir kali ia menelpon saat Hendery pergi ke rumah sakit bersama Aisha.

Cukup lama Xiaojun membiarkan ponselnya berdering, hingga akhirnya ia memutuskan untuk mengangkat panggilan tersebut. Tubuh Xiaojun sedikit bergetar, Xiaojun takut dengan apa yang akan Winwin katakan setelah ini.

"Apa kau benar-benar ingin memutuskan hubungan persaudaraan denganku?"

Xiaojun menelan ludah. "Bukan begitu. Aku hanya belum siap hyung.. Aku belum siap untuk kembali. Atau mungkin aku tidak pernah kembali ke Delton, aku terlalu takut. Maaf karena tidak pernah menghubungimu hyung.. Aku tidak lupa denganmu, serius! Hanya saja aku melewati banyak rintangan selama lima bulan ini."

"Tapi aku janji hyung, dua atau tiga bulan lagi aku akan mengunjungimu." Ucap Xiaojun dengan suara lirih, ia hampir saja menangis karena keadaannya sudah berbeda, tidak seperti dulu.

Bagaimana caranya menutupi perubahan ini dari Winwin? Memikirkan itu membuat Xiaojun pusing, tapi ia harus menemui kakak sepupunya itu agar persaudaraan mereka tidak hancur. Xiaojun telah berubah, menjadi mahkluk immortal. Gigitan Hendery pada urat nadinya telah mengubah Xiaojun menjadi vampire, wujud dirinya juga tidak beda jauh dari Hendery.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 01, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Mansion On The Hill •henxiao•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang