CHAPTER XII

730 100 34
                                    

Sebentar lagi kandungan Xiaojun akan menginjak bulan kelahiran. Tentu hal ini membuat Hendery dilimuti rasa cemas yang mendominasi daripada rasa bahagia. Bayi yang dikandung Xiaojun bukanlah manusia normal, melainkan manusia setengah vampire. Kelahiran bayi itu bisa saja membuat Xiaojun kehilangan nyawanya, mengingat tubuh Xiaojun terlalu lemah.

"Jangan berlebihan Hendery.. Aku bisa berjalan sendiri." Xiaojun mulai risih karena Hendery terus memperlakukannya seperti lansia.

"No! You're not." Balas Hendery dengan nada tegas, ia bisa melihat sendiri bagaimana sakitnya Xiaojun setiap pria manis itu berjalan. Tentu sebagai kekasih Hendery harus menjaga Xiaojun, Xiaojun begini karena ulahnya sendiri.

Xiaojun tidak bisa protes lagi selain membiarkan tubuhnya dipapah Hendery menuju sofa. Xiaojun merasakan sakit di seluruh tubuhnya, terutama di bagian pinggang dan punggung. Tendangan bayi di dalam perutnya semakin kuat, membuat Xiaojun tidak bisa bergerak banyak, seharian ia menghabiskan waktunya dengan duduk atau berbaring, seraya membayangkan bagaimana rupa wajah buah hatinya dan Hendery saat lahir nanti.

"Biar aku bantu." Hendery mulai menggerakkan jemarinya untuk memijat pinggang Xiaojun. Sekali lagi, ia merasa bersalah karena membuat Xiaojun menderita berulang kali. Tapi di sisi lain Hendery juga tidak ingin melepas Xiaojun.

"Aahh! Hendery, pelan-pelan!" Bukannya merasa lebih baik, Xiaojun merasa tulangnya semakin remuk saat jemari Hendery memijat pinggangnya terlalu kuat.

Hal ini membuat Hendery semakin bersalah. Sungguh, Hendery sudah sangat memelankan gerakan pijatannya, tapi Xiaojun tetap mengerang kesakitan dan memintanya agar pelan-pelan. Hendery tau jika beberapa tulang yang terdapat di tubuh kekasihnya sedikit tergeser karena tendangan bayi mereka.

Di tengah kegiatan mereka, Yuta datang dengan ekspresi serius. Hendery menghentikkan pijatannya dan segera berdiri, perkiraannya Yuta pasti ingin mengatakan hal yang berkaitan dengan kehamilan Xiaojun.

"Kau aku perintahkan keluar sebentar—bersama Aisha. Dia punya kenalan dokter yang mungkin, dapat membantu persalinan kekasihmu." Ucap Yuta dengan menekankan kata mungkin. Ia sendiri tidak bisa menjamin jika Xiaojun akan selamat setelah melahirkan bayi tersebut.

"Hanya aku dan Aisha?"

Yuta mengangguk. "Aku sudah memikirkan dengan matang hal ini. Xiaojun akan melahirkan di mansion ini, dengan bantuan dokter kenalan Aisha. Aku yakin cara ini aman, Clan Dalgador  tidak akan mengetahuinya." Jelasnya pada Hendery.

Setelah memikirkan perkataan Yuta, Hendery akhirnya setuju. Ada benarnya juga, sejauh ini Clan Dalgador  tidak mengetahui mansion ini. Jadi rasanya aman-aman saja jika Xiaojun melahirkan sang buah hati disini.

"Aku keluar sebentar ya. Jangan takut, banyak yang menjagamu disini." Ucap Hendery seraya mengusap rambut Xiaojun, tidak lupa ia memberi ciuman singkat di pipi kekasihnya sebelum pergi ke luar mansion.

Xiaojun hanya bisa menatap kepergian Hendery dengan jantung yang berdebar kencang. Bohong jika Xiaojun tidak gugup saat mendengar kata melahirkan. Xiaojun berharap dirinya selamat setelah melahirkan anaknya, ia ingin melihat anaknya tumbuh, walaupun kemungkinannya sangat kecil.

—○

"Sayang sekali, kau menjalani hubungan dengannya selama empat hari." Ucap Hendery pada Aisha dengan nada mengejek.

Saat ini Hendery dan Aisha sedang berada di rumah sakit, mereka mencari ruangan Dokter Kim—dokter kenalan Aisha sekaligus mantan kekasih dari vampire cantik tersebut. Sedikit penjelasan, tidak ada satupun yang mengetahui hubungan Aisha dengan dokter tersebut, termasuk Hendery. Hubungan mereka juga terbilang cukup singkat, alasannya tentu saja karena ancaman Clan Dalgador.

"Tapi setidaknya aku tidak membuat dia menderita." Balas Aisha dengan nada sarkas, ia tersenyum miring saat melihat perubahan di wajah Hendery karena ucapannya. 

Kalimat yang Aisha lontarkan benar-benar menohok, membuat Hendery tidak mampu mengeluarkan satu kata pun! Hendery menyesal, Tidak seharusnya ia mengejek Aisha tadi, vampire cantik itu akan selalu membalas lawannya hingga skakmat.

"Kau! Berhenti disitu!"

Langkah Hendery terhenti saat mendengar suara berat yang asing di telinganya. Saat berbalik, Hendery terkejut karena seorang pria manis tengah mendekatinya. Tentu hal ini membuat Hendery panik, pria manis itu adalah kakak sepupu kekasihnya—Winwin.

Hendery tidak tau apa yang akan dikatakan Winwin padanya, tatapan pria manis itu selalu tidak mengenakkan. Ia takut jika Winwin mengatakan kecurigaannya secara terang-terangan disini.

"Dimana adikku? Dan apa dia adalah selingkuhanmu?!" Tanya Winwin saat tatapannya tertuju pada Aisha.

"Hyung, tenang dulu. Emm.. Apa yang hyung lakukan disini?" Hendery bertanya balik, bermaksud berbasa-basi. Ia juga mengajak Winwin untuk menjauhi kerumunan, karena rasanya tidak enak membuat keributan di tempat umum.

Winwin menghela nafas panjang seraya melipat kedua tangannya ke dada. "Menjenguk teman. Sekarang dimana adikku? Demi tuhan dia tidak ada di rumahnya! Aku juga sudah menghubunginya berulang kali, tapi dia tidak mengangkat. Atau jangan bilang kau membunuh adikku demi—"

"Hyung, tenang dulu.." Hendery berhasil membuat Winwin diam dengan ucapannya. Kesempatan ini Hendery gunakan untuk memikirkan jawaban apa yang harus ia katakan.

"Aku mengajak Xiaojun berlibur di rumahku. Xiaojun sangat menikmati liburannya, mungkin itu yang menyebabkan dia tidak menghubungimu. Aku akan memberitaunya setelah mengantar adikku berobat." Hendery rasa jawaban ini masuk akal dan tidak terbelit-belit, ia yakin Winwin akan percaya dengan ucapannya.

Masih ada rasa curiga, Winwin memutuskan untuk percaya. Ia tidak ingin membuat banyak keributan disini. "Aku harap kau segera membawa pulang adikku."

Hendery menghela nafas lega setelah Winwin menjauhi dirinya. Bukan dengan Clan Dalgador saja Hendery harus berhati-hati, tapi dengan Winwin juga. Pria manis itu bisa saja masih mencari tau asal-usulnya dan keluarga.

.

.

"Henderyyy!" Suara Xiaojun terdengar menggemaskan saat memanggil nama kekasihnya. Bagaikan anak kecil ia merentangkan kedua tangannya saat Hendery mendekatinya.

Hendery tersenyum lebar seraya mendudukkan dirinya disamping Xiaojun. Sebuah pelukan hangat Hendery berikan pada tubuh mungil kekasihnya, ia juga tidak lupa memberi ciuman di perut yang sudah sangat membesar tersebut.

Tiba-tiba saja Hendery teringat dengan ucapannya sendiri saat bertemu Winwin di rumah sakit. Bagaimana saat Xiaojun menelpon kakak sepupunya itu, Winwin ingin bertemu di esok harinya? Tidak mungkin Xiaojun bertemu dengan kondisi seperti ini, keselamatan Xiaojun akan terancam jika Hendery membawanya keluar mansion.

"Kau kenapa?" Tanya Xiaojun heran saat ciuman Hendery pada perutnya terhenti, padahal ia dan bayinya sangat menikmati hal tersebut.

Hendery menegakkan tubuhnya. "Eemm.. Kakak sepupumu.. Aku bertemu dengannya di rumah sakit. Dia menanyakanku tentang keberadaanmu, aku menjawab jika kau sedang berada di rumahku." Jelasnya pada Xiaojun.

"Apa dia sakit?" Ekspresi Xiaojun berubah menjadi khawatir.

"Dia menjenguk temannya. Jika kau tidak keberatan, hubungilah dia. Katakan padanya jika kau baik-baik saja, kau tau? Sangat susah membuatnya percaya." Ucap Hendery diakhiri tawa.

Xiaojun ikut tertawa mendengar kalimat itu. Jangankan Hendery, Winwin saja tidak percaya dengan dirinya. Tapi Xiaojun akan berusaha membuat suaranya senormal mungkin saat menelpon Winwin, agar kakak sepupunya itu percaya jika dirinya baik-baik saja.

.

.

.

TBC

Mansion On The Hill •henxiao•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang