Bab 5

36 1 0
                                    

-ANGEL-

Selama pelajaran, aku gak bisa konsen sama apa yang diucapin sama tentorku. Mungkin kepikiran masalah dijemput kiki, atau mungkin juga karena faktor kecapekan jadi susah nangkep pelajaran. Entahlah. Tapi, perasaanku sekarang kok jadi deg-degan ya pas baca pesan dari kiki bahwa nawarin aku untuk pulang bareng?

Sampai akhirnya kelas berakhir, aku langsung buru-buru ke lobby. Sesampainya di lobby, aku menemukan sosok laki-laki tinggi dan berat yang proposional dengan polo shirt ditambah jaket hoodie abu-abu, jeans biru dongker dan sepasang sneakers. Aku sangat menyukai style nya. Ah bahkan segala sesuatu yang berhubungan dengan dia, pasti aku suka. Sekalipun dia harus pergi ke mall memakai boxer dan belum mandi, aku yakin masih akan sangat menyukainya.

Sampai aku tersadar dia sudah melihat ke arahku, aku langsung menghampirinya.

"Hai... udah lama ki?" tanyaku lembut.

"Eh hai. Engga kok, ini juga baru sampe. Yaudah yuk pulang?" ajak kiki sambil menarik tanganku.

Sedikit gugup sih saat tanganku tiba-tiba ditarik olehnya. Tapi aku berusaha bersikap sebiasa mungkin lah ya...

*****

-KIKI-

Sudah 10 menit aku menunggunya di lobby yang sudah dipenuhi sebagian orang tua murid yang ingin menjemput anak-anaknya. Yeah, aku keliatannya paling muda disini. Sampai akhirnya bel berbunyi yang aku yakini itu adalah tanda bahwa kelas sudah berakhir. Lalu lalang sebagian murid-murid berkeluaran lalu menghampiri orang tuanya, sebagian juga membawa kendaraan sendiri.

Sampai aku melihat sesosok perempuan yang sudah daritadi aku tunggu. Dia begitu cantik dengan kemeja panjang yang lengannya digulung hingga siku ditambah kalung yang tak terlalu heboh beserta flatshoes pink soft yang membuat dia terlihat semakin manis. Sampai dia menghampiriku, aku baru tersadar. Dan akhirnya aku mengajak dia ke parkiran motor untuk segera pulang.

Selama diperjalanan, aku mencoba membuka obrolan.

"Ngel..."

"Ya kenapa ki?" jawab dia begitu lembut.

"Udah makan belum? Makan yuk. Laper nih gue" tanyaku sedikit ragu.

"Loh? Laper? Bukannya lo tadi blg abis dari birthday partynya sodara lo tadi? Emang lo disana gak makan?" tanyanya heran.

Halah mampus aku lupa kalo tadi aku bilangnya abis dari bp sodara. Ya kepalang tanggung, terusin dulu deh. Maafin iki ya angel, iki harus boong lagi deh huh...

"Iya... gue disana tadi makannya dikit banget. Jadi sekarang udah laper lagi deh hahaha. Lo udah makan belum jadinya? Kalo belum, sekalian aja kita makan bareng. Jadi ntar sampe rumah lo langsung istirahat aja. Mau?" jawabku panjang lebar.

"Yaudah deh, tapi jangan lama-lama ya ki. Udah malem nih, gaenak sama mama" jawabnya.

"Oh gitu... iya gak lama kok, cuma makan aja abis itu pulang deh. Jadi, lo mau makan apa ngel?"

*****

-ANGEL-

"Huaaaaaaaaa senengggggggg bangetttttttt hati gue karena hari ini les dijemput kiki, abis itu makan malem bareng lagi. Duhhhhh perasaan gue makin gak keruan nih" ucapku senang saat sudah didalam kamar.

Karena saking senangnya, aku langsung meraih handphone ku untuk menelfon sofi.

Beberapa saat menunggu, akhirnya diangkat juga.

"Hallo assalamualaikum sofi!!!" sapaku.

"Waalaikumsalam ngel. Duh ada apa sih malem-malem nelfon gue? Ganggu tidur gue aja deh lo" jawab sofi malas-malasan. Dia memang paling rewel kalo tidurnya diganggu.

"Lo harus dengerin cerita gue sofffff pleaseeeee"

"Hmmmm..... gak bisa besok aja ngel? Gue ngantuk" jawabnya masih belum bersemangat.

"Aduh gak bisa sofiiiii. It's important to me, honey. Come on. Wake up" kataku merayunya.

"Well, okay. Ada apa?" jawabnya mulai terdengar sedikit bangun.

"Barusan gue pulang les dijemput kiki sof!!!" jawabku terdengar excited.

"Terusss?" jawabnya masih belum terlalu bersemangat.

"Terus gue diajakin makan malem bareng dia sof!!!" jawabku sekali lagi yang terdengar sangat excited lagi.

"Ya terus kenapa ngel? Itu kan hal biasa. Kita juga sering kan makan bareng?" jawabnya sekenanya.

"Ya.....iya sih kita emang sering ngelakuin hal itu...tapi......."

Belum sempat aku menyelesaikan kalimatku, tiba-tiba sofi langsung tersentak dan setengah menyelidiki.

"Eh entar dulu. Kok lo daritadi kayak seolah excited banget sama kiki? Padahal cuma dinner bareng kan? Apa jangan-jangan.................." tanyanya mulai mencurigai.

Haduh aku baru tersadar dari mimpi indahku. Seharusnya kejadian sepulang les tadi engga aku ceritain ke sofi. Karena engga ada seorang pun yang tau kan aku suka sama kiki. Duh ribet nih sofi engeh lagi.

Aku hanya bisa diam mendengar suara sofi yang terlihat mencurigai perasaanku terhadap kiki.

"Eh ngel! Kok diem sih? Jangan-jangan lo tidur nih nyolong start gue?!" kata sofi berbicara lagi.

"Sof sof engga gue belum tidur kok..." jawabku.

"Yaudah sekarang jelasin ke gue, kenapa tadi suara lo pas nyeritain kiki heboh banget?"

Menghindari sofi yang jago masalah selidik-menyelidik, akhirnya akupun beralasan ingin segera istirahat karena lelah seharian ini sudah banyak beraktivitas. Tapi sebelum aku menutupkan sambungan teleponnya,

"Ngel! Lo masih utang cerita sama gue ya besok. Ceritain semuanya gue gak mau tau ngel. Bye..." jawabnya.

Setelah itu sambungan pun terputus sebelum sempat aku sanggah.

Malam itupun terasa beda. Terasa lebih indah dari malam-malam sebelumnya. Sebelum terlelap, aku sempat memikirkan besok pasti akan di introgasi sama sofi dan kinan. Kok kinan dibawa-bawa? Yaiyalah orang kita bertiga sepaket, kalo malam ini sofi tau masalah ini, besok pasti dia langsung memberitahukan ke kinan. Atau bahkan malam ini...

"Ah sudahlah engga penting. Toh mereka sahabat-sahabat gue. Udah seharusnya mereka tau perasaan gue ke kiki. Gak enak juga kalo cuma memendam perasaan ini sendirian" pikirku dalam hati.

Setelah itu, aku langsung terlelap.

*****

Mulai muncul tanda-tanda nih ya?

Sabar sabarrr. Ikutin gimana alurnya aja haha

Semoga gak bosen guys...

Teken tombol ☆ nya yah ;)

See yaa♡

Let Him GoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang