oaujun korn

253 15 55
                                    

pluem berjalan cepat menuju ruangan dimana portkey untuknya sudah menunggu. karena tidak terlalu memperhatikan jalan tanpa sengaja pluem bertabrakan dengan seseorang, membuat beberapa dokumen yang di bawanya bertebaran di lantai.

"maaf, maaf" kata pluem segera tanpa melihat siapa yang di tabraknya, reflek berjongkok hendak mengambil kertas kertas

"tidak papa, aku juga tidak lihat" sahut pemilik suara yang di tabraknya

dari sudut matanya, pluem melihat orang tersebut ikut berjongkok untuk membantu nya mengumpulkan kertas. namun sebelum tangan pluem dan orang misterius yang ditabrak nya menyentuh nya, kertas kertas di lantai terlebih dahulu bergerak sendiri masuk ke dalam map dan melayang ke arah pluem diikuti sebuah suara yang berdecak kesal

"serius, kalian ini bukan muggle kan?"

"diam malfoy"

"magic is wasted in your hands, potter"

pluem seketika sadar siapa dua orang yang berada di dekatnya. draco malfoy dan harry potter, dua orang yang cukup memiliki nama sejak perang dunia sihir kedua.

juga, dua orang yang terkenal akan selalu beradu argumen dengan durasi cukup lama. hal inilah yang lebih di cemaskan oleh pluem karena dia sudah tidak punya waktu lagi sementara dia juga tidak bisa begitu saja pergi dari hadapan kedua penyihir besar itu.

"well, ini salahmu juga. kalau kamu tidak ribut menyuruhku cepat cepat aku tidak perlu lari lari sampai menabrak orang"

"ck ck ck, potter jangan menyalakan ketidak tepatan mu dengan waktu pada orang lain"

"er, anu ..." pluem yang masih berdiri di antara malfoy dan potter berusaha menyela dengan sopan

"yes, ah. kamu sedang buru buru kan, sudahlah, pergi sana, sudah pasti kesalahan ada pada potter. mungkin sudah waktunya dia ganti kacamata"

"diam malfoy" sela potter "it's fine. maaf sudah menabrak mu. please, jangan pedulikan malfoy. acuhkan saja dia"

pluem hanya bisa mengangguk binggung sebelum memutuskan untuk berbalik pergi. pluem masih bisa mendengar kedua orang itu berdebat yang seperti nya masih akan berlangsung lama, jika tidak tahu masing masing sudah menikah, pluem akan menduga mereka berdua merupakan pasangan karena cara mereka bertengkar mirip dengan tay dan new, senior sekaligus teman pluem.

"shit!!" seru pluem saat melihat portkey untuknya sudah menyala, dengan sekuat tenaga pluem melompat untuk meraihnya dan dalam sekejap pluem terjungkal, jatuh terduduk di lantai marmer bersama dengan bunyi keras yang ditimbulkan oleh portkey saat terlepas dari tangannya.

"anda baik baik saja tuan?"

pluem mengerang sembari mendongak, menemukan dua orang penyihir perempuan menatapnya khawatir, karena pendaratan nya yang tidak mulus.

"ah, tidak papa" jawab pluem cepat cepat berdiri dan merapikan pakaian nya

"ada yang bisa kami bantu?" kata salah satu penyihir tadi, yang sudah kembali berdiri di belakang meja resepsionis

"ah, ya, saya wakil dari kementrian sihir inggris, saya sudah membuat janji dengan seseorang dari bagian kerjasama sihir international. mengenai masalah gangguan sihir yang di sebabkan oleh hewan di khon kaen"

"mohon tunggu sebentar, boleh saya periksa tongkat sihir anda?"

pluem memberikan tongkat sihir nya sebagai tanda pengenal. sembari menunggu, pluem memperhatikan tempat dia berada sekarang, portkey yang di gunakannya tadi sudah menghilang.

"saudara pluem, dari kementrian sihir inggris. anda sudah di tunggu di bagian kerjasama sihir international lantai 5, lift nya berada di sana"

"ah, terima kasih" pluem mengambil kembali tongkat sihir nya serta memasang tanda pengenal bertuliskan namanya dengan keterangan 'tamu' sebelum melangkah menuju lift

the legacyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang