oaujun berjengit saat mendengar pintunya menjeblak terbuka sebelum mendengar suara fiat yang berseru kearahnya
"bertengkar?! di kantor kementrian?! seriously?!! kamu pikir umur mu berapa oaujun?!!!"
oaujun memasukkan niffler sebelum cepat cepat berdiri menyambut fiat dengan sikap tidak bersalah
"jangan coba coba berlagak bodoh?! aku sudah dengar semuanya. singto meminta tolong padaku mengenai sesuatu dan dia sudah mengatakan kalau kamu dan pluem terlibat!!!"
"well..."
"diam!!! berkelahi di kementrian?! terlebih di kantor auror, demi merlin!!! kamu sudah gila ya!!! sudah untung kamu tidak di tahan"
"aku bisa jelaskan, tadi itu..."
"aku tidak peduli. kalian sudah dewasa seharusnya kalian..."
"OKAY!!! MAAF" teriak oaujun memotong ocehan fiat yang jika dibiarkan akan memakan waktu berjam jam
fiat menatap oaujun tidak suka karena di sela, sementara oaujun mencoba menenangkan emosi fiat dengan mengajak nya meninggalkan basement di mana mereka berada sekarang
"kita ngobrol di atas aja ya, ayo. plis"
fiat menghela nafas sebelum berbalik untuk menaiki tangga. tadi begitu urusannya di kementrian selesai, fiat segera berapparate ke rumah oaujun. karena fiat merupakan salah satu orang yang mendapat akses untuk masuk begitu saja ke tempat oaujun, maka fiat bisa dengan bebas langsung menuju basement, di mana dia tahu biasanya oaujun berada untuk mengurusi hewan hewan miliknya.
oaujun menyatukan kedua telapak tangannya sebagai tanda permintaan maaf dan minta bantuan pada may yang sejak tadi hanya diam untuk melanjutkan pekerjaan nya.
"iya tenang saja. good luck, udah sana buruan naik sebelum fiat makin kesal" may melambaikan tangan pada oaujun bersimpati dan menyuruh oaujun agar menyusul fiat sesegera mungkin.
di saat biasa, may menyukai bertukar pikiran dengan fiat, tapi saat fiat kesal atau marah, may lebih memilih untuk menyingkir. meski penampilan nya terlihat tidak mematikan, tapi fiat sebenarnya sangat berbahaya. bahkan lebih berbahaya dari oaujun ketika masih menjadi auror.
berdoa agar selamat, oaujun akhirnya berlari kecil menaiki tangga. begitu sampai di ruang tengah, fiat sudah duduk menunggu nya dengan kedua tangan terlipat di depan dada.
"jelaskan!"
oaujun menjelaskan rincian kejadian keributan di kementrian sihir. dari ekpresi wajah fiat yang sangat tidak menyenangkan, tampaknya berita itu sudah menyebar kemana mana.
"anyway, pluem kan juga salah, kenapa kamu cuma marah ke aku?"
fiat menghela nafas sebelum menjawab "aku sudah coba menghubungi nya, tapi dia menutup semua akses"
"hee..." oaujun berguman pelan "nah, kamu kan tahu sifat pluem, paling dia cuma nggak mau di ganggu. karena yang lain juga pasti akan berusaha menghubungi nya dan mericuki dia tentang hal ini, makanya dia sengaja menutup semua akses"
fiat mengagukkan kepala. fiat tahu, setidaknya tay dan frank pasti akan ribut bertanya untuk mengkofirmasi apa yang mereka dengar pada pluem.
"jadi? aku dimaafkan?"
"yang benar saja"
"tapi kan bukan salahku sepenuhnya, mereka yang memancing emosi"
"tapi kamu nyerang duluan. dimana mana, tetap yang nyerang dulu yang salah, mantan auror masak kayak gitu nggak tahu"
oaujun hanya bisa meringis. dia beruntung karena tidak bekerja di kementrian dan mengenal baik tony, sehingga bisa bebas meski sudah membuat keributan seperti tadi. tapi pluem pasti setidaknya mendapat peringatan dari atasannya, apalagi lee, sudah pasti pluem akan menerima ceramah lee thanat selama lima jam.
KAMU SEDANG MEMBACA
the legacy
Fanfictionoaujun, a magizoologist, one day when he try to track down folklore a beast in thailand, he discovered a secret about his ancestors. with help from pluem, a liason official ministry who understand dark magic, oaujun stand by his legacy.