dark magic

72 9 1
                                    

"why is always died?" keluh frank

"ada yang lebih buruk dari itu?" kata fiat

"kita tidak punya pilihan lain" oaujun memutuskan sembari menatap satu persatu mata teman temannya seolah meminta persetujuan.

chimon menelan ludah, dia tidak pernah setuju dengan apa yang terjadi padanya seminggu ini. dam sekarang tiba tiba dia harus ikut menerima konsekuensi kematian tanpa tahu dengan pasti apa masalahnya. tapi melihat tekat di mata fiat, frank dan drake, chimon tidak memiliki pilihan lain. dia juga tisak mungkin pergi kembali sendiri meninggalkan tempat ini.

"let's do this" kata oaujun

pluem mengangguk, melangkah mendekati dinding yang menjadi masalah dan berhenti sekitar satu meter.

chimon hendak mendekati fiat, karena selama ini chimon merasa hanya fiat lah yang benar benar memikirkan keselamatan nya. namun sebuah tarikan di bahunya membuat chimon menoleh.

"kamu denganku" frank menghela nafas dan mengeluarkan tongkat sihirnya "pluem bilang dia harus menggunakan sihir yang menguras tenaga, itu artinya fiat akan fokus untuk memulihkan pluem agar dia tidak kehabisan energi. fiat tidak akan sempat memikirkan mu"

chimon mengangguk dalam diam, berdiri di belakang frank memarhatikan fiat yang berdiri tepat di belakang pluem dengan tongkat dalam posisi siaga.

oaujun dan drake masing masing berdiri dua langkah di depan kanan dan kiri pluem. tongkat mereka teracung ke depan, siap melepaskan mantra jika terjadi sesuatu.

pluem melirik drake sedikit cemas. oaujun, pluem yakin bisa menghadapi serangan mengingat dia memiliki banyak pengalaman berhadapan dengan sihir hitam. tapi drake, meski insting dan gerakan nya sangat bagus, drake tidak memiliki pemgalaman berhadapan dengan sihir hitam secara langsung.

"tenang saja" kata drake tersenyum, paham jika pluem mengkhawatirkan nya "kami gryffindor tidak pernah lari dalam menghadapi bahaya tak dikenal. apapun resikonya"

oaujun yang juga mendengar nya tersenyum "what he said"

pluem memejamkan mata untuk memusatkan energi sihirnya. begitu melihat semua sudah siap di tempatnya, sekali lagi pluem menggoreskan tongkatnya pada telapak tangan. dengan darah yang keluar, pluem membuat sebuah rune di tanah.

tanpa menutup lukanya, pluem mengarahkan tongkatnya pada rune yang menyala merah, membuatnya melayang di hadapannya serta mulai merapalkan mantra.

frank yang berdiri di belakang mengenali rune yang di buat pluem "vi ostium"

chimon tanpa sadar meraih bagian belakang ujung kemeja frank ketika tiba tiba angin kencang berhembus dan tanah yang di pijaknya mulai bergetar. sedikit panik, chimon melihat sekeliling, berseru pelan saat terdengar suara seperti petir. meski demikian baik fiat dan frank tidak sekalipun melepaskan pandangannya dari pluem.

drake menatap lurus ke depan, memperhatikan barisan pepohonan, bersiap menghadapi apapun yang akan muncul kemudian. oaujun meski memandang ke depan, tapi sesekali melayang kan pandangannya pada posisi kelima anak lain. bagaimana pun juga, dialah yang bertanggung jawab akan keselamatan mereka. karena dialah yang meminta mereka untuk pergi bersama dengannya.

pluem menarik lengannya ke belakang, sementara satu tangannya tetap terulur kedepan seolah menjaga agar rune yang melayang di depannya tetap menyala.

angin bertambah kencang begitu juga getaran tanah yang mereka pijak, seolah menolak kehadiran mereka.

chimon menyipitkan mata saat melihat tubuh pluem terdorong sedikit ke belakang. yang lain juga sudah mengangkat satu tangan yang tidak memegang tongkat untuk melindungi wajah dari terpaan angin, serta berusaha tetap berdiri tegak agar tidak terlempar.

the legacyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang