•Episode 7
=oOo=
Cho Yeri berdiri didepan gedung perumahannya. Ia menarik napas panjang berkali-kali.
"Apa yang kau khawatirkan? Ini hanya jalan-jalan." bisik Yeri pada dirinya sendiri. Ia berjalan menuruni anak tangga menuju jalan raya di bawah.
Kencan
Kencan
Kencan
Kencan
Kencan
Kencan
"Ya! Berisik!" pekik Yeri.
Yeri meneriaki dewi batinnya yang bawel. Ia berhenti melangkah dan berusaha untuk fokus agar tidak terjungkal saat menuruni tangga ini.
Saat tiba di anak tangga terakhir, Yeri melihat Danny berdiri di sana. Di sebelah pohon di depan kursi panjang dipinggir jalan. Kali ini Danny berpenampilan lebih simple dari biasanya. Danny melambaikan tangannya ketika melihat Yeri.
Tiba-tiba jantung Yeri kembali berdetak tidak karuan. Ia tidak tahu kenapa melihat Danny membuatnya menjadi gugup.
Yeri melangkah mendekati Danny, ia menyadari mata Danny semakin mengecil. Mungkin pria misterius dengan masker putih itu sedang tersenyum.
"Apa kau menunggu lama?" tanya Yeri.
"Aku baru saja tiba." sahut Danny.
"Oh, oke." Yeri mengangguk.
"Bisa kita pergi sekarang?" Ajak Danny. Yeri mengangguk lagi.
Danny dan Yeri berjalan menuju halte. Yeri tidak tahu haruskah ia bertanya pada Danny kemana Danny ingin mengajaknya.
"Apa kau sedang mempertanyakan kemana aku membawamu?" Ucap Danny tiba-tiba.
"Huh?" kaget Yeri. "Bagaimana kau tahu? Apa kau bisa membaca pikiranku?"
"Benar ternyata." Danny terkekeh.
Yeri menyembunyikan wajah. Sungguh memalukan, batinnya.
Beberapa saat kemudian Bus berhenti didepan mereka.
"Kajja." ucap Danny. Menarik tangan Yeri dan mereka masuk bersama kedalam Bus.
Yeri duduk di dekat jendela dan Danny disebelahnya.Beberapa saat kemudian Bus berhenti. Danny dan Yeri turun. Mereka berjalan selama beberapa menit dan memasuki subway.
Jalanan cukup ramai, Yeri membuntuti Danny yang berjalan lebih dulu di hadapannya. Mereka akan menaiki kereta bawah tanah.
Ketika kereta tiba mereka masuk kedalam sana. "Duduklah." ucap Danny.
Yeri duduk di sebuah tempat kosong disana sedangkan Danny berdiri di depannya.
Seorang wanita tua masuk kedalam kereta dan berdiri disebelah Yeri dekat pintu kereta. Pintu kereta tertutup dan Kereta mulai melaju.
Yeri berdiri. "Nenek, nenek bisa duduk disini." ucap Yeri.
"Tidak usah." sahut wanita paruh baya itu.
"Tidak apa-apa. Nenek bisa duduk disini." Yeri mengarahkan wanita paruh baya itu untuk duduk di tempat duduknya. Lalu Yeri menggantikannya berdiri.
"Terimakasih, kau baik sekali." ucap wanita itu sambil mengusap punggung tangan Yeri.
Yeri tersenyum dan memegang tiang tempat duduk untuk berpegangan.
Danny melihat Yeri, lagi-lagi ia melihat gadis itu bersikat baik dan membantu orang lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
IDOL•Choi Hyunsuk√
FanfictionTanpa kamu ketahui, dia yang selama ini bersamamu, selalu menutup wajahnya dibalik masker adalah seorang idol yang kamu cintai. •Choi Hyunsuk (TREASURE) fanfiction •Bahasa Indonesia •14 Oktober 2020 ©®IfaEgaRizma 2020