•Episode 5
=oOo=
Unknow number
Aku menunggu di tempat biasa kau makan siang.
-Danny
Yeri terkekeh ketika melihat pesan yang masuk dalam ponselnya. Ia mendapatkan waktu break sebentar dan membawa makan siangnya kesamping.
Dan benar saja. Danny sudah disana, dengan penampilan yang seperti biasanya. Kaos oblong putih, jaket denim, masker hitam, topi yang hampir menutup matanya, celana kebesaran dan sepatu yang berwarna mencolok. Tidak ketiggalan aksesoris seperti anting, kalung hingga gantungan-gantungan pada celananya.
"Apa kau seorang pengangguran?" ucap Yeri sambil berjalan dan duduk di hadapan Danny.
Danny tertawa, suara tawanya terbungkam oleh masker yang menutup setengah wajah dan mulutnya.
"Apa kau punya banyak waktu luang hingga kau sering kesini?" tanya Yeri lagi.
"Percaya atau tidak, sebenarnya aku sangat sibuk. Dan kau harus tahu aku bekerja keras selama ini."
"Oke, baiklah. Lalu, apa yang membawamu kemari? Huh?"
"Kebetulan aku lewat sini dan aku mampir."
"Oke, itu adalah jawaban yang sama dengan jawaban yang kau beri dua hari yang lalu."
"Apa kau mau jawaban lain?"
"Ya, terkadang aku ingin mendengar jawaban lain selain 'aku kebetulan lewat sini'."
"Aku hanya-,." gumam Danny.
"Hm? Apa?" Tanya Yeri, ia menyerumput minuman yang ia bawa.
"Aku hanya ingin melihatmu."
Tiba-tiba minuman yang diminum Yeri menyumbat hidungnya hingga ia terbatuk-batuk.
"ah! Benar-benar!" Kesal Yeri.
"Kau baik-baik saja?" Danny berdiri dan mencondongkan tubuhnya kearah Yeri.
Sial. Memang akhir-akhir ini Danny selalu membuatnya merasa tidak nyaman.
Danny memberi Yeri tisu, entah dari mana ia menemukan tisu itu.
"Aku baik-baik saja." sahut Yeri sambil mengambil tisu dari Danny lalu ia membersihkan hidung dan mulutnya.
Danny masih melihatnya dengan berlebihan, Yeri bahkan tidak berani menatap Danny yang berada tepat dihadapannya.
"Aku biak-baik saja. Kau bisa kembali duduk." Yeri mendorong tangannya kedepan agar Danny menjauh dari sana.
Danny kembali duduk ke tempat duduknya.
Dengan canggung Yeri kembali menghabiskan makan siangnya. Danny masih disana dan sibuk dengan ponselnya.
"Aku penasaran." ucap Danny.
"Apa?"
Yeri sudah menyelesaikan makan.
"Kenapa kau tidak pernah bertanya padaku, kenapa aku tidak pernah melepas maskerku."
Yeri menarik nafas sebentar, sebenarnya banyak hal yang ia pertanyaan ketika ia pertama kali bertemu Danny bahkan sampai saat ini.
"Aku tidak mau bertanya karena mungkin itu sebuah privasi pribadi bagimu. Aku tidak tahu mungkin kau baru saja operasi hidung atau bibir, atau kau alergi dengan udara." Jawab Yeri.
KAMU SEDANG MEMBACA
IDOL•Choi Hyunsuk√
FanfictionTanpa kamu ketahui, dia yang selama ini bersamamu, selalu menutup wajahnya dibalik masker adalah seorang idol yang kamu cintai. •Choi Hyunsuk (TREASURE) fanfiction •Bahasa Indonesia •14 Oktober 2020 ©®IfaEgaRizma 2020