IDOL #6

408 74 4
                                    

Episode 6






=oOo=


Yeri berkali-kali membawa pakaiannya ke depan cermin full-body di kamarnya. Ia mendadak menjadi seseorang yang pemilih, ia bingung dengan pakaiannya sendiri.

Yeri berhenti didepan cermin dengan sebuah pakaian di pegangnya. "Sebentar, apa yang sebenarnya kulakukan?" tanyanya pada dirinya sendiri.

Yeri mendesah, perasaan kesal tiba-tiba ia rasakan. Ia melihat tempat tidurnya yang penuh dengan pakaian.

"Aku bukan tipe orang yang seperti ini." sambungnya.

Yeri kembali membereskan pakaiannya lagi. Ia sendiri heran, kenapa ia memilih pakaiannya begitu lama. Ia hanya akan pergi keluar dengan Danny.

Bukan keluar, tapi Danny bilang berkencan. Hal itulah yang mengganggu pikiran Yeri. Ia tidak tahu seperti apa itu berkencan, karena ia tidak pernah benar-benar melakukan kencan.

Kenal seorang pria, pulang bersama, makan bersama, main bersama Yeri sudah alami, tapi itu semua berbeda dengan berkencan bukan?

Apa sebenarnya maksud dari kencan?
Kepala Yeri mendadak pusing, ia tidak mau berpikir dan kembali merapikan pakaiannya lalu meletakkannya kedalam lemari. Ia meninggalkan sebuah pakaian yang akan ia kenakan hari ini.

Setelah selesai merapikan pakaian, Yeri segera pergi ke kamar mandi. Beberapa saat kemudian ia selesai mandi, ia mendapatkan Telepon dari ibunya.

Ibunya menanyakan kabarnya. Tentu saja Yeri baik-baik saja disini. Ia sudah tiga tahun tinggal di seoul sendirian.

Cho Yeri berasal dari kota Ansan. Karena ingin melanjutkan kuliahnya lebih serius, ia memutuskan untuk pergi dan berkuliah di Seoul.

Awalnya ibunya tidak setuju, karena Yeri masih begitu muda. Tapi ia bersikeras dan meyakinkan Ibunya.

Walaupun Yeri berusaha untuk meyakinkan ibunya jika ia bisa mandiri. Ibunya tidak mau percaya. Baginya Yeri masih anak yang harus ia penuhi kebutuhannya.

Bahkan tempat tinggal yang Yeri tinggalin sekarang adalah pilihan ibunya. Ibunya bilang rumah ini nyaman dan aman. Punya satu kamar tidur, satu dapur, ruang tamu dan ruang makan.

Harganya lumayan mahal tapi Ibu Yeri bahkan membayar sewa rumah pertahun agar Yeri hanya fokus kuliah, tidak terganggu dengan pikirkan bagaimana ia harus membayar sewa rumahnya.

Tapi Yeri juga tidak mau merepotkan. Ia mencari pekerjaan yaitu sebagai salah satu pelayan kafe tempatnya saat ini. Selama 2 tahun lebih bekerja disana, setiap tahun gaji yang diterima Yeri juga mendapat peningkatan.

Yeri berasal dari keluarga yang berkecukupan. Ayah dan ibunya mengelola sebuah kedai yang cukup terkenal di Ansan. Yeri memiliki kakak perempuan bernama Cho Yuri yang telah bekerja sebagai Resepsionis hotel bintang lima di Seoul. Dan adik laki-laki yang bongsor bernama Cho Yooji yang masih duduk di bangku kelas 2 SMA.

Yeri dan kakaknya jarang bertemu walau mereka sama-sama berada di Seoul. Yeri mengerti mungkin kakaknya sangat sibuk.

"Apa yang kau makan pagi tadi?" tanya Ibunya melalui telepon.

"Ramyeon."

"Ya! Sudah ibu bilang jangan terlalu sering makan ramyeon, apa kau mau perutmu meledak?"

"Aku tidak sering makan ramyeon." bela Yeri pada dirinya sendiri.

"Awas saja. Kalau Ibu pergi kesana diam-diam dan menemukan banyak bungkus makanan cepat saji. Ibu akan memukulmu."

Yeri terkekeh mendengar omelan ibunya. Ibu pasti sangat mempedulikannya hingga makanan Yeri setiap hari harus disorot seperti itu.

"Ibu akan pergi berkunjung secepatnya. Setelah ayah selesai memperbaiki mobilnya."

"Iya."

"Jangan tidur larut malam. Beli daging atau sayuran. Apa salahnya menggunakan sedikit uangmu untuk makanan. Ibu akan menelponmu lagi nanti."

"Iya."

Ibu menutup teleponnya.

Yeri meletakan ponselnya diatas meja lalu bersiap-siap.

Ia memakai dress selutut berwarna cream, Jaket denim biru, dan menyiapkan tas dan sepatunya.

Yeri duduk didepan meja riasnya sambil menatap pantulan dirinya dicermin.

"Apa yang kau lihat?!" Bentak Yeri pada bayangannya.




*********

To : Cho Yeri

Aku berangkat sekarang
Sampai jumpa

~Send

Danny berdiri didepan kaca dan menatap pantulan dirinya. Ia tiba-tiba tersenyum. Entahlah ia merasa bahagia. Lalu ia menutup wajahnya dengan masker putih dan topi putih.

Saat keluar dari kamar, ia melihat 3 teman serumahnya yang sedang menonton televisi di ruang tengah.

"Mau pergi keluar?" tanya salah satu teman serumahnya.

"Iya."

Danny berjalan menuju pintu. "Hati-hati." ucap ketiga teman serumahnya bersamaan.

"Dia sering pergi keluar akhir-akhir ini."

"Dia mungkin refreshing diri."

"Iya kau benar. Hyung telah bekerja keras. Ia perlu merefresh dirinya."

"Terlebih ini adalah minggu-minggu tersibuk kita."

"Benar."






=oOo=







•14 Oktober 2020 / 10.12a.m.







VOte and ComMent!








Thankfull❣️

IDOL•Choi Hyunsuk√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang