Tiga

118 19 1
                                    

"Kevin!!!!!" Teriak Ayona semangat, Cia yang berada di samping nya hanya menggeleng.

"Kevin!!!! Semangat ayo menangin buat gue." Lagi-lagi Ayona berteriak, tapi kali ini ucapan nya mampu membuat semua yang menonton pertandingan basket melihat ke arah Ayona.

"Iisss malu-maluin aja lo."

"Sumpah ya Ci, Kevin makin ganteng kalo berkeringat gitu. Ya ampun mau meninggoy gue." Ucap Ayona lebay, Cia yang mendengar kelebayan sahabatnya itu hanya mampu memutar bola mata malas.

"Yeeeyyy Kevin!!!" Aylona bersorak ketika Kevin memasukkan bola.

"lama-lama eneg gue liat tingkah tu cewek."

"Sama ih, mentang-mentang cantik juga."

"Dia mah ketolong sama muka nya doang maka nya anak-anak maklumin, ntar juga pada gak suka sama dia."

"Udah banyak kali yang gak suka sama tu cewek ya kecuali kaum cowok sih."

Ayona tak memperdulikan ocehan di belakang nya, ia tetap terus berteriak nama Kevin ketika Kevin lagi-lagi memasukan bola hingga pertandingan selesai di menangkan oleh tim Kevin.

Bagi nya, mereka hanya iri pada nya. Toh apa yang di lakukan oleh nya bukan urusan mereka.

"Mau kemana lo Sha?" Tanya Cia begitu melihat Ayona berjalan lebih dulu.

"Mau nyamperin Kevin." Jawab Ayona. Gadis itu berjalan menghampiri Kevin yang masih duduk di sisi lapangan.

"Hai semua."Sapa Ayona.

"Hai Sha." Balas semua kecuali Kevin.

"Congrats ya buat kemenangan nya." Semua mengangguk, Ayona menatap Kevin dengan binar ketika melihat Kevin tengah minum.

"Sumpah keren banget si calon gue." Kikiknya, Kevin tak menggubris ia justru cepat berkemas dan bangkit berlalu dari sana. Ayona mencebik berlari kecil mengejar Kevin.

"Kok di tinggalin sih." Ayona menghentakan kaki nya saat ia berusaha mensejajarkan langkah Kevin.

"Siapa lo yang harus gue tungguin." Ketus nya.

"Kan calon pacar lo." Senyum nya bangga.

"Sinting ya lo, belum tentu gue mau tapi lo ngerasa percaya diri banget." Kesal Kevin yang mulai terusik dengan segala tingkah Ayona.

"Belum tentu kan, berarti masih ada kemungkinan pasti tentu." Kikik Ayona.

"Cit," Suara Kevin yang memanggil seorang gadis yang berlalu tak jauh di depan nya pun membuat Ayona menatap seseorang yang kata nya laki-laki itu sukai tengah berhenti melangkah sambil tersenyum manis ke arah nya, ah lebih tepat nya sih kepada Kevin.

Ayona mendengus ketika laki-laki itu meninggalkan nya dengan berlari kecil menghampiri Citra.

"Kevin, selamat ya. Kamu main nya hebat banget." Tutur nya dengan suara yang sangat sopan di dengar.

"Makasih." Balas Kevin tersenyum tipis, Ayona mencebikan bibir nya berasa menjadi orang ketiga di antara mereka.

"Hai Sha." Sapa Citra yang hanya di balas putaran bola mata malas, sebenarnya Citra itu baik tapi kebaikan nya membuat Ayona merasa tersaing, terlebih orang yang ia sukai malah menyukai gadis itu, maka nya ia juga sebal pada Citra.

"Besok nonton lagi ya." Ucap Kevin pada Citra, Citra mengangguk tersenyum manis pada Kevin menambah kadar Ayona memanyunkan bibir terlihat jelas.

"Aku gak di suruh nonton juga?" Cebik Ayona, Kevin menoleh kesamping menatap Ayona dengan malas.

"Tanpa gue suruh pun lo bakal nonton kan." Ketusnya, Ayona nampak menyengir membenarkan apa yang di kata Kevin.

"Emm, aku permisi dulu ya Vin, Sha. Tadi di tungguin temen buat ke perpus." Kevin mengangguk membiarkan Citra berlalu.

"Vin mau kemana?" Tanya Ayona melihat Kevin yang juga berlalu.

"Bukan urusan lo."

"Coba kek ke hati gue." Kevin tak menggubris, laki-laki itu terus berjalan di ikuti Ayona yang berusaha mensejajarkan langkah lebar Kevin yang membuat gadis itu terseok-seok.

"Vin pelan-pelan coba jalan nya." Kevin langsung menghentikan langkah nya membuat Ayona hampir menabrak laki-laki itu karena berhenti mendadaknya.

Kevin menatap tajam Ayona, namun yang di tatap tak menunjukan wajah takutnya, "Gue gak nyuruh lo ngikutin gue, kaya gak ada kerjaan apa lo ganggu ketenangan gue. Lo gak malu apa anak-anak bahkan jijik liat tingkah lo." Bisik-bisik dari murid-murid yang melihat kedua nya pun terdengar, tentu saja mereka tak menyukai sikap Ayona, menurut nya Ayona tak memiliki rasa malu sama sekali padahal sudah kerap kali di tolak Kevin terlebih sampai laki-laki itu berkata kasar pada Ayona.

Ayona sejenak melirik sekitar lalu kembali menatap Kevin dengan mengangkat bahu acuh, "udah terlanjur malu jadi omongan anak-anak, yaudah ngapain gue berhenti buat berjuang." Balas nya santai.

"Sinting ya lo." Kevin kembali melanjutkan langkah nya di ikuti Ayona.

"Vin gue kurang apa sih, kok bisa lo gak tertarik sama gue." Gerutu Ayona, Kevin melirik Ayona malas.

"Kurang lo gak bisa bikin gue suka sama lo."

"Belum kali, ntar juga suka." Cebik Ayona.

"Ngimpi." Balas Kevin.

"Gue orang pertama yang ngetawain lo kalo sampe lo jatuh cinta sama gue Vin."

"Dan gue akan pastikan itu gak akan terjadi." Ayona berhenti melangkah, Kevin tak peduli setelah mengatakan itu ia berharap Ayona akan berhenti mengejarnya. Namun sia-sia, gadis itu justru tersenyum tengil.

"Ketika lo berusaha keras menolak kehadiran gue, di saat itu lo akan masuk dalam hidup gue. Liat aja nanti." Gumam Ayona menatap punggung Kevin.

.
.

🍃Liipsky🍃

Langkah Terakhir CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang