• A lie •
"Lebih baik aku tidak terbangun lagi. Jika itu berarti aku harus kehilanganmu"
- Jisoo KimHappy reading!
"Bunda, maaf kami baru bisa menjenguk Jisoo sekarang." Hwasa menyerahkan bingkisan itu pada Bunda Ye Jin disusul Nayeon, Bona dan juga Jennie setelahnya.
"Tak apa, kalian juga pasti sibuk kan. Terima kasih karena sudah menyempatkan diri untuk menjenguk Jisoo kemari" Bunda Ye Jin menerimanya dengan tersenyum tulus.
Kelimanya lalu duduk disofa yang ada diruangan itu. Sambil mengobrol kecil membahas masa-masa sekolah dan kuliah yang mereka lewati bersama Jisoo. Bunda Ye Jin merasa hatinya menghangat. Secercah harapan muncul dibenaknya, semoga dengan dikelilingi sahabat-sahabatnya, Jisoo tidak akan terlalu terpuruk nantinya.
Hingga telinganya menangkap sebuah suara yang telah lama ia rindukan memanggil namanya dengan lirih.
"Bunda?"
"Sooyaa... will you marry me?"
"Sooyaa aku mencintaimu"
"Sooyaa kau tak apa?!"
"KAK AWAS!"
BRAK
Jisoo membuka matanya.
Namun ia tak dapat melihat apapun, hanya bau obat-obatan menusuk yang menyapa indra penciumannya.
"Bunda?" Bibirnya yang pucat dan juga pecah-pecah berseru lirih. Tak lama kemudian terdengar suara banyak langkah kaki yang mendekat.
"Iya sayang bunda disini" jawaban serak seseorang yang menggenggam tangannya erat. Dari suaranya, gadis itu tau bahwa itu adalah bundanya.
Mata wanita paruh baya terlihat berkaca-kaca. Bukan, ini bukan air mata kesedihan lagi. Tapi airmata haru penuh syukur nan bahagia karena putrinya- Kim Jisoo akhirnya sadar setelah sekian lama setelah peristiwa kecelakaan yang menimpanya itu terjadi.
"B-bunda mengapa disini gelap sekali? Tolong nyalakan lampunya. Aku takut" Tanyanya lagi dengan suara yang sudah gemetar.Ia merasa sesak karena saat membuka mata ia tak bisa melihat cahaya apapun.
Semuanya hitam.
Tak pelak hal itu membuat Hwasa, Nayeon, Bona dan juga Jennie saling pandang.
Satu hal yang terlintas difikiran mereka masing-masing.
'Jisoo buta?'
Sedangkan Bunda Ye Jin tampak tak kuasa untuk menjawab pertanyaan itu. Dirinya hanya bisa terisak sambil memeluk putrinya yang pasti sangat terguncang sekarang.
"Tolong tekan tombol itu" pinta Bunda.
Jennie pun dengan segera bergerak menekan tombol yang ada didekat bankar Jisoo.
"Ah sesak sekali! Bunda tolong nyalakan lampunya! Hah... hah..." Raung Jisoo dalam pelukan Bundanya. Menepis fikiran terburuk bahwa dirinya tak dapat melihat lagi.

KAMU SEDANG MEMBACA
𝐸𝓅𝒾𝓅𝒽𝒶𝓃𝓎
ФанфикKecelakaan yang dialaminya telah merubah hidup Jisoo sepenuhnya. Begitu pula dengan Taehyung yang telah kehilangan semangat hidup karena kemalangan yang menimpanya bertubi-tubi. Disaat keduanya ingin mengakhiri hidup masing-masing, takdir malah mem...