.
.
.
.
Sakura belum bisa memejamkan matanya sejak bangun dini hari tadi, sesampainya di apartemennya, dia langsung mandi dan memasukkan baju yang dipakainya ke dalam mesin cuci dengan kasar. Mencucinya segera. Lalu, mandi dengan air hangat mencoba menghilangkan bau yang dibencinya. Bau kematian. Mendapati kenyatan bahwa salah satu pasien yang dirawatnya selama ini, meninggal dengan cara bunuh diri, membuatnya syok. Apalagi itu adalah Sara. Dia menyayangi anak itu seperti adiknya sendiri. Tak pelak, ini adalah kasus pertamanya dengan pasien yang meninggal. Itu sedikit membuatnya terguncang. Seberapapun profesionalnya dia.Menolak lemah, Sakura berusaha kuat meyakinkan dirinya bahwa itu tidak apa-apa. Meski gemetar di tubuhnya tak mau berhenti sejak Naruto mengantarnya pulang ke apartemennya. Selama di Perjalanan, tak henti-hentinya Naruto menenangkanya. Mengatakan bahwa semuanya akan baik-baik saja. Sakura hanya bisa terus-terusan mengangguk tanpa berfikir. Meski, firasatnya mengatakan semua tak akan baik-baik saja.
Mendengar penjelasan dari Naruto dan Si tuan baru sok pintar-Uchiha- sakura mulai berfikir. Tentang bagaimana, dan siapa yang menelfonnya saat Sara sedang mencoba bunuh diri. Kepalanya terasa pusing. Memandangi layar ponselnya yang menunjukkan nomor yang tadi menghubunginya, Sakura sudah mencoba menghubungi kembali nomor tersebut, tapi hasilnya nihil. Sepertinya, si pengguna menelfonnya dengan nomor sekali pakai.
Mendengus gusar. Tatapan mencemooh dari si polisi baru itu masih diingat dengan baik dikepalanya. Memikirkan kemungkinan-kemungkinan yang ada. Mata itu, mata sekelam malam yang sempat membuatnya takjub. Tapi, tidak dengan sikapnya. Merutuki kebodohannya kenapa malah memikirkan si polisi baru itu. Sakura langsung membuka laptopnya mencari folder data dengan nama Sara Hozuki.
.
.
.
.Bau bunga lavender langsung menyeruak tajam memasuki indra penciumannya. Sasuke melangkahi pita kuning polisi di depan pintu salah satu apartemen yang dini hari tadi, penghuninya memberikan kejutan pada para tetanganya. Tapi, semua tetangganya bahkan tidak merasa senang dengan itu.
Kesan pertama Sasuke melihat bagian dalam apartemen milik Sara adalah parah. Ruang tengah mungkin masih bisa di bilang rapi, tapi saat memasuki dapur, ada aroma makanan basi yang menguar dari sana, meskipun masih tersamarkan oleh bau lavender yang mendominasi. Sasuke berfikir, mungkin Sara menghabiskan lebih dari tiga botol pengharum ruangan dalam sehari. Baunya yang menyengat membuatnya mual. Terlihat dua orang petugas olah TKP juga mengalami hal yang sama sepertinya.
Sasuke melangkah hati-hati agar tidak menginjak apapun yang bertebaran di lantai. Saat memasuki kamar. Sasuke dipaksa untuk menelan kembali sarapannya yang hampir saja keluar. Rasanya sangat tidak mengenakkan. Dia langsung mengambil masker di saku belakang celananya dan memakainya, meskipun tidak terlalu berpengaruh. Jika di ruang tengah masih bisa diterima, justru di kamar sungguh membuatnya pening. Mungkin sepuluh botol pengharum ruangan habis untuk satu ruangan ini. Apalagi bercampur dengan bertebarannya bunga mawar merah dan putih.
Yang membuatnya penasaran adalah, kotak kado yang di dalamnya terdapat tali yang sudah simpul dan bunga lavender lagi.
Sasuke kemudian mengitari pandangannya pada seisi kamar yang rapi, hanya tempat tidur yang tampak berantakan. Memandangi kursi yang berada di depan pagar balkon. Lalu pandangannya jatuh pada dua botol obat yang ada di nakas samping tempat tidur.
"Hei." Sasuke memanggil salah satu petugas olah TKP yang paling dekat dengannya. Meminta sarung tangan cadangan, lalu mengambil botol obat yang tinggal beberapa butir isinya.
"Jika aku jadi kau, aku akan meletakkan itu kembali."
Sasuke terkejut dan menoleh ke arah sumber suara. Lalu mendengus sebal di balik maskernya.
![](https://img.wattpad.com/cover/244492517-288-k487921.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Leave Me ! (Complete)
ФанфикCerita ke 2 (◍•ᴗ•◍)❤ Disclaimer ©Masashi Kishimoto Ketika dendam dan kesakitanmu di masa lalu membuatmu tersiksa dan menjadikanmu seorang pembunuh. . . . semua cast adalah milik Tuan Mashashi Kishimoto. saya hanya salah satu fans yg ingin menjadika...