Crack

2.4K 334 18
                                    

.
.
.
.
.
.
.
.

"Lama tidak bertemu. Apa yang kau lakukan disini ?"

"Bukan urusanmu, Gaara. Lagipula, kenapa juga kau sampai disini ?"

"Aku tidak boleh tau masalahmu, tapi kau ingin tau juga masalahku, apa itu adil ?"

"Oke, lupakan."

Gaara adalah salah seorang polisi dari Sunagakure dalam divisi kejahatan cyber. Sakura mengenalnya karena sempat menetap di Sunagakure beberapa tahun. Dan mereka beberapa kali berkencan, yah bisa dibilang begitu. Dia pria yang romantis tentu saja menurut Sakura, tapi, entah kenapa hubungan mereka tidak bisa berjalan ke arah yang lebih serius. Yah, mereka sama-sama memutuskan jika hubungan pertemanan lebih baik diantara mereka. Untuk kekasih, Sakura tidak memikirkannya dahulu sampai sekarang, entahlah.

"Aku sedang menangani kasus penjualan anak di bawah umur yang sedang marak terjadi di Suna. Semuanya tak terendus polisi sampai seminggu yang lalu. Aku menemukan sebuah website yang ternyata menawarkan anak-anak untuk dijadikan alat pemuas nafsu dari beberapa orang kelebihan uang. Aku hanya akan meminta penelusuran ke Konoha karena mereka juga mengirimkan mereka ke kota ini. Semuanya terorganisir, dan sulit untuk di lacak. Aku sudah buntu memikirkan jalan." Terang Gaara kemudian sambil tetap berdiri, enggan duduk entah karena apa.

"Hmm. Aku turut prihatin. Kau bisa konseling denganku untuk meringankan stress. Aku punya diskon jika kau mau." Ucap Sakura dengan nada tulus yang tak di buat-buat.

"Aku tau konseling lain yang bagus menyangkut dirimu." Ucap Gaara ambigu. Tersenyum saat Sakura menautkan alisnya tak mengerti. "Kenapa tidak coba berkencan denganku lagi sekali-sekali. Aku juga merindukan apalah itu darimu yang membuatku rileks."

Sakura mencibir, "hentikan, Gaara. Kau bukan lagi tipeku. Lupakan soal itu," ucap Sakura sedikit menunjukan raut serius.

"Ahaha.. Kau masih saja lucu. Jadi, sekarang tipemu yang seperti apa ? Biar aku tau aku harus bagaimana supaya bisa dapat hatimu lagi?" Gaara jelas sekali sedang menggoda Sakura, membuat Sakura tersenyum , sedikit melupakan masalahnya hari ini.

"Kau mau tau? Dia.."

"Ehm."

Atensi Sakura dan Gaara teralihkan oleh suara deheman yang terdengar dari belakang Sakura. Gaara tersenyum menyambut Sasuke yang memang dikenalnya sejak lama.

"Ah, Sasuke. Selamat telah masuk di divisi ini. Ku harap kau kerasan disini. Mengingat kau tampak lebih baik tanpa jambang yang selalu kau pelihara itu." Ucap Gaara sambil menjabat tangan Sasuke yang terulur.

"Ah, ya. Terima kasih." Ucap Sasuke dengan melirik Sakura sekilas dengan pandangan yang sulit diartikan.

***

Sasuke berjalan menuju lobi untuk menemui Sakura, mengingat dirinya yang akan menjaganya untuk kasus kali ini. Yah, Naruto sadar diri dia tidak akan bisa objektif, karena Sakura adalah temannya. Jadi, Sasuke pun menawarkan diri. Dirinya pun tak mengerti, tapi, mengingat manik emerald yang meneduhkan sekaligus nampak rapuh itu, membuatnya tak berpikir dua kali untuk mengajukan diri.

Sasuke berhenti di dinding belakang sofa saat mendapati wanita pink itu memunggunginya dan sedang berbicara dengan seseorang yang lumayan dikenalnya. Mendadak dia merasa terganggu saat tatapan Gaara menyiratkan ketertarikan dengan Sakura. Hmm. Segera dienyahkannya perasaannya yang mendadak aneh. Fokus Sasuke.

"Apa yang membuatmu kemari, Gaara?"

Gaara menggaruk alisnya yang tetiba gatal. "Penjualan anak di bawah umur lewat sosial media marak terjadi akhir-akhir ini, sebenarnya sudah berjalan hampir 2 tahun, dan baru-baru ini kami bisa melacak tangan kanannya. Kepalanya sulit sekali di tangkap, licin macam belut. Mereka mengirimnya ke konoha juga. Jadi, aku ingin meminta bantuan juga dari sini." Ucapnya kemudian dengan bersedekap.

Don't Leave Me ! (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang