Happy reading
(*'∀'*)
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Teuchi tengah bersiap menutup kedainya malam ini. Yah, penjualan hari ini lumayan baik. Sejak dokter Haruno itu mempromosikan kedainya pada temannya yang vlogger itu, Teuchi tidak pernah menutup kedainya kurang dari jam sembilan. Teuchi tersenyum entah untuk yang keberapa kalinya hari ini.Dia terkejut saat mendapati seseorang yang tiba-tiba saja berdiri di belakangnya.
"Maaf tuan. Kami baru saja tutup. Anda bisa kemari lagi besok." Ucap Teuchi. Mendadak mundur selangkah, karena merasa terancam.
"Bagaimana kau mengenal dokter haruno ?"
"Ah, dia terbiasa mampir kemari untuk makan sejak dia pindah ke Konoha. Dia juga yang membuat kedai ini ramai dengan promosinya. Dia sudah ku anggap seperti anakku sendiri." Terang Teuchi dengan penuh bangga, tapi, untuk sekali ini dia merasa sudah mengucapkan kata yang salah.
"Ya. kau sempurna."
***
Sasuke bangun dengan segar hari ini. Meski inginnya tidur dengan Sakura, tapi pulang ke rumah orang tuanya memang pilihan tepat kemarin. Ya, dia sedang kangen makanan buatan ibunya, karena tidak sempat makan masakan Sakura kemarin, akhirnya dia pulang ke rumah orang tuanya. Membuat ibunya senang memang tugas seorang anak bukan ?
Dia keluar kamar dan langsung menuruni tangga rumahnya. Mendapati ibunya yang tengah dibantu oleh seorang pelayan menata makanan di meja makan.
"Sasuke, duduklah, ayo sarapan dulu."
Sasuke segera duduk dan memandangi ibunya yang sudah duduk juga di kursi depannya. Tak berapa lama seorang pria paruh baya nampak tegas berjalan ke arah meja makan sambil mengancingi lengan kemejanya. Nyonya Mikoto yang sempat duduk langsung berdiri dan mengambil dasi sang suami dan memasangkannya tanpa banyak bicara.
Memandangi kedua orang tuanya, Sasuke nampak begitu mendamba sosok wanita yang bahkan belum ada di kehidupannya. Lebih tepatnya yang membuatnya tertarik dan membuatnya masuk ke dunianya. Kecuali, dr. Haruno. Untuk saat ini.
"Ayah, ibu, kalian akan membuat Sasuke berliur jika terus seperti itu."
Atensi beralih pada seseorang yang tengah menuruni tangga dengan santainya. Perawakannya yang sama persis dengan Sasuke, kecuali rambutnya yang di kuncir serta tatapan ramah menegaskan pesona dari garis keturunan Uchiha memang tak main-main bukan ?
Ya, itu Uchiha Itachi. Putra sulung keluarga Uchiha Fugaku.
"Berisik!" seru Sasuke. Yah, memang hanya dirinya yang belum punya pasangan di keluarga ini. Bahkan pelayannya saja, punya kekasih. Pikirannya langsung tertuju pada seseorang yang kini tengah tersedak disela dirinya menyikat gigi.
"Salahnya sendiri yang terlalu pilih-pilih." Gumam Uchiha Fugaku saat sudah duduk di kursi utama.
"Ayah mau aku mengencani wanita jalang ?"
Mikoto langsung memukul kepala putra bungsunya itu dengan sendok makan. "Jangan mengucapkan kata kotor di depan makanan, Sasu."
"Maaf ,ibu. Asal tau saja. Aku sudah punya incaranku sendiri." Ucap Sasuke menyombong.
"Terserah, Sasu. Bawa dia kesini jika benar-benar serius." ucap nyonya Uchiha yang dengan cekatan menyiapkan sarapan untuk semuanya. "Tidak sarapan, nak ?" tanya Mikoto saat Itachi memakai jam tangannya dan tidak duduk di meja makan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Leave Me ! (Complete)
FanfictionCerita ke 2 (◍•ᴗ•◍)❤ Disclaimer ©Masashi Kishimoto Ketika dendam dan kesakitanmu di masa lalu membuatmu tersiksa dan menjadikanmu seorang pembunuh. . . . semua cast adalah milik Tuan Mashashi Kishimoto. saya hanya salah satu fans yg ingin menjadika...