XV

100K 5.7K 111
                                    

yaampun, makasih banget buat vote dan comment kalian di part sebelumnyaaa...

part ini sih pendek, tapi semoga kalian suka yaa... maaf kalo banyak typo yaa :)

enjoy!!!

###########################################################################

Arief datang telat pagi ini karena jalanan yang tergenang air habis hujan yang mengguyur semalaman di ibu kota. Awalnya ia juga malas untuk masuk ke kantor, selain karena dia bosnya dan dia bisa berlaku seenaknya, kejadian menggiurkan yang ada di otak Arief juga menjadi semangatnya.

Berduaan dengan Desta di kamar saat suasana dingin, dan Odi asik bermain membuatnya senyum-senyum sendiri. Tapi.... khayalan sisa harapan, karena pada kenyataannya Arief baru saja meletakan bokong seksinya di atas kursi empuk kemegahannya.

Di depannya, Reyhan sudah duduk manis sambil menyesap kopi hitam pekatnya yang baru diantarkan sekretaris Arief.

"tumben telat, pasti abis ngelakuin yang enak-enak loh ya semalem, apalagi kan semalem ujan" tuduh Reyhan.

"boro-boro," ucap Arief sewot. "Odi nempel mulu sama Desta"

"Lah? Oh iya, kalian tidur bertiga ya? Jangan-jangan lo sama Desta belom uhh ahh uhh ahh gitu ya?" tanya Reyhan iseng.

"Bacot lo nyet!" ucap Arief kesal sambil melempar pulpen yang ada di depannya.

"Eh?!" Reyhan melotot. "Beneran Rief?"

"Ya menurut lu aja" ucapnya kesal lalu sibuk dengan berkas-berkas dihadapannya, mengabaikan Reyhan yang masih sibuk mengoceh menanyakan hubungannya dengan Desta sudah berjalan sejauh apa.

*****

Milayaran rintik air sedang gencar-gencarnya menyerbu bumi, sejak siang sampai malam begini tak ada hentinya. Seakan awan menangis, dan ingin menumpahkan semua perasaan duka yang selama ini ia pendam sendiri. Rintik air yang tak hentinya itu membuat bunyi gemericik antara air dan tanah yang sudah mulai tergenang itu. Sang kilat juga saling menyambar satu sama lain seakan tak ingin kalah untuk memamerkan kuasanya.

Odi, gadis kecil itu tak pernah melepaskan pelukannya dari sang Bunda, menandakan bahwa ia ketakutan dan sangat membutuhkan perlindungan. Ditambah lagi, keadaannya yang sangat buruk saat ini. Tadi, gadis kecil berendam di baath up saat Desta sedang masak, awalnya Desta kira Odi akan menyusulnya ke dapur namun saat ia mellihata ke kamar ternyata anak itu masih bermain dengan bebek-bebekan dan botol sabunnya.

Dan malam ini, Desta harus direpotkan dengan anaknya itu yang masih saja menempel digendongannya padahal Desta sedang memasak sup untuk makan malam. Berhubung cuaca di luar masih hujan dan dinginnya yang masih menusuk maka Desta memutuskan untuk membuat sup daging dan ikan tuna goreng tepung kesukaan Odi.

Arief belum pulang, dan tadi dia mengabarkan kalau ia akan pulang malam karena ada temannya yang ingin merayakan pesta ulang tahun dan Desta meng-iya-kan saja. Tak apa, yang penting sudah mengabari. Desta tidak ingin menjadi istri yang posesif, karena itu bukan sifatnya dari dulu.

"Ndah mamnya cama Masya ya?" tanya Odi sambil menguil-nguil rambut Desta.

Desta yang masih kerepotan harus menyendokan sup yang baru saja selesai di masak itu hanya mengangguk. Setelahnya, dia meletakkan nasi di piring dan ikan tuna goreng tepung yang sudah matang juga. Satu persatu dibawanya ke meja makan, tak lupa air putih juga.

Odi duduk dipangkuan Desta, didepannya TV sudah di pasangkan DVD Masha and The Bear yang akan mempermudah Desta menyuapi Odi. Maklum, Odi lagi demam dan flu jadinya rada rewel dan manjanya bakal berkali-kali lipat, jadi semua yang anak itu mau harus dituruti kalau ingin Odi jadi anak yang penurut.

Bukan Pernikahan Impian ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang