Sabtu, 2016
05:45
----
"Bagus mana si?"
"Otw katanya. Ini Hana mana, Ra?"
"Katanya nunggu Ayahnya mandi dulu, Din"
Hari ini mereka ada jadwal atletik. Pak Untung menyuruh seluruh anak kelas 11 dan 12 untuk kumpul di gor pukul 08:00 pagi. Tapi mereka ber-delapan sengaja berkumpul sepagi ini, tidak, sebenernya ini permintaan Yara. Karena ia tau, bagaimana ngaretnya teman-temannya itu. Seperti sekarang.
Semalam janjinya jam 06:00 sudah harus kumpul di rumah Rakas semua, tapi ini mana. Masih ada yang masih sarapan lah, baru selesai mandi lah, padahal mah baru bangun. Banyak alasan memang.
Di rumah Rakas baru ada Andin dan Yara. Ia berdua sudah menggerutu sejak tadi, Rakas yang menyimak dari tadi saja sudah pusing. Mereka yang belum datang, siap-siap saja kena semprot omongan pedas.
"Rendi mana si Kas?"
"Otw dia, bareng Bagus" Yara berdecak
5 menit kemudian..
"Tuh, bocahnya"
"Sampe~" Ucap Bagus dan Rendi
"Hallo guys!" Yara dan Andin melengos, enggan membalas gurauan kedua pria itu. Malas sekali melihatnya.
"Ini pada kemana? Kok baru segini? Ngaret banget" Ucap Rendi
"Berisik, lo juga sama, ngaret"
"Nggak lah, ini gue sampe pas jam 06:00"
Yara menatap sinis Rendi
"Tadi dianterin sama siapa?" Tanya Bagus, ia berjalan menghampiri Andin yang sedang duduk di kursi kayu, kemudian ikut duduk di samping Andin.
"Ojol"
"Berangkat jam berapa dari rumah?"
"05:20"
Bagus menghela napas, "Maaf, kasian Rendi gak ada barengan"
"Gak papa. Orang deket juga kan dari rumah, santai"
"Guys, gue jemput Adel dulu ya? Baru bangun dia"
"Iya, buruan sono. Jangan lama-lama" Yara memperingati. Rakas mengangguk dan melajukan motornya
"Tadi sarapan gak?" Tanya Bagus lagi.
"Enggak. Mau boker gue kalo pagi-pagi makan"
"Nanti beli susu dulu berarti, ya?" Andin mengangguk
"HALLO GUYS"
Mereka berempat menoleh ke sumber suara, terlihat Hana tenga berlari kecil memasuki halaman rumah Rakas
Gadis itu duduk di depan Andin dan Bagus, "Sorry telat"
"Lama lu ogeb" Protes Rendi
"Dih, kayak lo enggak aja. Gue tau ya, lo juga baru banget dateng" Balas Hana tak terima
"Tapi gue pas jam 06:00 sampenya, lo kan telat."
"Noh, telat 6 menit" Lanjut Rendi seraya memperlihatkan jam di tangannya
Hana memalingkan wajahnya, se-pagi ini malas sekali kalau harus membuang tenaga untuk berdebat dengan Rendi. Capek.
"Tinggal Vano doang berarti ya?" Andin mengangguk
"Kampret, Vano belum bangun pasti ini"
"Udah lo telepon Ra?"
"Udah, Gus. Emang dianya aja kebo, tidur kayak orang meninggal" Ucap Yara kesal
YOU ARE READING
LEAVE
Non-FictionJangan menyia-nyiakan dia hanya demi seseorang yang gak mungkin untuk kamu gapai. Pikirkan baik-baik keputusan yang kamu ambil sekarang ini. Ingat, yang namanya penyesalan gak mungkin ada di awal. Jadi, jangan sampai menyesal. "Del, pacaran yok?" -R...