Meet U ^12^

34 6 2
                                    

Keesokan harinya, Kanghee bersikap seperti biasa bahkan dia berangkat bersama Jieun hari ini. Kanghee berusaha menatap wajah sahabatnya itu lekat-lekat supaya pikiran jahatnya tidak meraja lela. Kanghee sekarang duduk di belakang mengaitkan kedua tangannya dengan Jieun dan menaruh kepalanya di pundak Jieun layaknya pasangan baru menikah. Bahkan ahjussi pun sampai tersenyum karena ulah mereka berdua.

"Kau beruntung" Ucap Kanghee yang membuat Jieun terkejut, "Punya sifat baik dan wajah yang cantik" Lanjut Kanghee

"Akulah yang seharusnya iri padamu. Kau memiliki hidup yang sempurna dan bisa mengerahkan seluruh hidupmu demi kebenaran" Ucap Jieun

"Aku bahkan ingin membela kebenaran seperti mu hahaha" Tambah Jieun

"Apanya yang keren?" Tanya Kanghee

"Kau terlihat berkilauan ketika membela seseorang, layaknya pahlawan di buku dongeng"

"Aish..pahlawan apaan ahhaha"

Mereka tertawa ketika ahjussi memberhentikan mobilnya karena sudah sampai. Mereka berterimakasih pada ahjussi dan segera pergi ke kelasnya. Jieun terus mengoceh ingin diajari menjadi pahlawan sepertinya, tapi Kanghee menolaknya terus karena malu. Sunwoo dan Kyujin menyambutnya didalam kelas lalu merekapun duduk berdekatan.

"Kanghee aku ingin berbicara denganmu"

Yeri memecah keasyikan mereka yang tengah berbincang sambil tertawa. Jieun berdiri dan mengatakan jika lebih baik berbicara di depan mereka saja, tapi Yeri menolaknya mentah-mentah. Pada akhirnya Yeri menarik lengan Kanghee paksa dan Kangheepun hanya menurutinya. Setelah sampai di atap Yeri melepaskan Kanghee.

"Apa?" Tanya Kanghee

"Kau bodoh atau bagaimana?" Tanya Yeri

"Apa maksudmu?" Tanya Kanghee lagi

"Terserah kau mau menganggap aku apa, tapi aku peduli padamu. Si jalang itu berpacaran dengan Kyujin. Apa kau belum tahu?" Jelas Yeri hampir menangis

"Aku tidak mau membahas ini"

Kanghee membalikan badannya karena kesal, darimana lagi Yeri tahu tentang mereka. Atau hanya Kanghee lah yang baru tahu?

"Ya! Aku melihatnya! Mereka keluar dari klub kemarin"

Kanghee berbalik lagi ketika mendengar Yeri mengatakan hal itu. Anak SMA masih belum diperbolehkan untuk masuk klub, kenapa mereka kesana? Biasanya hanya remaja nakal lah yang main kesana, tapi Kanghee yakin mereka bukan tipe seperti itu.

"Aku punya bukti. Mereka keluar dari klub, makan bersama, jalan bersama, bahkan keluar dari hotel"

"APA?"

Kanghee menutup mulutnya yang ternganga karena tak percaya, apalagi ketika Yeri menunjukkan foto-fotonya. Air matanya mulai keluar begitu deras, Yeri menatap Kanghee kasihan. Dan dua foto terakhir yang ditunjukkan oleh Yeri adalah keempat sahabatnya yang tengah tertawa senang di sebuah cafe. Kanghee berusaha menahan tangisannya tapi itu malah semakin membuatnya menjadi.

"Kau sekarang tau siapa yang teman bukan?" Tanya Yeri

"Jika tak ada yang disembunyikan, mereka seharusnya mengajakmu"

"Kau tak pantas mendapat perlakuan seperti ini Kanghee ya!"

Semua kata provokasi Yeri terlihat seperti dukungan bagi Kanghee. Matanya membara ingin menghabisi teman-temannya, hatinya bergejolak ingin memulai perkelahian. Yeri menepuk punggungnya dengan sangat pelan, menjalarkan semua kehangatan pada Kanghee yang tengah rapuh. Selang beberapa menit, Yeri meninggalkan Kanghee memberinya waktu sendiri. Kanghee kembali ke kelas setelah membasuh wajah agar tak kelihatan habis menangis.

Meet YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang