"Jika tau begini adanya, aku lebih baik mendekap di sekolah lamaku daripada mengejarmu yang berujung kecewa" -Lee Kang Hee
Kepindahan seorang murid baru ke SMA Cheonmyung membuat rahasia sekolah terkuak. Apakah rahasia baik? ataukah rahasia buruk?
...
Setelah kejadian kemarin, Jieun merasa sangat bersalah dan memaklumi perbuatan Kanghee karena menurutnya itu pantas. Berkali-kali Jieun meminta maaf pada Kanghee tapi tak di pedulikan, lewat telepon atau secara langsung pun Kanghee tetap mengabaikannya.
Dan sekarang Jieun dan yang lainnya, memberikan Kanghee waktu agar dapat mengerti. Dan kemarin juga Jieun meminta putus pada Kyujin setelah mendengar kabar Kanghee dari Sehun. Kejadian kemarin juga membuat persahabatan mereka langsung terpecah.
Kanghee menghentikan kakinya ketika melihat Jieun yang tengah dirisak di lorong, bahkan sampai berjongkok. Baru sehari tak bersama Kanghee, Jieun sudah menjadi sasaran empuk para perisak. Kanghee memukul kepalanya sendiri ketika kakinya berbalik pura-pura tak melihat. Dulu, dia sangat benci pada orang seperti itu, tapi sekarang dia melakukannya. Dia berbelok dan hendak kembali ke kelasnya padahal tadi dia hendak ke kantin.
"Kanghee bukannya kau mau menyusul Yeri ke kantin?" Tanya Taeho yang baru saja hendak menyusul mereka juga
"Taeho, disana ada Jieun. Bisakah kau membantuku?" Tanya Kanghee balik
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pada akhirnya Kanghee meminta Taeho untuk menghentikan perisakan itu dan Taehopun mengiyakan. Kanghee memperhatikan mereka dari jauh, yang ternyata ada pria juga disana. Taeho mulai berbicara pada sekumpulan pria dan wanita itu.
"YA!"
Kanghee mendekati mereka tak sabar ketika melihat Taeho dipukuli oleh dua orang pria disana, tentu saja Taeho kalah karena dia sangat kecil. Kanghee melerai mereka dan berhasil membantu Taeho untuk berdiri. Kanghee semakin merasa bersalah melihat wajah Taeho yang lumayan babak belur. Jieun yang ada disana menatap Kanghee dalam, tapi Kanghee tetap mengabaikannya.
"Apa masalah kalian hah?" Marah Kanghee
"Pria itu saja sampai babak belur, kau mau yang seperti apa? Biar aku pukul juga hahaha" Ucap lelaki tinggi dengan tawa remeh
Kanghee menarik Taeho dari sana, dia sedang tidak mau bertengkar sekarang lebih baik mengobati Taeho karena darah di hidungnya mulai mengalir. Taeho melepaskan lengan Kanghee paksa, seperti orang kesal. Kanghee berbalik dan menatap Taeho dengan wajah penuh tanya.
"Kau ke kantin saja!" Ucap Taeho sambil menunduk
"Kau begini karena aku, jadi aku akan obati lukamu" Jawab Kanghee
"Tidak perlu" Taeho kukuh pada pendiriannya
"Aku tetap akan mengo---"
"TIDAK PERLU!"
Kanghee terkejut ketika Taeho meneriakinya dan pergi dari hadapannya layaknya hantu. Karenanya Kanghee pergi ke kantin walaupun hatinya masih tak enak karena dia yang membuat Taeho seperti itu. Ya, Taeho pasti marah padanya terlebih dia babak belur tanpa perlawanan.
Kanghee mengambil makanannya dan segera mengedarkan pandangannya untuk mencari Yeri.
Kanghee menghentikan langkah kakinya, dia hampir saja ke kursi Kyujin, daya tarik pria itu memang sangat luar biasa. Sepersekian detik mereka bertatapan...
