Malam itu beberapa anggota panitia Inkigayo masih nongkrong di sekolah, secara hujan tiba-tiba turun dengan deras. Buat yang bawa mobil mah enak bisa pulang, lah Taeyong yang bawa motor? Mana dia gak ada bawa jas hujan lagi.
Dingin-dingin begini, enaknya pacaran gak sih? Biar hangat gitu.
Taeyong ngelirik ke arah Doyoung yang duduk deketan sama Sejeong. Tuh orang bedua udah jadian apa yak?
Johnny telfonan sama cewek bule yang dia kenal dari Tinder. Buset tuh anak masih kecil maenannya udah Tinder. Taeyong ngutuk dalem hati moga-moga iPhone 11 dia kesamber gledek.
Yuta udah baikan sama Joy, setelah tuh mak lampir sempet agak marah. Agak marah judulnya, tapi serem juga. Sekarang mereka udah duduk bareng, Joy pake nyender lagi ke tubuh cungkring Yuta.
Cuma Taeyong yang duduk sendiri. Pacar dia udah pulang daritadi, secara Seulgi bukan panitia. Bosen, dia pun beranjak dari kursi tempat dia duduk dan hendak pergi keluar.
"Kemane lu?" Tanya Doyoung.
Emang ya, Doyoung itu. Lagi beduaan sama cewek juga, tapi tetep aja merhatiin Taeyong. Taeyong suka curiga sama kelinci percobaan itu.
"Keluar bentar," Jawab Taeyong, terharu, tapi tetep pasang gaya cool.
"Kalo pulang bilang ya, gue nebeng,"
Asu. Maki Taeyong dalam hati, lalu pergi setelah melihat Doyoung nyengir menampilkan gigi kelincinya.
Taeyong pun memilih duduk di depan ruang praktek seni yang letaknya agak ke sudut, sambil mengamati derai hujan yang jatuh bertubi-tubi. Diambilnya hape dari saku, tapi benda itu tak juga berdering. Seulgi katanya pergi sama Wendy, jadi chat mereka mandet.
"Taeyong,"
Taeyong mendongak, cukup kaget melihat cewek cantik berdiri tak jauh dari tempatnya duduk. Cewek itu tampak manis dengan sweater oversized warna biru dan rok pendek, rambutnya dicepol keatas.
"Jennie? Belum pulang?" Tanya Taeyong menarik satu kursi dari dalam kelas untuk Jennie. Gadis itu duduk di sebelahnya.
Jennie menggeleng. "Kamu sendiri?"
"Iye nih,"
Jennie tertawa. "Bukan itu,"
Taeyong memandangnya bingung. "Lah jadi?"
"Maksud aku, kamu sendirinya kok belum pulang," Ulang Jennie menunjukkan gummy smile nya yang imut.
"Ah," Taeyong menggaruk tengkuknya. "Hujan Jen. Ntar kalo diterobos nyampe rumah malah demam hehe,"
"Gak bawa jas hujan?"
Taeyong menggeleng. "Kamu dijemput supir?"
"Hmm... Gak tau nih, tadi katanya mobil mogok," Jawab Jennie agak bingung.
Taeyong mengangguk-angguk paham.
"Oh ya, selamat ya,"
Taeyong nyaris gak denger sama ucapan Jennie yang kayak bisikan itu. "Apa Jen?"
"Selamat," Ucap Jennie lagi, kali ini menatap kedua mata Taeyong. Mata cewek itu tampak sendu, meskipun bibirnya menyunggingkan segaris senyum. "Udah jadian sama Seulgi,"
Taeyong mengerjap-ngerjapkan matanya, mengingat tadi siang saat Jennie menyanyikan lagu mereka di panggung. "Kenapa Jen?"
Alis Jennie mengerut, bingung. "Kenapa apanya, Yong?"
"Kenapa kamu nyanyiin lagu itu?"
Jennie sedikit terperanjat. Taeyong dapat lihat tubuh gadis itu berubah sedikit kaku. Jari-jari mungilnya bergerak canggung menggosok-gosok tangannya. "Hmm itu..."
KAMU SEDANG MEMBACA
STOWN HIGH SCHOOL
FanficPreviously "THANK YOU O'CLOCK" An NCT fanfic Kehidupan anak-anak SMA STown High School