✎[FILTER] KELINCI NAKAL

5 16 7
                                    

Enjoy the story
Sorry for typo(s)

Luangkan waktu untuk vomment
Happy Reading Imi! 💛

DON'T LIKE? DON'T READ! DON'T TOO MUCH TALKING!

DON'T LIKE? DON'T READ! DON'T TOO MUCH TALKING!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Dalam bahasa Korea)

"Ayahmu polisi ya?"

Bulan berhenti menuangkan betadine ke atas kapas yang berada ditangannya.

'Apa dia akan menggombal?' - pikir Bulan.

'Sekarang aku harus jawab apa?'

'Bukan. Karena kamu telah menilang hatiku.'

"Hey! kamu melamun?"

Bulan tersentak saat lelaki itu menepuk-nepuk kecil kepalanya. "A-apa?"

Sialan. Kenapa suaranya harus gagap seperti ini?!

"Ayahmu polisi ya?" ulangnya.

"B-bukan." - Menggelengkan kepalanya kaku.

"Berarti tadi kamu berbohong?"

Mengangguk.

Menggelengkan kepalanya dramatis, "kata ibu ku tidak boleh berbohong tau, itu tidak baik. Jadi kamu bukan orang baik kan?" tuduhnya.

"Sssshh .. a-akh!!"

Lelaki itu meringis saat Bulan tidak sengaja menekan lukanya terlalu keras.

"Apa itu terasa sakit?" lelaki itu mengangguk kecil, "maaf, aku akan lebih berhati-hati lagi."

"Aku berbohong untuk kebaikan. Jadi tidak apa-apa, kecuali aku bohong untuk kejahatan, itu baru tidak boleh." Ucap Bulan.

Memandang Bulan bingung, "maksudmu? berbohong untuk kebaikan?"

"Seperti tadi, bayangkan jika aku tidak bisa menipu mereka dengan mengatakan aku adalah kekasihmu dan ayahku adalah seorang polisi mungkin sekarang kamu masih dipukuli oleh mereka," jeda, "lebih parah lagi jika aku pulang sekolah malah kehilangan keperawananku." Lirihnya.

Sedangkan lelaki itu mengangguk polos.

Bulan meniup luka di dahi lelaki itu sebelum menempelkan plester bergambar hati.

Sambil tersenyum puas, "selesai," jeda, "mengapa kamu bisa berada disini?"

Hening beberapa saat ..

FILTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang