✎[FILTER] STAY WITH ME FRIEND

4 9 0
                                    

Enjoy the story
Sorry for typo(s)

Luangkan waktu untuk vomment
Happy Reading Imi! 💛

DON'T LIKE? DON'T READ! DON'T TOO MUCH TALKING!

DON'T LIKE? DON'T READ! DON'T TOO MUCH TALKING!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

My best friend is sick🙁

.
.
.

Bulan tertawa mendengar ucapan Venus barusan. "Apa maksud ucapanmu itu Ven? jelas kamu masih sama aku sampai sekarang." Jeda. Bulan masih tertawa menatap Venus yang malah menatapnya sendu.

Sebenarnya ada apa?

"Are you trying to make a joke? oh, ayolah Venussha! kenapa kamu bisa berpikir sampai sejauh itu? kita kan hidup dimasa sekarang, bukan masa depan. Jadi nikmati saja hidup kita yang sekarang, nggak usah repot memikirkan hal-hal seperti itu."

"Lo tau? itu yang gue takutin. Masa depan, gue-'...

gue takut Lan, gue nggak siap."

Melirik Venus yang saat ini sedang menundukkan kepalanya. Bulan menarik tangan kiri Venus lalu menggenggamnya menggunakan kedua tangannya.

Menatap Venus serius. Bulan sudah tidak dalam mode bercanda lagi sekarang.

"Apa yang kamu takutkan? aku ada disini, aku selalu ada buat kamu, kamu bisa pegang tangan aku dan kita saling meyakinkan, berjanji akan selalu bersama apapun rintangannya."

Venus menatap Bulan dengan kedua mata berair, bersiap untuk menjatuhkan kristal bening dari dalamnya.

"Gimana kalo nanti lo lupa sama gue? gimana kalo ternyata lo nemuin sahabat yang jauh lebih baik dari gue?"

Venus tidak bisa menahannya lagi.

Setetes air mata jatuh di pipi kirinya. Suasana yang sunyi dan lampu taman dengan pencahayaannya yang minim, seakan ikut mendukung suasana hati Venus saat ini.

"You is my best friend forever!" menyeka air mata Venus menggunakan ibu jarinya.

"Aku tau, nggak ada siapapun yang tau bagaimana akhir dari sebuah cerita, mereka yang kita sayangi dan kita anggap berharga sedikit demi sedikit akan hilang, kemudian terlupakan," Bulan menggerakan tangan kirinya keudara, menggambarkan seolah-olah itu daun yang terhempas oleh angin.

"Semua orang bisa berubah, begitupun aku sama kamu, nggak ada yang abadi di dunia ini."

Bulan menyunggingkan senyumannya. Senyum tulus yang pernah menghilang.

FILTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang